Supianto

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
PENDEKAR GUA LOCES (Drama Bersambung Episode 10

PENDEKAR GUA LOCES (Drama Bersambung Episode 10

Oleh SUPIANTO SDN Kembang 1 Bondowoso

Tantangan Hari Ke-30

#TantanganGurusiana

Cuplikan cerita episode 9

Radid dan Nyi Lastri telah menjadi sepasang sejoli dalam memadu kasih. Dengan penuh gembira mereka menuju kadipaten.

********************

Radid dan Nyi Lastri akhirnya hidup bersama sebagai sebuah keluarga. Mereka sangat bahagia mengarungi kehidupan bersama. Hari demi hari, bulan demi bulan dan tahun demi tahun merekapun dikaruniai seorang putri. Radid sebagai penguasa kadipaten terus berusaha agar masyarakatnya hidup bahagia. Sementara di balai pertemuan telah berkumpul para senopati. Mereka bercengkrama membicarakan keadaan kadipaten.

1. Senopati 1: Beruntunglah kita segera terbebas dari cengkraman naga jahat dan mendapat pemimpin baru.

2. Senopati 2: Betul kakang. Bahkan pemimpin kita saat ini sangat perduli pada rakyat kecil.

3. Senopati 3: Selain itu beliau juga sakti mandra guna.

4. Senopati 1: Mari kita bersulang untuk pemimpin kita.

5. Semua Senopati: Mari.

6. Senopati 1: Kakang Bantara, saya perhatikan kakang tidak begitu merespon pembicaraan kami. Ada apa kakang?

7. Bantara: Saya memikirkan yang tidak kalian pikirkan.

8. Senopati 1: Pikiran kakang yang bukan-bukan. Kakang tidak suka ratu kita bersama orang lain.

9. Senopati 2: Janganlah kecemburuan kakang menjadikan kakang tidak bisa berfikir jernih.

10. Bantara: Kalian sudah tahu semua, aku menyukai ratu kita. Cintaku padanya melebihi segalanya. Namun ada tirani yang menghalang memadukan cintaku padanya.

11. Senopati 1: Move on kakang move on.

12. Bantara: Aku menyadari tidak mungkin diriku bersamanya. Walaupun demikian aku masih bisa berfikir jernih tidak seperti yang kalian kira.

13. Senopati 1: Kenyataannya kakang. Yang seolah-olah tida kita sangat berbaur dengan rakyat kecil. Dia tidak membedakan rakyat jelata ataupun penguasa. Penampilannya merakyat kakang

14. Bantara: Penampilan prabu kita terdahulu borjois, namun kebijakan-kebijakannya sangat merakyat. Tapi sekarang berbalik 180 derajat.

15. Senopati 1: Kelihatannya kakang seolah-olah berpihak pada kaum kaya, namun sebenarnya kebijakannya memihak pada rakyat kecil. Itulah beda pandang kita kakang.

16. Bantara: Ya benar beda pandang terjadi tergantung pada siapa kita dan dimana kita berada. Cuma masalahnya beda pandang itu sering terjadi karena lebih banyak pada faktor untung dan tidak untung.

17. Senopati 1: Seperti kakang! Kakang sudah tidak leluasa ikut campur dalam kekuasaan. Kakang sudah kalah satu langkah oleh pemimpin kita dalam sebuah perebutan cinta. Akhirnya kakang selalu berusaha mencari-cari kesalahannya.

18. Bantara: Pantang bagiku berfikir nista semacam itu.

19. Senopati 1 : Buktinya kakang… buktinya… kakang selalu berfikir negatif.

20. Bantara: kita keluar dari mulut biawak, masuk pada mulut buaya. Kalian tidak menyadari.

21. Senopati 2: Sudahlah, sudahlah jangan bersitegang. Amarah akan memuncak pertengkaran menjadi akhirnya.

Mengapa Bantara mengatakan kita keluar dari mulut biawak, masuk pada mulut buaya. Benarkah demikian? Ikuti lanjutan kisah ini Pendekar Gua Loces

#Bersambung Episode 11

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post