Sumintarsih

Mengajar di SMP Al Irsyad Purwokerto...

Selengkapnya
Navigasi Web
Pandai Mengenali Sekecil Apapun Rezeki dari Allah
Gambar: sumber thrillis.com

Pandai Mengenali Sekecil Apapun Rezeki dari Allah

Seperti apa rasanya bila Anda naik kendaraan dan sebanyak empat traffic light menyala lampu hijau ditambah tidak ada palang kereta api? Biasanya lampu merah berturut-turut bahkan ditambah nunggu kereta api lewat. Tentu lega sekali, kan? Apakah Anda berpikir bahwa itu biasa saja atau wujud rezeki yang Allah berikan?

Benar, sebuah kemudahan adalah bagian dari rezeki dari Allah yang harus kita syukuri. Kemudahan dalam beraktivitas tentu banyak yang sering belum kita sadari bahwa itu Allah yang mengatur.

Contoh lain ketika saya mengedarkan, tepatnya mengantarkan buku karya perdana. Saya berkunjunga mengucapkan terika kasih kepada beberapa narasumber, para endors, dan pembeli perdana. Sebanyak sepuluh orang tanpa janjian sebelumnya. Alhamdulillah semua buku sampai ke alamat dan langsung mereka saya potret dengan pose menunjukkan dua buku saya. Hanya satu narasumber (sudah sepuh) yang tidak bisa saya temui lantaran saya berkunjung pas jam istirahat siang.

Bukankah kemudahan kunjungan saya itu juga salah satu bukti kasih sayang Allah, bukti kemudahan dan rezeki yang Allah berikan? Bayangkan bila saya tidak bertemu, pasti akan mencari hari lain berkunjung lagi demi mendapatkan foto mereka. Keluar energi, wakti, dan biaya lagi tentunya.

Di dalam Alquran disebutkan 8 jalan rezeki ada empat yaitu rezeki yang telah dijamin (QS Hud:6), rezeki larena usaha (QS An Najm: 39), rezeki karena bersyukur (QS Ibrahim: 7), rezeki tak terduga (QS At Talaq: 2), rezeki karena istighfar (QS Nuh: 10-11), rezeki karena menikah (QS An Nur: 32), rezeki marena anak (QS Al Isra: 31), dan rezeki karena sedekah (QS Al Baqarah: 243).

Hakikat rezeki bukanlah hanya berupa harta. Rezeki adalah seluruh rahmat dari Allah. Adapun sifat Rezeki adalah mengejar, bukan dikejar. Rezeki akan mendatangi, bahkan akan mengejar, hanya kepada orang yang pantas didatangi.

Sekecil apapun kemudahan dan rezeki yang kita terima wajib kita syukuri. Bila kita pandai bersyukur dan pandai mengenali sekecil apapun kemudahan dari Allah, itu adalah nikmat dan rahmat dari-Nya, akan semakin ditambah rezeki kita. Seperti firman Allah: Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim [14]: 7)

Adapun cara kita bersyukur adalah pertama, secara batin menyakini nikmat/ rezeki itu datangnya dari Allah, kedua secara lisan mengucapkan syukur Alhamdulillah, dan ketiga menjadikan nikmat itu pendorong diri semakin baik dalam beribadah.

Sudah pantaskah kita menjadi hamba yang didatangi rezeki? Tugas manusia menanam banyak-banyak amal ibadah dan kebaikan. Allah yang akan menentukan lewat jalan mana rezeki mendatangi kita. Bukan hanya datang, bahkan mengejar dan mendekap. Amin.

* Mengajar di SMP al Irsyad Purwokerto

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Maaf artikel sdh lama, sy lupa blm posting.

10 Jun
Balas

Luar biasa kebaikan bu Min ini, mengantar buku ke beberapa pihak secara langsung. Apalagi tanpa janjian, wah itu jelas wujud kesabaran dan keikhlasan. Mengapa? Karena resiko tidak ketemu pasti ada dan harus datang kembali suatu saat dengan pengorbanan waktu, tenaga, dan biaya. Tapi demi sebuah dedikasi sebagai seorang menulis yang merangkap distributor buku sendiri, semua dilakukan. Luar biasa bu, saya salut. Wah, selamat ya langsung terbit dua buku, keren. Tentang rezeki, tulisan ibu sangat benar. Saya pun mengakui bahwa rezeki itu tidak harus berupa uang atau materi. Kesehatan itu juga rezeki, kemudahan dalam berbagai urusan, ilmu, pengalaman, perlindingan, keselamatan, dan lainnya bu. Sayang tidak semua orang pemahamannya seperti itu. Maka saya sangat berterima kasih bu Min mengangkat soal rezeki dan mengajak kita pandai bersyukur. Luar biasa keren bu. Selamat berpuasa nggih, semoga senantiasa sehat dan sukses.

10 Jun
Balas



search

New Post