Supianto

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
PENDEKAR GUA LOCES (Drama Bersambung Bagian 2)

PENDEKAR GUA LOCES (Drama Bersambung Bagian 2)

Oleh SUPIANTO SDN Kembang 1 Bondowoso

Tantangan Hari Ke-21

#TantanganGurusiana

1. Kakek: “Selamat datang Ki Olak Taon, Pendekar Tanah Baluran.”

2. Radid: “Ayah? Pendekar Tanah Baluran?”

3. Kakek: “Yah… betul itu tadi adalah ayahmu. Pendekar Tanah Baluran.(Kemudian kakek membelakangi Radid.) “Tampakkan dirimu Pendekar Tanah Baluran.”

4.(Tiba-tiba berkelebatlah bayangan putih menuju mereka). “Assalamualaikum.”

5. Kakek dan Radid: “Waalaikum salam” (Radid melihat siapa yang datang)

6. Radid: “Ayah.”

7. Kakek: “Wah selamat datang saudaraku.” (Mereka saling berpelukan melepaskan rindu.)

8. Ki Olak Taon: “waah, giat sekali latihannya pagi baru menyapa keringat sudah membasahi seluruh tubuh.”

9. Kakek: “Begitulah anakmu, Dia rajin dan berbakat.”

10. Ki Olak Taon: Hebat kamu Radid. Tidak salah perkiraanku. Kamu pasti dapat menghindari pukulanku.”

11. Radid: “Terima kasih ayah. Mengapa ayah tidak memberitahu kalau akan kemari.”

12. Ki Olak Tahun: “Haa…Ha… Ha… Ayah ingin memberi kejutan buat kalian berdua.”

13. Radid: “Maaf Radid ayah. Radid tidak menyambut kedatangan ayah. Ayah datangnya tiba-tiba sih.”

14. Ki Olak Taon: “Tidak mengapa anakku. Ayah hanya ingin saja kemari.”

15. Radid: “Mengapa ibu tidak diajak ayah?”

16. Ki Olak Taon: “Ibumu sibuk anakku dan ayah hanya sebentar saja kok disini.”

17. Kakek: “Kamu sembrono tadi saudaraku. Tindakanmu dapat membunuh anakmu.”

18. Ki Olak Taon: “Haa.. Ha…Ha… Saya yakin kalau anakku sanggup menghadapinya. Semua berkat bimbinganmu saudaraku.”

19. Kakek: “Seandainya perhitunganmu salah, perkiraanmu tidak sesuai. Pasti anakmu telah menjadi korbannya.”

20. Ki Olak Taon: “Maafkan aku saudaraku, kalau mengkagetkanmu, dan menjadikan dirimu khawatir.”

Ki Olak Taon dan kakek berbisik bisik membicarakan sesuatu

21. Ki Olak Taon: “Anakku, kakekmu bilang seluruh ilmunya sudah kamu kuasai dengan baik”

22. Kakek: “Sudah saatnya kamu turun gunung agar lebih mengetahui keadaan sebenarnya.”

23. Radid: “Terima kasih kakek.” (Kemudian melihat pada ayahnya)

24. Ki Olak Taon: “Untuk menambah pengalaman kakekmu benar anakku. Kamu harus belajar di luar sana.”

25. Radid: “Radid siap melakukan apapun yang disuruh kakek dan ayah.”

26. Ki Olak Taon: “Ayah akan ajari kamu sebuah jurus, Jurus tapak rupa namanya.”

27. Kakek: “Tidak saudaraku. Jangan kau ajari dia jurus tapak rupa.”

28. Ki Olak Taon: Mengapa tidak saudaraku?”

29. Kakek: “Jurus itu berbahaya bagi Radid. Nyawa menjadi taruhannya. Apa kamu ingin membunuh anakmu Saudaraku?”

30. Ki Olak Taon: Saya ayahnya. Mana mungkin ingin membunuh anakku?”

31. Kakek: Kalau radid gagal mempelajari jurus itu, kamu tahu akibatnya. Radid akan merasa panas seperti terbakar, kemudian terkapar.”

Mengapa Ki Olak Taon ingin mengajari jurus berbahaya? Apakah kakek Radid bertahan pendiriannya melarang KI OLak Taon? Ikuti kisah selanjutnya.

#Bersambung

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post