"Tabungan buat masa depan" pepatah lama tersebut tak lekang dimakan zaman. Sebaiknya menabung harus ditanamkan ke jiwa anak sejak dini. Anak diajarkan untuk berhemat dalam mengelola uang. Sederhana, namun memiliki arti mendalam, anak dibiasakan ketika mempunyai keinginan harus berjuang dulu untuk mendapatkannya.

Banyak cara yang dipakai orang tua mendisiplinkan anak untuk menabung, mulai dari memberikannya sebuah celengan, belajar menabung di Bank, atau bisa menabung di sekolahnya. Yang menjadi topik bahasan kali ini ialah menabung di sekolah.

Manajamen berbasis sekolah (MBS), suatu sistem dimana sekolah mempunyai kewenangan melakukan peningkatan mutu sekolah melalui otonomi yang dimilikinya. Manajemen yang bagus bisa memperkuat pondasi sekolah sehingga mendapat kepercayaan dari orang tua murid dan warga sekolah mengelola keuangan dari dana BOS dan uang tabungan siswa. Peserta didik dibiasakan dari kelas 1 untuk belajar menyisihkan uang jajannya untuk ditabung. Kelak di akhir tahun pelajaran, uang bisa terkumpul banyak dan bisa dipergunakan untuk membeli peralatan dan seragam sekolah di awal tahun ajaran baru.

Di sekolah kami mempunyai kebijakan khusus dalam hal tabungan. Sekolah tidak memaksakan siswa untuk menabung (yang mau saja) namun, ketika ada orang tua siswa mempunyai kebutuhan mendesak, maka tabungan anaknya bisa diambil (dengan catatan, tidak boleh diambil semuanya). Hal tersebut dapat memperingan orang tua murid ketika ada keperluan keuangan.

Biasanya, siswa menabung setiap hari di sekolah menggunakan buku tabungan, semua transaksi dicatat oleh guru. Sehingga transparansi keuangan dapat dipertanggungjawabkan di akhir tahun ajaran. Tidak ada bunga bank dan administrasi, semua berjalan dengan sukarela.

#TantanganGurusiana#

#BelajaraMenabungSejakDini#