Sulistiana

Saya Sulistiana guru Bk di SMA N 1 Kebomas Gresik. Salam Kenal ...

Selengkapnya
Navigasi Web
TIMBANGAN HATI

TIMBANGAN HATI

#Tantangangurusiana(176)

Jam terakhir saat aku masuk kelas XII. Jam yang rawan tidak dihiraukan siswa.

"Perasaan berdosa itu timbul dari hal apa, ya?" tanyaku setelah mengucap salam dan kegiatan opening pembelajaran.

"Dari perasan bersalah, Bu.." hampir serempak muridku menjawab secara bersamaan. Dan aku puas mendengarnya.

"Kok bisa? Siapa yang memberitahu kalau hal itu salah?" pancingku penuh semangat, agar energinya menular.

Sejenak siswaku saling menjawab dengan bergumam. Aku menunggu beberapa saat.

"Hati Bu yang memberitahu!" jawab salah satu murid. Aku mengacungkan jempol sebagai rewardnya.

"Bagus Jon! Hati yang bagaimana ya?"

Muridku terdiam. Tampaknya mereka kesulitan untuk merangkum materi yang sudah pernah kuberikan sebagai jawabannya.

"Hati yang merasa tidak nyaman karena adanya perbedaan norma dan fakta kali Bu!" jawab sebuah suara dengan ragu-ragu berani.

"Yaps! Aplause dulu!" ujarku. Dan sekelas bertepuk tangan.

"Benar dan tepat sasaran, Anita. Saat hati merasakan adanya perbedaan aturan yang berlaku dengan kenyataan perilaku kita. Maka di sana timbulnya perasaan tidak nyaman. Rasa bersalah, rasa berdosa, rasa kecewa dan berbagai rasa tidak enak lainnya," uraiku panjang lebar.

"Jadi kalau kalian berada di rasa itu, bagaimana cara menanggulanginya?"

"Melupakannya, Bu!" sahut salah siswa dengan keras.

"Benar begitu? Pernah kan berada pada perasaan seperti itu, entah kapan dan di mana. Benarkah dengan melupakan selesai. Atau justru bertambah masalah?"

Siswaku termangu. Mereka tampak memeras pikiran. Berharap satu kelas berani menjawab, memang masih merupakan mimpi indahku. Yang berani menjawab satu dua anak sudah bagus.

"Bagaimana cara kalian menanggulangi, itu pilihan. Tapi otak merekamnya. Dan itu akan membentuk satu polah kebiasaan baru,"

"Maksudnya, Bu?"

Aku tersenyum dan menebar pandangan pada seisi kelas. Berhitung berapa anak yang mampu fokus pada materiku.

"Jika dikatakan temanmu adalah dengan melupakannya, itu tidak salah meski tidak sepenuhnya benar. Timbang kembali dengan hatimu. Jika saat mengambil keputusan itu hatimu merasa tenang. Itu tanda tidak menambah masalah baru,"

"Jika hati masih belum tenang, Bu?" lirih sebuah suara bertanya. Aku tak menolehnya secara langsung. Aku mendengar suara yang penuh gelisah.

"Siapa bisa menjawab?" aku lempar pada kelas. Tetiba suasana menjadi hening. Semua seolah berharap aku yang menjawab.

"PR ya..., temanya: saat hatiku gelisah. Buat karangan 100 kata. Atau boleh juga gambar. Atau boleh juga bentuk komik. Jawaban paling bagus dapat voucher tukar sembako...," gurauku.

"Huuuuu," siswaku bergumam. Secepat kilat kutatap wajah dengan pertanyaan terakhir.

"Siska jika ingin tahu jawabannya, dapat ke ruang BK. Tugas tetap dikerjakan. Ok, wassalamualaikum," ujarku menutup pelajaran.

Masih sempat kulihat wajah Siska yang terkejut dengan undanganku. Dan aku tahu penyebabnya. Semoga aku belum terlambat membantunya. Materiku memang untuk menggiring timbangan hati siska. Ada informasi bahwa dia sedang mengikuti trend pergaulan yang salah, yakni: menyukai sesama jenis.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Tulisan yang keren Bund. Sukses selalu dan barakallahu fiik

20 Aug
Balas

Terimakasih bu...sll ada memberi penguat...

20 Aug

Wow, luar biasa. Membawa saya berada di ruang kelas dengan komunikasi yang produktif, Selamat, Bu. Semoga Siska bisa segera diselamatkan.

20 Aug
Balas

Terimakasih pak...senang mendapat dukungannya..

20 Aug

Komunikasi yang asyik bu... smoga siswa lebih terarah dgn pendekatan ibu yg natural. Sukses selalu bu....

20 Aug
Balas

Terimakasih yaa...

20 Aug



search

New Post