Berhentilah Berkomentar Tanpa Ilmu
Oleh SUPIANTO SDN Kembang 1 Bondowoso
Tantangan Hari Ke-11
#TantanganGurusiana
Ada suatu cerita terkenal, Mungkin cerita ini sudah akrab di telinga para pembaca. Cerita ini mengisahkan perjalanan seorang ayah dan seorang anak. Kisah ini versi penulis.
Dahulu ada seorang ayah dan anaknya melakukan rihlah atau perjalanan kesuatu tempat. Sang ayah bertubuh jangkung dengan badan agak membungkuk karena sudah tua. Badannya agak kurus rambut sudah memutih ditutup kopyah hitam. Sementara si anak tubuhnya atletis, jalannya tegap sehingga terlihat dia seorang pemuda yang gagah, umurnya kira-kira 25 tahun. Mereka membawa kendaraan seekor unta yang kurus. Karena jauhnya tujuan, mereka membawa bekal yang lumayan banyak.
Sang ayah duduk diatas unta dengan cerianya. Dia membawa sebagian kecil barang bawaannya.sambil tersenyum senyum sang ayah menikmati enaknya duduk diatas unta. Sementara si anak memegang tali kekang untanya. Dia menuntun unta itu dengan senangnya. Semua dia lakukan ikhlas demi ayahnya tercinta. Lelah dan letih tidak ia rasakan.
Pada suatu ketika mereka melewati suatu kaum. Dengan sopan dan senyum yang selalu mengembang dari sang ayah dan anaknya mereka menyapa kaum tersebut. “Permisi” Kata sang anak kepada suatu kaum yang dilewatinya sambil menganggukkan kepala serta senyuman keceriaannya. “baaaik” kata kaum tersebut sambil menatap sang ayah yang duduk ceria diatas unta serta memandang sang anak yang bahagia memegang tali untanya. Salah seorang dari kaum tersebut berkata, “Bagaimana Ayah ini, dengan bahagia duduk diatas untanya, sementara anaknya menuntun dibawahnya. Sungguh dia tidak memiliki belas kasih kepada anaknya. Seharusnya anaknya yang diatas unta bukan ayahnya. Kasihan anaknya.” Mendengar komentar tersebut akhirnya sang ayah turun dan menyuruh anaknya naik diatas unta.
Mereka melanjutkan perjalanannya. Ketika melewati suatu kaum sang ayah dengan sopan dan ceria menyapa mereka. “Permisi” kata sang ayah pada kaum tersebut sambil tersenyum dan menganggukkan kepala. “Baik” Kata kaum tersebut hampir bersamaan sambil menatap sang anak yang duduk ceria diatas unta serta memandang sang ayah yang bahagia memegang tali untanya. Salah seorang dari kaum tersebut berkata, “Anak tidak tahu diri! Masak ayahnya disuruh menuntun untanya sementara dia sendiri enak-anakan diatas unta.” Mendengar komentar tersebut si anak turun. Setelah melakukan percakapan sejenak mereka memutuskan naik bersama di atas unta.
Mereka berdua melanjutkan perjalanannya. Ketika melewati suatu kaum mereka bersama-sama sambil tersenyum dan menganggukkan kepala berkata, “Permisi!”
“Baik” Kata kaum tersebut hampir bersamaan sambil menatap sang ayah dan si anak yang duduk diatas unta.
Salah seorang diantara mereka berkomentar, “Anak dan ayah sama saja, masak unta kurus dinaiki bersama.”
Mendengar komentar tersebut mereka berdua sepakat untuk turun dan tidak menaiki untanya. Merekapun melanjutkan perjalanannya. Ditengah perjalanan mereka bertemu kembali dengan suatu kaum.
“Permisi!” kata mereka kepada kaum tersebut sambil tersenyum.
“Baik!” kata kaum tersebut. Kaum inipun berkomentar juga, “Sungguh betapa bodohnya mereka berdua. Memiliki kendaraan tapi tidak dinaiki, Kasihan!”
Sang ayah dan si anak saling berpandangan mendengar komentar tersebut. Akhirnya secara bersamaan mereka memegang dahinya dengan tangan kanannya sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
Lihatlah kejadian ini bermula dari sebuah komentar tanpa ilmu. Dilanjutkan oleh komentar-komentar berikutnya yang juga tanpa ilmu. Berhentilah berkomentar tanpa ilmu!
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar