Oleh SUPIANTO SDN kembang 1 Bondowoso

Tantangan Hari Ke-14

#TantanganGurusiana

Berita tentang Bondowoso berduka sudah viral di media massa. Video kejadian banjir bandang di sempol Bondowoso tersebar hampir-hampir diseluruh gawai masyarakat Bondowoso. Kerugian materiil yang rusak oleh ganasnya banjir mencapai ratusan juta. Korban jiwa dan korban luka-luka juga ada. Banjir bandang Sempol benar-benar menyisakan nestapa.

Pagi itu angin bertiup semilir, cahaya matahari cerah namun tidak begitu panas, siswa SDN Kembang 1 berkumpul dihalaman. Mereka berbaris rapi berbanjar sesuai kelasnya. Tampak siswa paling depan berdiri memegang kardus bertuliskan perduli banjir bandang Sempol.

Salah seorang siswa maju berbicara bahwa mereka berkumpul hari ini tidak untuk senam pagi. Tetapi mereka berkumpul disini ingin berbagi suka untuk saudara-saudara yang ada di Kecamatan Ijen. Dengan cara menyisihkan uang saku dengan harapan dapat membantu meringankan beban mereka, akibat banjir bandang yang telah menerjang kampong mereka.

Ketua kelas berkeliling membawa kardus menuju teman-teman mereka. Satu persatu siswa-siswi menaruh uangnya kedalam kardus. Dengan wajah ceria mereka terlihat puas sekali. Sementara kelas rendah (kelas satu samapai tiga) ketua kelasnya berdiri didepan. Siswa-siswi berbaris satu-satu dengan rapi menaruh uangnya ke dalam kardus setelah itu langsung masuk kelas masing-masing.

Kepala sekolah bertanya kepada salah satu siswa, “Bagaimana perasaanmu ketika menyumbang untuk korban banjir bandang di Sempol?”

“Saya senang bisa ikut menyumbang. Semoga dapat meringankan beban korban banjir.” Kata siswa tersebut.

Kepala sekolah mencoba bertanya kepada ketua kelas V, Bagaimana perasaanmu mendengar berita banjir di Sempol?”

“Saya ikut merasa sedih dan kasihan kepada mereka”. Jawab siswa tersebut.

Walaupun sumbangan mereka tidak seberapa, namun keikhlasan untuk berbagi dengan saudaranya patut mendapat apresiasi. Sekolah harus terus melatih mulai dini kedermawanan para siswa agar tumbuh subur dan berkembang. Apa lagi ada sebuah momentum tepat harus segera membangkitkan rasa dermawan para siswa, sehingga rasa empati mereka sangat peka setiap ada kejadian.

Jangan pernah bosan untuk menyumbang. Karena sumbanganmu tidak akan pernah menyengsarakanmu. Justru sumbanganmu akan mendatangkan kebahagiaan bagi mereka dan dirimu.