Supardi

Seroarang guru SD Negeri Sukarahayu 02 Di Kabupaten Bekasi...

Selengkapnya
Navigasi Web
Belajar Dari Ki hadjar Dewantara (Tantangan Hari ke 18)

Belajar Dari Ki hadjar Dewantara (Tantangan Hari ke 18)

Siapa yang tidak kenal dengan Ki Hadjar Dewantara (Raden Mas Soewardi Soerjaningrat) bapak pendidikan nasional Indonesia yang mendirikan Taman Siswa. Karya mahsyurnya ialah Tut wiri handayani, Ing madya mangun karsa, Ing ngarsa sung tulada. Sebuah revolusi pendidikan di zamannya. Hingga kata Tut wiri handayani menjadi simbol bagi Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan sekarang ini.

Jika kita telaah secara mendalam, kata-kata tersebut memiliki filosofis yang sangat hebat. Acuan guru Indonesia untuk mencerdaskan generasi bangsa. Bayangkan, seorang pejuang yang ingin negaranya maju melalui dunia pendidikan ini berusaha bangkit dari kolonial penjajah waktu itu.

Kita kupas secara mendalam tiga kata tersebut, dikutip dari Yulaelawati (2004).

1. Tut wiri handayani memiliki arti dari belakang memberikan dorongan dan arahan. Maknanya guru berperan sebagai pendorong atau motivator. Mereka juga perlu berperan sebagai pengarah atau pembimbing yang tidak membiarkan peserta didik melakukan hal yang kurang sesuai dengan tujuan pendidikan.

2. Ing madya mangan karsa artinya di tengah menciptakan peluang untuk berprakarsa. Asas ini menekankan pentingnya produktivitas dalam pembelajaran.

3. Ing ngarsa sung tulada berarti di depan memberi teladan. Guru harus menekankan pentingnya modeling atau keteladanan yang merupakan cara paling ampuh dalam mengubah perilaku inovasi seseorang.

Filosofis tersebut sesuai dengan karakter guru Indonesia, mengapa? Karena seorang pendidik yang baik harus menjadi motivator dan falitator bagi peserta didiknya. Mengarahkan dan membimbing siswa mencapai komptensi pembelajaran yang diharapkan. Kelas yang baik harus mempunyai tantangan dan semangat dalam belajar, maka dari itu figur guru sangat esensial dalam menumbuhkan semangat belajar untuk siswanya.

Kalimat kedua, memiliki arti bahwasanya setiap guru harus memfasilitasi siswa untuk berkarya, berinovasi dan menciptakan sesuatu. Siswa mempunyai perbedaan dalam mencari passion dalam pembelajaran. Tugas gurulah yang membimbing siswa untuk berkarya sesuai dengan keinginannya. Guru juga harus mengapresiasi karya siswa dengan memberikan reward disetiap karya yang dihasilkan.

Kalimat ketiga, guru harus menjadi ruh model bagi siswanya. Figur guru menjadi perhatian dan keteladanan. Maka dari itu, setiap tutur kata dan perbuatan harus mencerminkan keteladanan. Guru yang baik ialah guru yang dapat ditiru kebaikannya oleh siswa.

Hayo!! Mulai dari sekarang kita resapi filosofis dari seorang bapak pendidikan Indonesia demi kemajuan belajar siswa. Kalau bukan kita, siapa lagi??

#TantanganGurusiana

#BelajardanTerusBelajar

#DemiIndonesiaLebihBaikLagi

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post