Pohon pisang tumbang
#Tulisan hari ke 371
Pohon pisang tumbang
Oleh : Sulfiana Syaibun
Krak-krak ,gedebug
Suara itu tertangkap ditelingaku
Sehabis sholat subuh kulanjutkan membuka dan membaca ayat suci Alquran
Tak lama seusainya ku buka jendela tak lupa membaca doa tanda bersyukur
Yah bersyukur masih diberi waktu untuk menatap matahari
Meski sang Mentari belum muncul
Namun tanda-tanda pagi ini akan cerah sudah mulai kelihatan .
Kuawasi pandanganku ke sekeliling
Tiba-tiba mataku tertuju ke suatu tempat
Nampak sebatang pohon pisang masih menempel buahnya yang tumbang
Oh Tuhan mungkin kah begini nasibnya
Ia sedang berbuah, buahnya masih kecil dan muda
Oh sayang rasanya aku melihat pohonnya
Tumbang sendiri tak bisa ditegakkan lagi
Kini ia telah tumbang
Buahnya yang muda masih menempel
Jantungnya sudah tak nampak lagi mungkin sudah jatuh atau memang tak terlihat olehku
Ah apa daya takdirnya sudah begini
Sama dengan manusia suatu saat akan tumbang juga
Tak pedulia ia masih muda ataupun masih kanak-kanak,remaja maupun yang tua
Kalau sudah begini
Apa yang dapat kita banggakan ?
(Edisi muhasabah diri )
Pangkalpinang Krabut city,Selasa 19 Januari 2021
Tulisan hari ke 371
Penulis ; Sulfiana Syaibun WA 0812-7192.-9166
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Puisi yang keren Bund. Sukses selalu dan barakallahu fiik
Keren dan sarat makna, bunda. Sukses selalu.