Penulis : Sumarni Yusuf, S.Pd., M.Pd.

#TANTANGAN MENULIS GURUSIANA 90 HARI (HARI 77)

Inilah bulan yang dinantikan. Bulan untuk menguji diri dari kesabaran dan rasa lapar. Malam hari sebelum 1 Ramadhan umat Islam melaksanakan Tarawih setelah shalat Isya. Biasanya Satu bulan penuh mendengarkan ceramah langsung dari ustadz ketika usai melaksanakan shalat Isya dan kemudian disambung dengan shalat berjamaah Tarawih dan Witir. Alangkah banyak pahala yang terkumpul di bulan Ramadhan termasuk salah satu diantaranya adalah 30 hari melaksanakan shalat berjamaah, insya Allah. Sungguh bulan suci Ramadhan adalah bulan penuh berkah dan hikmah.

Akankah malam ini dan besok malam kami tak melaksanakan shalat Isya, Tarawih dan witir berjamaah di masjid memulai menyambut bulan Ramadhan? Jawabannya dikembalikan kepada masing-masing pribadi dari sudut pandangnya di tengah pandemi yang melanda negeri.

Kududuk tepat berada di bagian paling belakang Lantai 1 Masjid. Tepat di belakang pintu kaca masjid. Ternyata keputusanku mencari masjid yang melaksanakan shalat Tarawih ada benarnya. Kaum wanita yang memiliki pandangan sama ternyata banyak. Mereka malam menyambut bulan suci Ramadhan siap melaksanakan shalat Isya, Tarawih, Witir berjamaah. Duduk paling belakang di bagian pas pintu belakang masjid lantai 1 oleh banyaknya jamaah tidak menjadi masalah.

Suasana unik sebab ada yang menggunakan masker ketika shalat. Ada pula yang melepas masker sejenak ketika melaksanakan shalat dan selpi alias foto-foto. Ada yang memilih diam-diam tak mau menyapa orang di sampingnya. Namun jamaah saling mengerti bahwa saat ini musimnya Covid-19 jadi harus ekstra hati-hati namun mereka pun tak ingin ketinggalan mendapatkan pahala shalat berjamaah di masjid dan bonus ceramah sesuai kebiasaan di bulan suci Ramadhan lalu. [SY]