Berbahagialah Ada Kekurangan
Siapa pun mengerjakan sesuatu secara serius tentu mengharapkan hasil yang maksimal. Tidak ada kesalahan. Sedikit pun. Semua berakhir dengan sempurna. Sehingga ketika sesuatu itu dinikmati, baik oleh diri sendiri maupun orang lain, tidak mengecewakan. Diri sendiri merasa senang dan bahagia. Pun demikian orang lain, merasakan hal yang sama.
Apalagi jika pekerjaan itu dihadapi oleh beberapa orang, sebagai sebuah tim. Tentu tingkat mencermati setiap detil pekerjaan sudah dilakukan. Sehabis dicermati yang seorang, masih dicermati yang seorang lagi. Dan, jika dalam tim itu terdiri atas sepuluh anggota, misalnya, boleh jadi pekerjaan itu dicermati oleh sepuluh orang. Betapa hal yang kecil-kecil tidak ada yang terlewati untuk dicermati, ditata, diatur sedemikian rupa sehingga semua beres.
Betul-betul beres menurut perasaan dan logika tim. Jadi, hasil pekerjaan itu sudah tidak perlu disangsikan lagi. Pasti oke dari sisi mana pun. Kualitas, pemanfaatannya, dan lain sebagainya tidak ada persoalan. Yakin seyakin-yakinnya semua perfektif. Sehingga gambaran ke depan senantiasa cemerlang dan melegakan.
Akan tetapi, jangan dikira, begitu hasil pekerjaan sampai ke tangan orang lain, apalagi jumlah mereka banyak, tidak diketemukan kelemahan. Bisa saja sebuah atau bahkan berbuah-buah kesalahan muncul tiba-tiba ketika hasil pekerjaan kita itu berada di genggaman orang lain. Dari situ barangkali kita disadarkan bahwa begitulah keberadaan manusia, sekalipun ia berada dalam kumpulan beberapa orang, sebagai sebuah tim kerja. Masih dimungkinkan ada kekurangan. Atau malah tidak hanya “mungkin”, tetapi pasti ada kekurangan.
Inilah yang baru saja saya alami dengan tim dalam sebuah pekerjaan. Saat pekerjaan selesai, kami begitu puas karena merasa semua tampak beres. Ya, sepertinya tidak ada sedikit pun cacat. Tetapi kami harus tetap bahagia karena dengan demikian Sang Khalik menunjukkan kuasa-Nya atas kami. Bahwa kami, meski dibilang oleh banyak pihak, baik, tetap memiliki kekurangan. Dan kekurangan itu, bagi saya menjadi petunjuk yang berarti dalam menjalani hidup. Bahwa hidup tidak ada yang sempurna.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Berarti perlu instropeksi ya pak.
Betul, Pak.