Sulistiana

Saya Sulistiana guru Bk di SMA N 1 Kebomas Gresik. Salam Kenal ...

Selengkapnya
Navigasi Web
SEKOLAH MINGGU SORE

SEKOLAH MINGGU SORE

#Tantangangurusiana(191)

Ayo mengenang kelucuan masa lalu...

Aku ingat dengan jelas kejadian saat itu. Saat aku masih kelas 4 SD.

Hari itu hari Minggu. Aku malas main ke luar rumah. Ada PR matematika yang tidak bisa kukerjakan. Aku sedang menunggu kakak sepupu untuk mengajariku. Kakak sepupuku sedang jalan-jalan ke pasar. Tadi bilangnya hanya sebentar saja ke luarnya. Tapi hingga lepas lohor tak kunjung pulang. Jaman kecilku belum ada HP untuk mencari tahu.

"Sabar..., bentar juga pulang. Tidur saja dulu," begitu ujar nenek menghiburku.

Entah karena apa aku menuruti kata nenekku. Pelan tubuhku melorot dan tidur di pangkuannya yang sedang asyik mengunyah kinang. Saat itu nenek duduk di bale bambu di samping rumah. Berbatas pagar bambu, di baliknya ada lapangan bola volly milik penduduk kampungku. Aku tidur dengan perasaan resah akan PR yang belum kukerjakan.

Entah berapa lama aku tertidur. Saat mataku terbuka, aku begitu terkejut. Sorot matahari menerpaku. Aku tergeragap. Tetapi telungaku masih mendengar sorak sorai pemain volly dan penontonnya.

Bagai orang kebingungan aku langsung mandi. Mandi bebek, begitu istilahnya jika mandi dengan buru-buru. Secepat aku mandi, secepat itu pula aku berseragam dan segera menuju sekolah.

"Hai, mau kemana," sempat kudengar kakak sepupu memanggil. Tapi tak kuhiraukan. Aku sudah merasa sangat terlambat. Matahari sudah tinggi.

Saat itu dengan sadar aku melewati lapangan volly yang kebetulan hanya terpisah pagar bambu dengan rumahku. Beberapa mata teman yang mengenalku memandang heran. Bahkan ada yang ketawa cekikikan, tapi aku tak peduli.

Aku berjalan setengah berlari menuju sekolah yang hanya 500 meter dari rumahku. Sepanjang perjalanan banyak yang melihatku dengan tatapan aneh. Tapi tak kupedulikan. Aku justru menambah laju jalanku. Tak kupedulikan napas yang memburu.

Dari jauh kulihat sekolahku. Sepi. Hatiku kebat-kebit. Aku terkunci? bisik hatiku. Tanpa sadar aku berlari. Dan sampai di sekolah, pagarnya terkunci. Pintu-pintu kelas juga tampak terkunci. Tanpa kusadari aku menangis lirih. Aku terlambat datang, bagaimana ini?

"Assalamualaikum...," teriakku kencang. Berharap ada yang membuka pintu sekolah untukku masuk. Tapi tak ada balasan. Aku mengulanginya hingga tiga kali, tetap tak ada jawaban. Sekolahku sepi.

Tetiba kulihat ada tukang becak lewat di depanku dan berteriak menggoda.

"Sekolah Minggu sore ya?" suara itu keras menerpa daun telingaku. Aku tersentak. Merasa kalimat itu ditujukan untukku.

Reflek aku menoleh pada jam tangan yang kupakai secara asal. Mataku mengerjap. Berkali-kali mengerjap. Arloji aku tempelkan pada daun telinga.

"Tik,tik,tik,tik," kudengar jarum berbunyi dan berputar secara ritmis. Aku masih memandang tak percaya. Mata aku kucak. Tetap sama. Arlojiku menunjuk pukul 16.02 WIB.

Seketika aku berbalik menghadap sekolahku. Kesadaran mulai merayapiku. Apalagi kulihat warna semburat jingga kepetangan tanda matahari yang turun peraduan.

"Alamaaaakkkk," teriakku dalam hati. Mengapa aku ke sekolah Minggu sore? Aku rasa wajahku memerah. Malu pada diri sendiri. Matahari yang bersinar adalah matahari yang sedang turun peraduan, bukannya naik menyinari bumi.

Aku tak berani kembali pulang. Takut teman-teman yang bermain volly akan menyorakiku. Aku menunggu adzan Mahrib. Saat semua mengakhiri aktivitas di lapangan volly.

Saat kuyakin sudah petang, aku bergegas pulang dengan beratnya rasa malu yang menindih tubuhku. Bahkan aku langsung menuju kamar, dan bersembunyi di kolong kasur yang ketinggiannya menyisahkan lubang untukku menyembunyikan rasa malu.

(Lucu gak siiiihhh?)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Pengalaman yang tak terlupakan, Bunda, lupa. Kereeen ceritanya. Sukses selalu. Salam literasi

06 Sep
Balas

Terimakasih pak...sukses sll y...

06 Sep



search

New Post