Sungkowo

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Kurban yang Ramah Lingkungan
BESEK: Tempat daging kurban ramah lingkungan.

Kurban yang Ramah Lingkungan

Saat-saat ini di sekolah-sekolah diselenggarakan penyembelihan hewan. Salah satu kegiatan yang erat hubungannya dengan ritual hari raya Idul Adha. Kemudian dilanjutkan dengan pembagian daging kurban kepada pihak yang membutuhkan. Baik kepada anak-anak di sekolah, maupun masyarakat sekitar sekolah.

Pembagian daging kurban kepada anak-anak difokuskan kepada mereka yang kurang mampu, anak yatim, anak piatu, anak yatim-piatu. Tapi, sekalipun anak yatim piatu kalau mereka keluarga mampu, tidak diberi daging kurban.

Sementara itu, kepada masyarakat sekitar sekolah tak ada pemilahan. Masyarakat yang mampu dan kurang mampu diberi daging kurban. Tujuannya adalah menanamkan sikap berbagi dan membangun komunikasi terhadap sesama kepada anak-anak. Karena sikap ini sekarang semakin memudar di masyarakat.

Dalam pembagian daging kurban, Panitia Kurban SMP Negeri 1 Jati, Kudus, Jawa Tengah, misalnya, telah menyiapkan tempat yang ramah lingkungan, yaitu besek. Besek dibuat dari bambu dengan cara dianyam. Bentuknya kotak. Jadi besek termasuk hasil kerajinan tangan. Kebetulan di daerah sekolah kami berdiri ada pengrajin besek. Sehingga mudah cara memperolehnya.

Pengadaan besek melibatkan anak-anak. Setiap anak diminta untuk membawa besek satu-satu. Harga besek per biji dua ribu rupiah. Harga yang terjangkau. Sehingga tak memberatkan anak-anak. Pengumpulannya dilaksanakan seminggu sebelum penyelenggaraan penyembelihan hewan. Jadi saat penyembelihan, besek sudah siap pakai.

Untuk mengantisipasi agar cairan dari daging tidak meleleh yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan, besek diberi koran bekas. Koran bekas banyak tersedia di sekolah. Tapi, ke depan direncanakan menggunakan daun. Sebab, koran bekas kurang higienis.

Upaya tersebut menjadi pilihan sekolah karena kini limbah plastik sangat banyak. Setidaknya momen Idul Adha ini dapat juga menjadi bentuk mencintai lingkungan.

Tentu cara ini banyak dilakukan di sekolah-sekolah yang lain. Di banyak tempat. Hanya, kalau tahun ini ada sekolah yang belum dapat melakukannya, setidaknya pada Idul Adha tahun depan sudah melakukannya. Sekalipun sekali dalam setahun, upaya mengurangi sampah plastik sudah dilakukan. Lebih-lebih jika cara ini diadopsi oleh lembaga atau instansi yang lain. Tentu gerakan mengurangi sampah plastik malah semakin meluas.

Sebelum ini setiap pembagian daging kurban saat Idul Adha selalu memanfaatkan plastik sebagai pembungkus daging. Plastik memang lebih praktis. Banyak pilihan. Mudah didapat dan harganya murah. Daging pasti dalam keadaan bersih. Selain itu, juga tidak bocor. Sehingga cairan dalam daging tidak menetes di mana-mana.

Besek bekas tempat daging masih dapat dimanfaatkan. Karena dapat dicuci dan dimanfaatkan untuk keperluan lain. Bahkan, kalau sudah rusak pun, besek di daerah tertentu dapat dimanfaatkan untuk bahan bakar dalam tungku, pengganti kayu bakar.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ide yang menarik sekali tentunya, besek yang ramaah lingkungan, tapi sayangnya di daerah kami belum ada yang seperti ini. masih menggunakan plastik sebagai pembungkus daging

13 Aug
Balas



search

New Post