Sabar menunggu bantuan
#Tantangan menulis hari ke 333 menuju G 365
Sabar menunggu bantuan
Oleh : Sulfiana Syaibun
Mungkin semakin hari makin seru cerita yang akan kita tulis nah moment yang pas di hari ke 333 ( triple 3 ) ini saya akan keluar jalur dikit nulis yang rada -rada lucu tapi nyata ya, apalgi ini dipenghujung tahun banyak sekali bantuan yang beredar di masyarakat kita .
Namun diantara yang Sudha mendapatkan ataupun calon penerima bantuan ada yang miris yakni ada yang dapat doble dalam artian dapat dari san sini tapi tak menampik juga bukti nyata ada juga diantara nya saudara kita yang belum tersentuh bantuan,masalahnya dimana kita juga tak dapat memperediksikannya,ada yang dapat tapi susah mencairkannya misalnya ada namanya yang salah ketik hingga datanya tidak sama jadi masalah si penerima harus bolak balik ke Bank, ada juga yang no NIK nya salah satu nomor namun setelah diteliti ternyata NIK di KTP maupun KK memang sudah akurat namun kesalahan kecil begini yang akan membuat orang kecil semakin susah.
Bayangkan jika salah satu saudara kita senang mendapat berita dari kelurahan bahwa warga nya di datangin pihak kelurahan mengabarkan bahwa si Fulan dapat bantuan dan diminta segera datang ke Bank yang sudah ditunjuk eh pas si Fulan datang ke Bank harus menunggu lama dari pagi hingga hampir sore mengantri ternyata pihak Bank nya bilang setelah hari sore kantor hampir tutup baru bilang kalau untuk bantuan an.si Fulan ada kendala di no NIK nya jadi nanti kita telpon ya, itu pesan pihak Bank maka pulanglah si Fulan dengan rasa kecewa dan berfikir dari mana uang untuk bayar ojek yang sudah mengantarkan ia ke Bank ? belum lagi ini mau pulang harus bayar uang ojeknya pakai apa sebab tadi harapannya hanya mengandalkan uang bantuan alhasil jatah uang beras untuk makan malam terpaksa dipakai untuk bayar ojek dan malamnya si Fulan terpaksa berpuasa karena uangnya sudah tak, ada sedangkan si Fulan memang jauh dari keluarga, mau pinjam uang sama tetangga itu tak mungkin sebab di jaman covid ini semua merasakan sulit dalam segala hal.dan ia pun tak punya nyali untuk membuka mulutnya hanya untuk pinjam uang, sebab itu bukan kebiasaannya meminjam uang pada tetangga .
Tiga hari kemudian merasa si Fulan tidak ditelpon seperti janji petugas Bank maka satat tetangganya ada yang mau ke Bank untuk pencairan bantuan serupa Cuma lain jenis maka ia mengutarakan maksudnya untuk nebeng minta dibonceng ke bank juga beruntung tetangganya baik maka berangkatlah mereka bersama.
Tapia pa yang terjadi ? si Fulan harus meneguk air liurnya untuk kesekian kali sebab uang bantuan nyapun belum bisa dicairkan karena kendala yang sama, alamak kasian banget dengan si Fulan harus bolak balik, dia bekerja sebagai tenaga kebersihan di rumah majikannya yang harus berangkat sebelum pukul 07 00.WIB pagi setelah beres-beres rumah ia permisi pada majikanya untuk pulang lebih awal karena mau barangkat ke bank untuk pencairan bantuan harapannya begitu, namun lagi lagi si Fulan harus menerima pil pahit karena bantuan yang diharapkan tak kunjung cair bagai pungguk merindukan bulan, oh kasian kenapa pihak Bank tidak mau kasih solusi secepatnya misalnya mintakan surat keterangan domisili dari kelurahan agar jelas kan kasian pada si Fulan, tadinya senang hatinya sangat terhibur sebab dia akan mendapatkan uang sebesar tiga ratus ribu rupiah namun setelah bolak balik ke Bank sudah harus bayar ongkos ojek berulang -ulang itu juga sudah pinjam uang tetangga hitung-hitung nanti pas cair dibayar pakai uang itulah, berapa lagi uang yang harus ia terima .?jika saja petugas Bank sedikit lebih arif dengan jalan memberikan sedikit keringanan pada si Fulan misalnya dibuat perjanjian diatas meterai atau telpon Lurah dimana si Fulan bermukim mungkin akan membantu meringankan beban si Fulan ya setuju kan sahabat gurusianer ? Semoga saja petugas Bank lebih bijak dalam mneyikapi hal ini bertindak lebih memanusiakan manusia kasian dan miris lihat kenyataan begini
Kalau bicara masalah bantuan weh pasti ramai dan cepat viral he he,entah itu bantuan tunai (langsung ) maupun tak langsung .
