Mencintai Ibu Pertiwi Lewat Menyanyi
Anak-anak didik di seluruh wilayah nusantara, kini, setiap mengawali proses pembelajaran diwajibkan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Ada salah satu anak didik yang menjadi dirijen. Peserta didik yang lain beserta guru yang hendak mengajar menjadi tim yang menyanyi. Setiap hari, anak yang menjadi dirijen berganti, secara bergilir. Ini yang dilakukan di sekolah tempat saya mengajar.
Sementara itu, setiap hendak mengakhiri proses pembelajaran, menyanyikan lagu wajib atau daerah. Beberapa teks lagu yang dipasang di dinding kelas dinyanyikan. Ada teks lagu wajib. Ada teks lagu daerah. Selain menyanyikan teks lagu yang berada di dinding tersebut, anak-anak dan guru juga menyanyikan lagu-lagu yang lain.
Membiasakan anak-anak didik menyanyikan lagu bermuatan nilai-nilai kenasionalan dan kedaerahan, baik saat mengawali maupun mengakhiri proses pembelajaran, mengajak mereka mempelajari kembali lagu-lagu tersebut. Barangkali tidak untuk lagu kebangsaan kita, tetapi iya untuk lagu wajib dan daerah. Sebab, setiap Senin, saat upacara bendera, lagu Indonesia Raya dinyanyikan untuk mengiringi pengibaran Sang Saka Merah Putih. Dan, tidak demikian untuk lagu-lagu wajib dan daerah. Kedua jenis lagu yang disebut terakhir hampir-hampir tidak pernah dinyanyikan. Hanya saat tertentu lagu wajib masih dinyanyikan.
Anak-anak didik, bahkan kita, para guru, rasanya tak perlu malu kalau dibilang agak lupa lirik lagu-lagu wajib dan daerah. Sebab, lagu-lagu itu jarang kita nyanyikan. Pun lagu yang setiap saat terdengar di smartphone kita adalah lagu yang lain. Terhadap lirik lagu yang lain ini, niscaya hapal di luar kepala. Dengarkan kenyataan di sekeliling kita. Lagu yang terdengar dari smartphone pasti bukan lagu wajib dan daerah bukan?
Padahal, kenyataan itu kurang menguntungkan dari sisi pembentukan sikap mencintai ibu pertiwi. Sebab, lirik lagu-lagu tersebut cenderung bermuatan cinta asmara, patah hati, cemburu, selingkuh, mengkhianati cinta, dan sejenisnya.
Pembiasaan menyanyikan lagu Indonesia Raya, lagu wajib, dan lagu daerah memungkinkan membangun sikap cinta ibu pertiwi. Sebab, lirik lagu-lagu tersebut bermuatan nilai-nilai pujian, kecintaan, dan pengagungan terhadap Indonesia dan daerah-daerah yang notabene sumber budaya nasional Indonesia. Akan semakin terhayati oleh anak-anak kalau sesudah atau sebelum menyanyikan lagu, isi lagu dijelaskan.
Menyanyikan lagu tidak sekadar menyanyi. Mengetahui isi lagunya akan menambah kualitas menyanyi. Nilai-nilai yang dipesankan dalam lagu akan mudah terinternalisasi dalam diri anak. Ini kekuatan lagu untuk membangun mental.
Hanya, yang sering terjadi saat menyanyikan lagu, penjelasan isi lagu terlupakan. Atau, sengaja dilupakan. Kenyataan itu terjadi juga di sekolah tempat saya mengajar. Harus mau berubah!
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar