sulhiyah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Mengumpulkan yang Tercecer

Begitu banyak hal yang ingin kuceritakan. Namun, kadang waktumu tak sama denganku. Saat aku ingin bercerita, kau tak punya waktu, saat kau ingin mendengar ceritaku, aku sedang tak mau bercerita. Aha! Maka coretan pena menjadi solusinya. Kapan pun aku ingin bercerita maka tinggal kutuliskan saja semauku. Kini, Lembaran demi lembaran telah tercoret dengan begitu banyak ceritaku, file demi file telah kuketik hingga jemariku keriting. Namun, Oh No...mereka tercecer di mana-mana.

Kegiatan Sagusabu(Satu Guru Satu Buku) IGI Jakarta Selatan yang berkolaborasi dengan Media Guru merupakan angin segar bagiku. Kegiatan tersebut telah memaksaku untuk kembali mengingat-ingat coretan yang pernah kubuat. Memang harus ada kondisi yang memaksa. Kadang-kadang kesibukan yang mendera, membuatku tak punya banyak waktu untuk memikirkan coretan-coretan itu, apalagi mengumpulkannya menjadi sebuah buku. Namun dengan Sagusabu Media Guru, rasanya aku harus punya tekad memanggil kembali coretan-coretan tersebut, mengumpulkan yang tercecer hingga kususun dan menjadi porto folioku.

Hari ini, Sabtu, 11 September 2021, kami para guru yang punya tekad menulis untuk keabadian telah berkumpul di zoom meeting sebelum pukul 09.00 wib. Pukul 9 lewat 3 menit acara dimulai. Nampak wajah-wajah dari tim Media Guru, Bapak Muhammad Ihsan, selaku Founder & CEO Media Guru. Selanjutnya Bapak Yasin dan Bapak Eko, selaku narasumber.

Acara dimulai dengan cerimonial pembukaan, diawali sambutan ketua Panitia Sagusabu IGI Jakarta Selatan, Bapak Sugiharto, beliau adalah Ketua Literasi DKI Jakarta dan kebetulan sudah lebih dulu menulis buku yang berjudul “Wayang Teacher”. Lumayan menginspirasi, karena beliau sedikit bercerita tentang proses penulisan bukunya dan apresiasi dari hasil menulis buku tersebut. Sambutan kedua oleh Ketua IGI Jakarta Selatan, Ibu Okta, yang ditengah-tengah sambutannya terlempar dari zoom, karena kendala jaringan. Pemandangan yang biasa bagi kita pada saat melakukan kegiatan secara daring. Sambutan selanjutnya adalah sambutan Bapak Ihsan, banyak hal yang beliau jelaskan terkait dengan kiprah Media Guru dan kaitannya dengan proses penulisan para guru dan murid. Acara dibuka oleh Bapak H. Jamaludin, selaku ketua IGI DKI Jakarta.

Kini tibalah saatnya pelatihan. Pak Yasin mempersilakan Pak Eko selaku narasumber. Kami tak sabar ingin segera ingin mendapatkan sesuatu dari kegiatan ini. Pak Eko memberikan sedikit teori sebagai pengantar. Lima langkah dalam menulis. Langkah pertama, Select your topic, kedua, Address Your Audience’s needs, Ketiga, Research, keempat, Tighten Your Draft, dan yang terakhir, Read, revise, and repeat. Pak Eko juga menekankan bahwa pastikan tulisan para guru itu hemat dalam menggunakan kata, ringkas, jelas, dan sederhana. Selain itu jangan lupa memperhatikan juga sisi kemenarikan untuk dibaca.

“Wah...terima kasih Pak Eko, kami telah kembali dingatkan tentang langkah-langkah menulis. Lumayan memotivasi, apalagi Bapak menjelaskannya beserta contoh!”

Kini giliran Pak Yasin menjelaskan tentang komunitas guru menulis terbesar di Indonesia, Gurusiana. Kami disajikan slide tentang bagaimana bergabung di www.gurusiana.id sebagai tindak lanjut dari kelas menulis online. Gurusiana juga memotivasi para guru dengan cara memberikan tantangan untuk menulis dan diapresiasi dengan piagam biru: 30 hari menulis, perak: 60 hari, emas: 90 hari, platinum: 180 hari, diamond: 270 hari, dan piagam gurusiana: 365 hari.

“Waw, sungguh-sungguh sangat memotivasi. Terima kasih Pak Yasin atas infomasinya, semoga aku punya waktu untuk mulai kembali menuliskan ceritaku, tapi kali ini menulis yang direncanakan, haha...”

Wah sudah pukul 11 lewat 30 menit, aku harus menjemput ibuku di rumah sakit.

“Begitu banyak hal yang ingin kuceritakan. Namun, kadang waktumu tak sama denganku. Saat aku ingin bercerita, kau tak punya waktu, saat kau ingin mendengar ceritaku, aku sedang tak mau bercerita. Maka coretan pena menjadi solusinya. Kapan pun aku ingin bercerita maka tinggal kutuliskan saja semauku. Kini, Lembaran demi lembaran telah tercoret dengan begitu banyak ceritaku, file demi file telah kuketik hingga jemariku keriting. Namun, Oh No...mereka tercecer di mana-mana. Dengan mengikuti kelas menulis online barusan, tekadku bulat untuk mengumpulkan yang tercecer. Yaa...cerita-cerita yang tidak sempat kaudengar, akan kutuliskan dalam buku. Suatu saat jika kau punya waktu, bacalah buku.”

Oleh: Sulhiyah Arsyad (Suly)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post