Kalau langsung biasanya dapat direkening ya tapi kalau tak langsung ini lewat nya banyak pintu misalnya pintu utama lanjut pintu dua baru pintu ketiga hi hi ada-ada saja .
Pokoknya sejak covid merebak ini bantuan pun banyak yang ngucur asyik air kali ya, yah begitulah kawan cerita sering ngomong cair eh kayak batu es kali ya dari bongkohan menjadi cair .
Yang pasti bantuan itu banyak sekali sekarang ini alhamdulillah para warga di sekitar kami banyak yang menerima bantuan, ada bantuan yang diajukan ada juga bantuan berdasarkan survey layak tidak layaknya untuk menerima bantuan dan ada juga yang berdasarkan data misalnya data di Kartu Keluarga yang terdeteksi masuk keluarga pra sejahtera, ada juga yang kepala keluarga masuk Lansia yah yang penting dapatlah itu kata teman pas ketemu .
Selain bantuan berupa uang ,beras termasuk sembako ada juga bantuan berupa kesehatan dalam bentuk BPJS tapi sayang saya dengar ada juga BPJS kelas 3 masih kena biaya ,ternyata berubah juga sistemnya seiring waktu ya .
Dulu saat diluncurkan BPJS khusus kelas 3 itu gratis namun sekarang ternyata ikut bayar juga waduh jadi gak kerasa manfaatnya basi masyarakat ya sebab kalau bayar ada yang pas gak punya uang jadi kendala saat mau berobat kartunya gak aktif nah jadi nambah beban si peserta kelas 3 ini aduh kasian banget.
Yang enak lagi bantuan apa gak tau yang pasti dapat uang, dapat beras juga ayam berikut telurnya wah mantab tak perlu lagi beli telur tapi untuk saat ini ayam juga diganti telur karena ayam mahal dan langka .
Nah yang amat menyedihkan ada berita yang usianya sudah lanjut tapi belum terciprat bantuan mungkin pendataannya meleset ataukah memang yang bersangkutan tidak bersedia menerima bantuan karena ia sendiri merasa mampu ? pantas juga ya kalau begitu kenyataannya, tapia da juga yang bantuannya hilang ini pernah terjadi pada warga kami hanya pindah keluarahan padahal sudah pindah secara resmi lapor ke RT lanjut Kelurahan sampai ke Disdukcapil namun bantuannya lenyap tak tau menguap atua nyangkut dimana ,dan info nya kalau bantuan itu ikut serta saat surat-surat pindah otomatis ternyata oh ternyata tidak ada juga.
Pesan untuk teman yang belum mendapatkan bantuan sabar ya udah itu aja, InsyaAllah ada saja rezeki dari Allah .
Namun dari sekian banyak bantuan yang paling menyenangkan adalah bantuan dari Allah yakni saat kita meminta melalui doa InsyaAllah dikabulkan sesuai FirmanNya yang berbunyi Ud Unii Astajiblakum yang artinya mintalah pasti akan aku kabulkan nah senang kan? Tanpa pilih kasih dan tanpa pandang bulu apalagi mau KKN ?.
Ayo sahabat gurusianer mari kita berdoa pada Allah agar senantiasa kita mendapat bantuan dari Nya Aamiin ya Robbal Aalamiin
Foto hanya intermezzo belaka , mohon maaf bila ada tulisan yang kurang berkenan di hati ini hanya sebuah tulisan untuk memenuhi tantangan brvo gurusianer...
Pangkalpinang Kerabut city,Sabtu 12 Desember 2020
Tantangan menulis hari ke 333 menuju G 365
Penulis : Sulfiana Syaibun WA 0812 7192 9166
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Bantuan yang harus sudah pasti kita tunggu itu datangnya dari Allah SWT. Salam sehat selalu dan salam Literasi
Alhamdulillah benar Bu Hasnah Mila itu yang tak akan pernah meleset ya trims Bu
Alhamdulillah benar Bu Hasnah Mila itu yang tak akan pernah meleset ya trims Bu
Salam literasi ibu Sulfiana
Salam literasi ibu Sulfiana
Salam literasi ibu Sulfiana
Mantap ulasannya Bu , salam literasi
Alhamdulillah trims Pak Purcahyono
Alhamdulillah trims Pak Purcahyono
Mantap ulasannya Bu , salam literasi
Salam
Salam