#Tulisan hari ke 384

Hasil ngebolang hari ini

Oleh ; Sulfiana Syaibun

Hujan gerimis nan tak kunjung reda

Tak menyurutkan niat kami untuk berkunjung

Ke rumah salah eorang siswa .

Kami melangkahkan kaki ke rumahnya

Yang tidak begitu jauh

Namun ia tidak berada pada hiruk pikuknya kehidupan kota

Ia bungsu dari tiga bersaudara

Ia puteri satu-satunya dalam keluarga

Ia begitu lincah berlari berbicara dan bernyanyi

Tak nampak dimatanya

Ada secercah keraguan

Layaknya pada anak-anak umumnya

Ia berlari menyapa kami guru-guru yang datang

Ia sambut kami dengan senyum khasnya tanpa basa-basi

Ia terlihat tegar meski hujan semakin deras

Ia tetap menemani ibunya men cuci piring di sumur di belakang rumahnya

Rumah yang berdiri kokoh dan asri terbukti dari bahan bakunya dari kayu yang ditata cukup rapi

Ia tak sungkan diajak bicara dan duduk bersama

Aku tertegun menyaksikan pemandangan ini

Pemandangan yang nyaris menitikkan air mata karena ia tetap ceria ia hanya berkata

Kapan kita sekolah Bunda ?

Aku terdiam, sambill tersenyum kusodorkan sebatang permen mentos rasa baru

Seperti kehidupan yang selalu baru, ini baru terasa betapa dahsyatnya corona

Ku pamitan untuk pulang namun apa yang terjadi ?

Kami diberi oleh -oleh hasil kebun berupa ketela yang baru dicabut

Sambil berat hati terpaksa aku terima karena aku tak mau melihat ia kecewa .

Rasa bangga tak terkira sembari kuucapkan doa

Ya Allah kabulkanlah cita -cita anak ini

Pangkalpinang Krabut city, Senin 01 Februari 2021

Tulisan hari ke 384

Penulis : Sulfiana Syaibun WA 0812 7192 9166