JATUH CINTA
#Tamtangangurusiana(163)
Benar orang bilang bahwa jatuh cinta itu berjuta rasanya. Begitu yang aku rasakan. Bawaannya pingin senyum dan melamun aja. Yang bikin keki adalah saat pingin senyum tapi sedang berada di pemberhentian lampu merah. Gila gak sih.
Tapi apa mau dikata. Untung pake masker. Tidak malu karena orang tidak tahu kalau aku sedang senyum-senyum sendiri. Tapi siapa bilang? Karena selain senyum yang tersembunyi, kepalaku juga melamun. Jadilah aku disemprot banyak orang.
"Sudah ijo mbak kok gak mau jalan, apa gembos sepedanya?"
"Minggir dong kalau mau nampang di setopan?"
"Ngelamun pacar, ya?"
Teriakan terakhir itu membuatku sadar jika lampu merah sudah berubah menjadi hijau. Padahal baru saja aku membayangkannya. Mengapa waktu cepat sekali berlalu saat orang sedang jatuh cinta, ya?
Meski dengan rada-rada malu aku melaju. Kali ini jelas masker tak mampu menutupi merahnya mukaku.
Tapi ternyata tidak sampai di situ aku merasa malu. Mendadak ruang kerjaku terasa lebih sempit dari saat-saat biasa. Mengapa mendadak orang jadi mengawasiku.
"Kok melamun dari tadi. Ada apa?" tegur temanku. Aku hanya bisa tersentak.
"Kalau ngeliat model ngelamunnya, kaya orang lagi jatuh cinta?"
Aku menggeleng keras-keras. Menolak gurauan itu. Tetapi mengapa dia bisa menebak dengan tepat perasaanku?
"Makanya, kalau kerja ya kerja. Jangan melamun!" tegur cicak di dinding.
"Kamu tahu apa. Lagian kenapa pagi-pagi kamu nongkrong di situ. Bukannya jam mu nongkrong malam hari, ya. Jangan sok usil. Pergi sana!"
Tapi dasar cicak bandel. Dia justru bikin ulah dengan memantul-mantulkan ekornya. Aku merasa bagai digoda. Tentu saja aku tak terima.
"Kalau kau tak mau pergi juga, aku lempar kau dari sini!"
"Coba aja kalau berani. Lihatlah, teman-temanmu memperhatikanmu dari tadi!"
Kembali aku tergeragap. Saat aku mencoba melirik pada ketiga rekan kerjaku, kulihat mereka satu persatu menahan senyuman dengan berpura fokus pada laptop masing-masing. Aku kembali salah tingkah. Apalagi saat menyadari laptopku ada di depanku dalam keadaan terbuka. Ya ampuuuuun, mengapa aku lupa kalau sedang membuka laptop? Mengapa justru berbincang dengan cicak tak tahu diri. Dasar lagi apes.
"Memang kalau lagi jatuh cinta, bawaannya natap yang ada di depannya," akhirnya godaan itu kudengar juga. Dan aku tak mampu menjawab. Hanya pura-pura melihat laptop dan mencoba untuk konsentrasi bekerja.
Tapi apa benar aku bekerja? Mataku saja sering melirik pada gawai menunggu chat darinya. Lalu aku tersentak saat gawaiku berbunyi. Aku bergegas melihatnya. Dan kecewa saat chat yang kuharap bukan dari dia.
"Ha ha ha, nungguin ya?" kudengar ledekan itu. Dan aku tak mampu menjawab. Tetiba aku menjadi jengkel dengan keadaanku sendiri. Segera kumatikan gawaiku dan melemparnya ke dalam tasku. Selanjutnya aku berupaya fokus pada laptop yang ada di depanku.
Tapi semua itu tak berarti banyak. Aku gagal untuk berkonsentrasi. Pelan aku putar lagu untuk menyiasati perasaanku.
"Emang beda ya lagunya kalau orang lagi jatuh cinta itu?" Kali ini kalender yang menggodaku. Aku tak ingin terjebak. Aku tak menghiraukan dan tetap fokus bekerja.
Aku tidak tahu apakah benar aku bekerja.
"Waoch...," teriakku saat ada yang memegang bahuku dan aku terkejut sekali hingga berteriak.
"Maaf..., maaf...., aku bikin kaget ya?"
Aku belum sempat menjawab karena kudengar teman-teman pada tertawa kencang. Dengan nyengir kuda aku menahan malu. Maskerku tak mampu menutupi rasa maluku.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar