SUMARMI MARMI

Guru SMA Negeri 4 Pekanbaru...

Selengkapnya
Navigasi Web

Keikhlasan dan Kepasarahan seorang Ibu

Keikhlasan dan Kepasarahan seorang Ibu

Sore itu, Tari sedang duduk di depan televisi, menyaksikan siaran televisi sambil beristirahat setelah seharian berkutit dengan pelayanan di rumah sakit. Pekerjaannya sebagai perawat kadang-kadang membuat Tari merasa capek apalagi kalau pasien banyak dan banyak yang bawel. Menambah capek badan dan hatinya. Namun tiba-tiba gawainya yang diletakkan di samping meja TV berbunyi. Tari pun segera mengambil gawainya dan membuka panggilan. Ternyata Bagas, hati Tari langsung berbunga-bunga dan rasa capeknya seketika hilang.

" Assalamu alikum Mas Bagas, tumben ada apa ya Mas?" Tari mulai membuka suara, dari jauh kedengaran suara Bagas, " Gini Dik, Masa mau minta tolong, Dik Tari kalau ada waktu datang ke rumah ya, nengok Ibu, saat ini Ibu lagi sakit, minta tolong periksa ya Ibu, kira-kira gimana sakitnya, Mas tidak tenang klau Ibu sakit " kata Bagas di handponenya. " Baik Mas nanti saya langsung kesana, sore ini " kata Tari mengakhiri perbincangannya dengan Bagas.

" Asyik, bisa pendekatan dengan camer hari ini semoga berhasil " kata Tari dalam hati. Bergegas Tari pun langsung mandi bersiap-siap ke rumah Bagas menengok Ibunya Bagas. Selesai mandi, Tar langsung menyiapkan segala sesuatunya, menyiapkan steleskop untuk mengecek tekanan darah , termometer untuk mengecek suhu dan beberapa obat paracetamol dan beberapa vitamin yang kebetulan ada di rumah untuk persediaan sendiri sewaktu-waktu. Setelah semua siap dia pun langsung bergegas berangkat.

Dengan honda beatnya, Tari langsung melajukan motornya, 10 menit kemudian Tari sudah sampai di rumah Ibu Bagas. " Assalamu alikum " Tari memberi salam dan Tari mencoba membuka pintu dan rupanya tak terkunci. Tari pun langsung masuk mendekat ke kamar Ibu Bagas, dan Tari kembali, mengcapkan salam "Assalamu alaikum". Dari dalam terdengar jawaban yang sangat pelan dan memnita Tari langsung masuk saja tidak dikunci.

Begitu masuk kamar, Tari pun kaget Ibunya Bagas kelihatan pucat dan lemah dan Tari pun langsung menyapa" Ibu, ini Tari, saya disuruh kesini sama Masa Bagas, coba Tari periksa Ibu ya" kata Tari. Traipun langsung membuka tasnya mengeluarkan alat-alatnya dan langsung mengecek suhu dan tensi Ibu Bagas. " Alhamdulillah nggak papa kok Bu, tensinya agak sedikit rendah dan agak meriang, mungkin Ibu terlalu capek, saya bawakan beberpa vitamin nanti Ibu minum vitamin dan paracetamol ini ya Bu dan istirahat, Ibu sudah makan" kata Tari pada Ibu Bagas. " Sore belum Nak" kata Ibu Bagas pelan.

Tari pun segera mengambilkan nasi di meja makan ada nasi dan sayur bening bayam dan tempe goreng yang masih agak hangat.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post