Setelah beberapa waktu yang lalu pelaksanaan AKG, AKK dan AKP di lingkungan Kemenag sudah bisa dilihat hasilnya oleh masing-masing guru. Hadil dapat dilihat melalui akun Simpati ka masing-masing.

Secara nasionak kegiatan Asesmen ini adalah dalam rangka mengukur secara empiris kompetensi guru, kepala madrasah, dan pengawas madrasah. Jadi dengan data empiris ini dapat dilakukan pemetaan peningkatan kompetensi. Sehingga masing-masing guru akan mendapat tindak lanjut yang dinamakan PKB.

Pengembangan Keprofesionalan Berkelanjutan (PKB) dilakukan berdasarkan Hadil Asesmen yang mana yang nilainya dianggap bermasalah. Jadi setiap guru akan berbeda pengembangan kompetensinya, sesuai dengan hasill Asesmen.

Hal ini sesuai dengan program Bank Dunia sebagai penysndang dana bahwa kedepan pembelajaran tidak lagi focus pada guru mengajar akan tetapi bagaimana siswa belajar.. Kemandirian suswa belajar menjadi titik focus, karena dengan adanya Kemandirian siswa untuk belajar akan lebif efektif penguasaan materi, mereka bisa mengatur jam mengajarya sendiri, mereka bisa mencari sumber belajar sendiri,

Dengan kesadaran belajar yang dimiliki maka akan lebih mudah guru mengarahkan, mendampingi, lebih bermakna karena suswa melakukan sendiri, mencari sendiri. Kebiasaan ini akan tertanam sejak dini akan sangat baik untuk membentuk karakter siswa.

Jadi kedepan fihara guru lebih menguasai kompetensi pedagogik, kompetensi sosial. Dengan dua kompetensi itu guru mampu memahami dan menghantarkan siswa sesuai dengan karakteristik siswa, Bagaimana membimbing dan mengarahkan suswa sehingga mampu secara mandiri berdaya guna.

Tidak perlu harus semua dari dan diatur oleh guru. Materi pelajaran, sumber belajar sudah melimpah ruah, anak tinggal googling saja, tinggal pilih yang model apa, bahkan suswa lebih tahu banyak, mereka sudah sangat piawi menerima perubahan, lebih siap terbukti mereka tahan berjam-jam memainkan gadgetnya, sangat asyik.

Jadi Bil siswa memiliki Kemandirian maka akan lebih mudah untuk mengikuti pembelajaran karena sudah memiliki kesadaran untuk belajar, tanpa harus disuruh dulu oleh guru dan Oang tua