Sungkowo

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Kicau Paginya Sumber Gegas bagi Kami

Kicau Paginya Sumber Gegas bagi Kami

Burung peliharaan mertua (entah sampai kapan) dipindah ke rumah kami. Alasannya, karena beberapa waktu ke depan beliau akan tinggal di rumah kami, meninggalkan rumah induk. Burung terucuk (Pycnonotus goiavier) sebutannya. Sudah dapat berkicau. Menurut saya, orang yang kurang paham tentang dunia perburungan, kicaunya sangat bagus. Burung itu sudah lama dipelihara mertua. Sekitar empat tahunan. Burung tersebut diperolehnya dari adik ipar. Adik ipar yang tinggal di luar kota sengaja membawanya untuk mertua. Entah karena alasan apa. Saya kurang mengerti.

Tetapi, mungkin untuk penghiburan bagi mertua. Bukankah orang-orang yang sudah tergolong usia lanjut (uslan) perlu penghiburan khusus? Sebab, umumnya, anak-anak sudah tidak tinggal serumah. Mereka sudah berumah tangga sendiri, tinggal bersama anak-anak mereka. Dan, itu berarti cucu-cucu juga tidak bisa menghibur mertua. Burung terucuk itulah yang barangkali dapat melipur lara hati mertua yang merasa kesepian. Ini sebetulnya hanya “kenakalan” pikiran saya, yang senang mengotak-atik hal yang ada.

Yang jelas, sejak di tempat tinggal kami, si terucuk lebih banyak bersentuhan dengan saya dan istri. Kami yang membersihkan sangkarnya. Kami menyediakan makanan dan minumannya secara rutin. Kami keluarkan, menggantungkan sangkarnya di cabang pohon jambu depan rumah. Dengan begitu, ia mendapat udara segar dan sinar matahari hangat. Memandang lepas sekeliling kehijauan, yang saya bayangkan amat menyenangkannya. Terbang terbatas dalam sangkar pun, sepertinya masih terlihat kegembiraannya: berkicau.

Dan, kicauannya itu, yang di suatu saat boleh jadi mendatangkan persoalan. Karena, menurut mertua, ada beberapa orang di dekat rumah kami yang mulai membicarakan nyanyian si terucuk kami. Bahwa kicauan si terucuk kami amat menarik. Kicauannya bahkan mengalahkan kicauan burung milik salah satu di antara mereka. Pujian itu didengarkan oleh mertua. Dan, pujian itu pula yang menimbulkan kekhawatirannya. Yakni khawatir kalau-kalau si terucuk diambil orang secara sembunyi-sembunyi. Jika hal yang dikhawatirkannya itu terjadi tentu menimbulkan persoalan.

Sebab, perihal pencurian burung berkicau sudah biasa. Di mana-mana bisa terjadi. Di tempat kos si sulung, pernah juga terjadi. Bahkan, pencurinya naik ke lantai atas. Karena burung itu digantungkan di langit-langit rumah lantai dua. Kejadiannya malam hari. Sebelumnya belum pernah terjadi. Peristiwa itu kali yang pertama.

Saya tidak tahu, apakah kicauan burung tersebut bagus atau tidak. Tetapi, perasaan saya mengatakan, pasti kicauannya bagus. Sebab, sekalipun ada risiko berat, orang masih mau mengambilnya. Jika kicauannya biasa-biasa saja, orang tentu malas mengambilnya mengingat ada risiko berat jika kepergok orang. Burung yang kicauannya bagus nilai jualnya tinggi. Begitu beberapa orang pernah mengatakannya. Dan, itu mungkin penyebab seringnya burung raib beserta sangkarnya.

Saya pun tidak tahu, apakah burung terucuk kami bernilai mahal atau tidak. Andai saya memiliki hak, saya tidak berniat menjual sekalipun bernilai mahal. Sebab, diam-diam saya akhirnya merasa senang juga rumah kami kehadiran satu “anggota” baru tersebut. Meski saya harus mengakuinya pekerjaan bertambah. Saat-saat libur begini, waktu untuk merawatnya relatif longgar. Sehingga tidak ada masalah. Entah kelak jika sekolah sudah masuk? Masihkah saya menyempatkan memerhatikannya?

Semoga kicauannya setiap pagi, yang biasanya pagi-pagi buta sudah terlantunkan, mampu membuka mata saya. Lalu, menggerakkan badan saya. Untuk meninggalkan tempat tidur. Bergegas beraktivitas, termasuk memerhatikan si terucuk, sebelum berangkat ke sekolah. Setiap pagi burung terucuk kami memang bernyanyi seolah hendak membangunkan semua penghuni rumah. Semoga kicauan paginya menjadi sumber semangat bergegas bagi kami.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wah pak Sungkowo dapat pekerjaan tambahan yang menyenangkan ya. Asyik banget punya mainan baru ya pak. Hehehe

12 Jul
Balas

Betul, Pak Yudha. Awalnya kurang suka, eeee lama-lama kok merasa bisa bersamanya. Hehehe. Selamat pagi.

12 Jul

Betul, Bu Fitri. Hehehe

12 Jul
Balas

Pasti pagi yang indah itu pa ...bila ada suara burung..

12 Jul
Balas

Betul, Bu. Menyegarkan. Terima kasih.

12 Jul

Tambah seger paginya pak Sungkowo ditambahi suara kicau.

12 Jul
Balas

Dulu dapat titipan anak mertua. Trs burung... Mungkin apa dan apa lagi pak. Selamat menerima amanat. Apresiatif pak.

12 Jul
Balas

Hehehehe. Gitu ya Pak.

12 Jul



search

New Post