Sulistiana

Saya Sulistiana guru Bk di SMA N 1 Kebomas Gresik. Salam Kenal ...

Selengkapnya
Navigasi Web

RUANG NORMA

#Tantangangurusiana(179)

Tirai ruang konseling aku turunkan, pintu aku tutup rapat dan pertanda ada kegiatan konseling aku pasang pada daun pintu sisi luar. Tak ketinggalan monitor aku nyalakan sehingga aktifitas di ruang konseling dapat terpantau pada televisi yang menggantung di ruang tamu BK. Tentu saja tanpa volume.

Di depanku telah duduk Siska sebagaimana kesepakatan. Wajahnya tegang dan gelisah. Pasti saat ini hatinya tengah bertikai. Ruang normanya saling berdalih guna menguatkan pilihannya untuk berterung terang padaku. Satu beban yang tidak ringan.

"Kau baik-baik saja? Tersenyumlah," sapaku ringan sambil mengajaknya duduk di sampingku. Siska mengangguk tanpa bicara.

"Apa pingin relaksasi dulu?" tawarky yang disambut dengan anggukan pasrah.

" Oke, pejamkan matamu. Tarik napas dari hidung dan buang lewat mulut. Lakukan secara perlahan...," Aku membantu Siska untuk sedikit mengurangi ketegangannya. Terkadang aku harus melakukannya di saat siswa merasa tegang dan gelisah. Satu metode ringan pengurang beban.

Setelah Siska melakukan secara berulang, kulihat wajahnya sedikit lebih mengendur. Matanya juga tampak lebih tenang dengan sedikit senyum di kulum.

"Terimakasih Bu, sudah agak baikkan,"

"Baiklah, jika sudah merasa lebih baik silakan sampaikan hal yang ingin didiskusikan,"

Aku terbiasa berkata pada inti masalah jika kesepakatan telah terbentuk. Siswaku mengenalku begitu. Sejenak Siska tampak menarik napas panjang. Sepertinya keberaniannya telah membulat.

"Lesbian itu apa ya, Bu. Saya masih belum paham benar. Sudah googling juga. Apa jika seseorang menyanyangi seorang sahabat itu adalah seorang lesbian?"

Aku terdiam dengan pertanyaannya. Kebetulan memang materi itu belum pernah aku sampaikan. Kasus itu sampai padaku sebagai sebuah laporan. Informasi tentangnya sebagai penyuka sesama jenis. Sejenak aku menarik napas panjang.

"Oke. Boleh Ibu mulai dari dirimu?" tanyaku untuk menyiapkan mentalnya.

Meski ragu dan belum paham benar, Siska mengangguk.

"Sejauh mana perlakuan sexualmu terhadap sahabat perempuanmu itu?"

Sejenak Siska tampak terkejut. Mungkin pertanyaanku yang membuatnya demikian.

"Maksud saya, tidak ingin berteori. Biar saya bahas itu di kelas. Sementara ini kita fokus pada apa yang terjadi pada persahabatanmu. Sejauh mana dan sebatas apa. Bagaimana?"

Kembali Siska mengangguk. Perlahan ketegangan kembali tergambar pada wajahnya. Aku merasa prihatin.

"Persahabatan dikatakan sehat jika tidak melibatkan perlakuan sexual. Apakah yang dimaksud perlakuan sexual itu?"

Perilaku sexual adalah perilaku yang muncul karena dorongan sexual. Aku mulai menjelaskan pada Siska. Hal itu dapat terjadi melalui beberapa cara. Paling umum pada remaja adalah menonton film porno dan upaya menirunya. Karena berpikir bahwa itu adalah trend. Lebih- lebih sebagai upaya untuk dianggap eksis.

Siska menatapku dengan seksama.

"Secara tidak sengaja adalah perilaku berdua dalam kamar, mandi bersama. Dan gerakan sexual ringan lainnya. Memegang tangan, mengelus wajah, memeluk dan ciuman ringan,"

Siska semakin hanyut dengan keteranganku. Dan aku tahu apa artinya itu.

"Sejauh mana kau telah coba-coba melakukannya?"

Siska tersentak. Dia tak mampu menjawab. Dia hanya menunduk. Sejurus kemudian kudengar isaknya.

Dalam agama disebutkan bahwa aurot wanita dilarang untuk diperlihatkan meski pada sesama wanita. Di dalam psikologi dikatan bahwa setiap orang memiliki potensi untuk berbuat abnormal. Bergantung pada latar belakang permasalahan psikologisnya yang menimpanya. Secara sosial masyarakat memiliki andil memberi kesempatan luas melakukan penyimpangan itu. Sekaligus menghujatnya!

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Konselor yabg cerpenis, atau cerpenis yang konselor ya bu Sulis? Mantap jiwa

23 Aug
Balas

Hahahaha...terimakasih pak...

23 Aug

Good mom.

23 Aug
Balas

Terimakasiiiihhhh...

23 Aug

Keren bun..

23 Aug
Balas

Makasih mbak...

23 Aug

Mantap Bu

23 Aug
Balas

Terimakasiiihhh...

23 Aug



search

New Post