Sulistiana

Saya Sulistiana guru Bk di SMA N 1 Kebomas Gresik. Salam Kenal ...

Selengkapnya
Navigasi Web

AKU MERINDUKANMU, TAPI KAMU TIDAK

#Tantangangurusiana(145)

Esa menatap gawai di depannya. Tepatnya menatap lurus pada kontak nama: Firza.

"Di mana kamu? Mengapa menghindariku? Apa salahku?"

Berbagai pertanyaan saling berlompatan dalam hati Esa.

"Wahai hatiku, mengapa kau hanya tertuju padanya?"

"Wahai mataku, apa kau telah membohongi penglihatanku atas sikapnya padaku?"

"Wahai telingaku, apakah kau salah dalam menyampaikan kata halus lembut yang mempesoku?"

Wahai..., wahai..., wahai....,

Esa luruh dalam kerinduan yang mengungkungnya.

"Mengapa kau lakukan ini kepadaku?" desahnya seiring airmata yang perlahan meluncur lirih menuruni ujung hidung yang tidak terlalu tinggi. Bahunya naik turun dengan lembut seiring hati yang terbakar rindu.

Deeerrrttthhh!

Tetiba gawai di depannya bergetar. Getaran yang lirih. Tapi bagi Esa getaran itu laksana bom yang dijatuhkan di Nagasaki pada perang Dunia kedua, sebagai film yang pernah dilihatnya. Suaranya keras memekak telinga. Membuat Esa melompat yang membuatnya kehilangan keseimbangan.

Brugh!

Sikunya menyenggol tumpukan buku di samping gawai berada. Satu persatu buku itu jatuh ke bawah. Esa tak menghiraukan. Perhatiannya hanya tertuju pada gawai yang sudah berhenti bergetar. Sambil menyeka cepat airmata, Esa meraih gawainya.

"Ha ha ha," bunyi chat dari yang sangat dirindukannya. Dia melihat tulisan: Firza sedang mengetik.....Tapi terasa sangat lama. Esa menambah kesabarannya.

"Chat chat mu buat aku tertawa. Tidak ada yang berubah dariku. Aku hanya sedang sibuk aja. Maklum, pegawai lapangan," jawaban chat itu cukup panjang. Makanya lama mengetiknya.

Esa masih menunggu. Tapi tak ada lagi chat susulan.

Hanya begitu? Desisnya lirih. Aku sangat merindukanmu. Membuatku tak mampu melakukan apapun. Tapi kau hanya berkata begitu?

Kembali airmata menetes. Rasanya penantian tak sebanding dengan kenyataan. Firza sama sekali tak hirau dengan keberadaan rasa rindunya.

Deeeerrrrttthhh!

Kembali gawai bergetar lirih. Kali ini gawai dalam pelukan tangannya, sehingga cepat dia melihatnya. Pada baris paling atas profil Firza tertera.

"Tumben hanya di read. Mengapa?" chat itu bertanya.

Esa diam. Sia-sia dia menunggu Firza bertanya tentang keadaannya, setelah satu minggu tak saling komunikasi. Firza sama sekali tak merindukannya. Hal yang membuatnya sesak sendiri.

"Hallooooo, ada apa?" chat berikutnya semakin membekukan hati Esa.

Esa tak mampu marah, dia begitu memuja Firza. Dan tak ingin tampak kekanakan karena sebuah rindu. Tapi hatinya demikian cedera.

Pelan Esa bangkit berdiri menuju teras kos-an. Berusaha menghibur hatinya yang lara. Sampai depan kos matanya terbeliak. Dari jauh dia melihat motor Firza parkir depan kos-nya.

Dengan cepat dia menuju ruang tamu. Di sana, dia mendapati Firza sedang bermain dengan gawainya. Dan menatap saat menyadari Esa ada di depannya.

"Hai...," sapa Firza dengan senyum lebar.

"Kau? Kapan datang? Kenapa tidak bilang?" tanya Esa beruntun. Airmata tanpa disadari kembali menetes. Luapan rasa bahagia. Firza dapat merasakan bagaimana perasaan Esa.

"Siapa bilang hanya kamu yang rindu. Aku juga dong," goda Firza.

Esa merasa malu disindir demikian. Cepat tangannya melayang memukul bahu Firza, tapi Firza lebih dulu menangkapnya.

"Aku selalu merindukanmu. Kamu tahu itu. Tapi aku tak suka mengatakannya. Itu perbedaan diantara kita!"

Esa menunduk malu. Tangannya masih dalam genggaman Firza. Dia merasakan kehangatan dalam genggaman itu, sebagaimana hangat rindunya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wow, sama rindu yah Bund. Mungkin judulnya harus digantung Bund. Aku rindu, tetapi kamu... Maaf hanya saran. Sukses selalu dan barakallahu fiik

19 Jul
Balas

Terimakasih masukannya. Akan selalu aku ingat. Tq ya...barokallah...

19 Jul

Oh...rindu tak sampai.. keren.. salam semangat.

20 Jul
Balas

keren bu...

19 Jul
Balas

Hehehe...terimakasih...

19 Jul

rindu yang terbalas...salam sukses

19 Jul
Balas

Iya...terimakasih...

19 Jul

Mantap. Indah sekali Bun

19 Jul
Balas

Terimakasih ya...

19 Jul



search

New Post