Perkembangan zaman begitu cepat. Dia berjalan dan bahkan berlari tanpa henti. Perjalanannya tidak mengenal lelah, dan tidak peduli terhadap siapapun dan terpengaruh terhadap kondisi apapun. Dia akan terus berjalan dan meninggalkan siapa saja yang tidak ingin mengikutinya.

Perjalanan dan perkembangan zaman tidak berjalan sendiri. Dia menyertakan berbagai perubahan-perubahan. Perubahannya bukan hanya pada aspek tertentu, melainkan perubahannya di segala bidang dan menyeluruh ke dalam sendi kehidupan.

Perubahan dan perkembangan memang merupakan keniscayaan. Tidak satupun kekuatan yang dapat menghentikan atau membatasinya. Semua pada akhirnya akan berubah, karena yang tidak mengalami perubahan hanyalah perubahan itu sendiri.

Pada tulisan kali ini, penulis hanya akan membahas sedikit perubahan pada aspek digitalisasi kehidupan. Dimana digitalisasi merupakan aspek yang sangat cepat laju perkembangannya. Hampir setiap saat kita selalu disuguhkan dengan penemuan, karya atau berbagi hal baru berkaitan perkembangan digital.

Pada era sebelum tahun 2000an kehidupan masih sangat sederhana. Berbagai aktivitas dilakukan secara manual dan melibatkan banyak tenaga manusia. Namun sekarang, kondisi tersebut berubah sangat cepat. Sekarang kehidupan sangat memiliki ketergantungan kepada digital.

Begitu pula halnya dengan pendokumentasian. Dulu ketika mendokumentasikan kegiatan harus menggunakan kamera dengan berbagai perangkat pendukung seperti rol. Rol itu pun terbatas. Jumlah kutipannya harus sesuai dengan jumlah rolnya, itupun kadang hasilnya rusak. Selain itu, fotonya tidak langsung jadi. Harus menunggu karena dalam beberapa waktu. Hasilnya baru bisa terlihat setelah melalui proses.

Namun sekarang, segalanya berubah. Kalau dulu yang memegang kamera harus orang khusus kameramen, namun sekarang siapa saja bisa bertindak sebagai kameramen, kalau dulu kamera hanya satu dalam kegiatan, namun sekarang dalam satu kegiatan terkadang jumlah kameranya sesuai dengan jumlah pesertanya. Karena semua peserta memiliki HP yang dilengkapi dengan kamera.

Namun dalam tulisan ini, penulis tidak menguraikan terlalu jauh tentang perkembangan kamera. Namun penulis akan menguraikan latar belakang pendokumentasian. Karena jika melihat fenomena yang ada, maka akan disaksikan berbagai tujuan orang dalam mendokumentasikan aktivitasnya.

Mendokumentasikan kegiatan memang penting. Karena dengan adanya dokumen, seseorang bisa mengenang kembali momen-momen bersejarah dalam hidupnya. Tidak jarang senyum, tertawa, sedih bahkan air mata menyertai saat melihatnya, tergantung dari peristiwanya.

Selain itu, dokumen itu juga bisa dibagikan ke teman-teman yang terlibat dalam dokumen itu. Kita bisa berbagi cerita, ceria dan mengenang peristiwa yang termuat dalam dokumen itu. Intinya, dokumen itu sangat penting dan berharga sesuai dengan momen dan peristiwanya.

Dalam kegiatan formal, pendokumentasian kegiatan juga bisa dijadikan sebagai bukti laporan pertanggung jawaban. Namun dalam hal ini, kadang disalah gunakan. Tidak sedikit yang menjadikan foto sebagai laporan bukti kegiatan, walaupun sebenarnya hanya sekedar untuk membuktikan bahwa sudah melaksanakan tugas, tapi setelah difoto selanjutnya tidak lagi melaksanakan tugas yang sebenarnya.

Oleh karena itu, foto semestinya membantu memotivasi dalam kegiatan dan tidak hanya dijadikan laporan dengan istilah penggugur kewajiban atau asal bos senang. Karena jika itu terjadi, maka dapat merusak nilai sebuah integritas.