CIPTAKAN ATLIT DAN PENUHI KEMAUAN ORANG TUANYA
Hidup di desa memiliki keunikan tersendiri. Sesuai dengan kondisi, seorang anak menjadi harapan orang tuanya. Saat tumbuh menjadi remaja menjadi harapan orang tua untuk dapat membantu kerja orang tua. Kemauan anak sering tidak sinkron dengan kemauan orang tua. Pada usia belasan tahun seorang anak sedang dalam usia pencaian diri. Mimpi-mimpinya tumbuh. Kemauan kuatnya diperjuangkan. Keinginan untuk mewujudkan mimpi begitu kuat. Seorang anak ingin menjadi pelari. Berlatihlah setiap hari mulai dari sehabis waktu sekolah sampai sore hari. Setiap waktu pulang sekolah sang anak tidak langsung pulang, namun berlatih berlari untuk mewujudkan impiannya menjadi atlit menjadi pelari.
Beda dengan kemauan orang tuanya, sang anak diharapkan saat waktu sore dapat membantu orang tuanya yang mempunyai binatang ternak berupa sapi. Setiap sore sang anak diharapkan dapat merumput untuk makanan sapai. Bukan malah berlari-lari tanpa tujuan. Menghabiskan waktu saja. Begitu pendapat orang tuanya.
Melihat kemauan sang anak yang kuat untuk menjadi atlit, sebagai kepala sekolah disekolah di kampung perlu mencari solusi pengembangan atas potensi anak. Menyediakan pelatih menjadi satu-satunya cara untuk mendukung sang anak tumbuh menjadi atlit. Ditugaskanlah salah satu karyawan sekolah yang memiliki pengalaman sebagai atlit tri lomba juang untuk melatih sang anak.
Latihan demi latihan dilaksanakan setiap hari waktu sekolah usai. Dengan menggunakan pakain lari seadanya dan alah seadanya latihanpun dimulai. Latihan berlangsung setiap hari. Diluar dugaan, sang orang tua mendatangi kepala sekolah dan protes terhadap kegiatan latihan anaknya. Orang tua menunggu anak di rumah agar dapat merumput untuk makanan spai piaraan tapi justru malah tidak pulang dan berlari-lari di sekolah sampai sore.
Ada pertentangan kondisi yang terjadi antara anak dan orang tuanya, perbedaan kemauan, perbedaan keinginan, perbedaan tujuan. Hal ini menjadi konflik yang terus meruncing bagi keduanya. Kemauan orang tua, setiap sore anak membawa sekeranjang rumput untuk makanan sapi. Sedangkan sang anak berkeingian menjadi atlit dan setiap sore dimanfaatkan waktunya untuk latihan.
Tidak mudah mencari titik temu antara keduannya. Masing-masing kuat dalam kemauannya. Sang ayah bahkan memerintahkan sang anak agar berhenti sekolah dan membatu orang tua memihara ternaknya sebagai tumpuan keluarga. Sang anak tetap dalam pendiriannya dan tetap ingin bersekolah.
Kami disekolah dalam posisi sebagai penengah keduanya. Mecari solusi agar semua kemauan dapat terwujud. Keingiann sang anak dapat terus terpeliharan dan terwujud menjadi atlit di sisi lain kemauan orang tua agar setiap sore anak pulang membawa rumput juga harus di penuhi. Dicari ide, agar kemauan keduanya dapat terpenuhi. Baik keinginan anak untuk berlatih setiap hari maupun tersedianya rumput makanan sapi setiap sore.
Pihak sekolah milihat potensi akan adanya solusi dengan melihat kondisi lingkungan sekolah. Kondisi dilingkungan sekolah terhampar luas kebun kosong yang ditumbuhi rumput. Sekolah yang ada merupakan unit sekolah baru yang sudah berdiri bebrapa bangunan kelas dan banguan pendukung. Tersedia area yang luas milik sekolah. Rumput tumbuh subur menghijau. Dalam kacamata sekolah rumput yang tumbuh ini merupakan pemandangan kotor yang perlu dikendalikan dan diatur. Dalam kacamata peternak tentu ini merupakan sumber pakan ternak.
Dimulailah negoisasi dengan dimediasi pihak sekolah, sang anak dan orang tua dipertemuakan dan diajak berdiskusi mencari solusi. Sekolah mewarkan alternatif. Bagaimana kalo anak tetap bisa berlatih lari setiap hari namun keinginan orang tua agar sang anak pulang setiap sore membawa rumput pun juaga dapat terwujud. Orang tua merasa bakal terpenuhi kemauannya yaitu terpenuhi kebutuhan pakan ternaknya. Sang anak tetap dapat berlatih lari dan setiap sore pulang membawa rumput.
Sekolah memberikan solusi. Disaat anak berlatih lari dari waktu usai sekolah sampai sore, disaat itu pula sekolah menyuruh tukang kebun sekolah untuk memberihkan rumput diarea sekolah untuk menciptakan lingkungan yang bersih. Sedangkan hasil pembersihan rumput di himpun dan diikat untuk dibawa pulang anak setelah latihan lari selesai. Area yang luas, menjadi rapi dan bersih.
Terdapat beberapa keuntungan dari kondisi tersebut. Bagi sekolah, lingkungan menjadi bersih. Bagi orang tua, keinginan setiap sore memperoleh pakan ternak terpenuhi. Bagi sang anak dapat berlatih lari dengan nyaman karena sudah ada rumput yang disediakan usai berlatih untuk dibawa pulang.
Sang anak dapat menujukkan hasil dari latihan larinya. Sang anak mampu meraih juara 1 tingkat kabupaten dan direkrit menjadi tim atlit tri lomba juang kabupaten. Sungguh Alloh telah memberikan jalan keluar atas masalah yang dihadapi umat-Nya. Subhanalloh.......walhamdulillah.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Dari desa banyak memunculkan atlet berbakat , Selamat untuk menggodok moga mengantarkan pada kesuksesannya.Salam olahraga.