Sungkowo

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Prioritaskan Mengenal Nama Siswa
PRIORITAS: Masuk pada awal tahun pelajaran.

Prioritaskan Mengenal Nama Siswa

Hampir satu bulan kini masa sekolah berlangsung. Guru dan peserta didik sudah menjalani proses pembelajaran. Kedua pihak bertemu muka di dalam maupun luar kelas. Perjumpaan itu sangat membutuhkan komunikasi.

Untuk mewujudkan komunikasi yang lebih berefek, guru harus lebih dahulu mengenal anak-anak didik. Sekurang-kurangnya mengetahui nama anak-anak didik. Ini langkah pertama dan penting yang harus dilakukan oleh guru.

Tidak mudah untuk mengetahui bahkan mengingat nama peserta didik. Apalagi jumlah peserta didik dalam satu kelas, banyak. Untuk mengingat 32 nama anak dalam satu kelas, saya membutuhkan waktu tiga minggu. Itu pun setiap saya masuk kelas mengajar menyempatkan diri untuk membangun ingatan.

Memang sudah ada nama yang dilekatkan di seragam mereka. Tapi, dalam jarak yang (agak) jauh mata saya tidak cukup cermat untuk melihat. Status mata yang tak lagi normal menjadi kendala. Untuk membaca nama-nama anak didik, saya harus mendekati mereka. Dan, saya merasakan cara ini kurang nyaman.

Guru-guru yang daya pandang matanya masih sangat sehat, tidak ada kendala. Membaca nama yang melekat di seragam anak-anak masih sangat jelas meski dalam jarak jauh. Jarak dinding depan ke belakang ruang kelas umumnya delapan meter. Mata dengan status sangat sehat tak mengalami persoalan dalam jarak pandang itu. Rasanya masih cukup nyaman saat memanggil nama anak meski harus membaca dahulu Karena seakan sudah mengetahui nama anak itu.

Memanggil nama anak berdasarkan ingatan, tak membaca di buku absen atau di seragam, memiliki pengaruh besar. Anak-anak yang dipanggil merasa senang. Karena mereka mengetahui bahwa guru sudah mengenalnya. Pengetahuan itu akan mendorong anak-anak lebih percaya diri.

Ini akan berbeda kalau guru belum mengetahui nama mereka. Kalau setiap hendak memanggil, guru terlebih dahulu melihat nama di buku absen atau di seragam akan berakibat buruk. Anak yang dipanggil dapat kehilangan kepercayaan diri. Karena ia merasa guru belum mengenalnya.

Itu sebabnya, pada awal-awal memasuki tahun pelajaran, menyegerakan diri mengenal nama anak-anak menjadi prioritas. Saya merasakan setelah mengenal nama anak-anak didik berdasarkan ingatan, tidak terlebih dulu membaca nama di buku absen atau seragam, lebih sejahtera saat mengajar. Anak-anak pun lebih senang. Saya merasakan, kami lebih akrab.

Dalam hubungan yang akrab antara guru dan anak didik, proses pembelajaran berlangsung lebih menggembirakan. Anak-anak tidak merasa takut. Tidak juga merasa malu kalau mereka mengalami kesalahan. Proses pembelajaran akhirnya menjadi sangat bermakna.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post