PENDEKAR GUA LOCES (Drama Bersambung Episode 12)
Oleh SUPIANTO SDN Kembang 1 Bondowoso
Tantangan Hari Ke-33
#TantanganGurusiana
Cuplikan cerita episode 11
Bantara: “Alam bertindak bukan tanpa sebab. Pasti ada sebab. Yaitu kesalahan-kesalahan pada diri kita. Tidak mungkin semua terjadi kalau bukan karena dosa-dosa kita yang hina dihadapan alam.”
Senopati 1: “Apa maksut kakang. Jangan berbelit-belit kakang! Tunjukkan dan buktikan! Saya yakin niscaya kakang tidak bisa membuktikan, kecuali karena prasangka-prasangka kakang yang tidak mendasar”.
********************
1. Senopati 2: “Kakang Bantara hentikan pembicaraan-pembicaraan ngelantur itu.”
2. Bantara: “Saya memang tidak bisa membuktikan semua yang saya bicarakan”
3. Senopati 1: Bulan sudah ada yang punya kakang berhentilah mengharap. Agar tidak semakin ngelantur.”
Seluruh senopati tertawa mendengar celoteh Senopati 1. Tiba-tiba tertawa mereka terhenti setelah ada seorang pengawal masuk tergesa-gesa menghadap baginda.
4. Radid: “Ada apa pengawal! kami masih mengadakan rapat dan belum selesai.”
5. Pengawal:“Maaf baginda ada seorang perempuan yang ingin menyampaikan sesuatu kepada baginda.”
6. Radid: “Suruh dia menunggu.”
7. Pengawal: “Maaf baginda perempuan itu memaksa dan menyuruh hamba menyampaikan ini.”
Semua melihat apa yang dibawa pengawal. Radid kaget melihat benda tersebut. Nyi Lastri juga agak kaget karena sepertinya dia mengetahui benda itu.
8. Radid: “Suruh masuk perempuan itu. Cepat!”
9. Pengawal: “Siap! Baik Baginda!”
Pengawal segera keluar dengan tergesa-gesa. Sementara seluruh mata mengikuti kearah perginya pengawal tersebut.
10. Pengawal: “Hamba menghadap baginda. Ini perempuan tersebut.”
11. Sumini: “Maaf baginda atas kelancangan saya”.
12. Radid: “Wahai ibu siapa namamu dan mengapa kamu membawa benda ini.”
13. Sumini: “Saya sumini baginda. Saya diutus oleh Ki Olak Taon menghadap baginda.”
14. Radid: “Bagaimana kabar ayahku mengapa mengutusmu dan membawa benda ini.”
15. Sumini: “Ki Olak Tongket datang menemui Ki Olak Taon.”
16. Radid: “Mau apa Ki Olak Tongket menemui ayahku.”
17. Sumini: “Dia datang meminta buku jurus Tapak Rupa kepadanya. Namun KI Olak Taon tidak memberinya dengan berbagai alasan, akhirnya Ki Olak Tongket marah. Terjadi pertarungan sengit antara KI Olak Taon dan Ki Olak Tongket. Keduanya terluka parah namun akhirnya Ki Olak Taon Meninggal, Sementara Ki Olak Tongket pergi meninggalkannya.”
18. Radid: “Apa Ki Olak Taon ayahku Meninggal?” (Sedih dan Tidak percaya).
19. Sumini: “Benar baginda. Sebelum meninggal beliau meminta saya membawa benda ini dan agar saya memberi tahu atas meninggalnya beliau.kepada baginda.”
20. Radid: “Ayah…” (Radid menangis atas meninggalnya ayahnya sambil mendekap barang yang diberi Sumini di dadanya. Suasana haru biru, semua ikut sedih mendengar berita meninggalnya Ki Olak Taon ayah Radid.)
21. Radid: (Tiba tiba radid tertawa.) “Haa…haaa. Ha…”
Seluruh hadirin kaget. Semua memperhatikan Radid tertawa khawatir tuannya gila. Namun dari tatapan mata dan raut mukanya tidak seperti yang mereka khawatirkan.)
Mengapa Radid tertawa setelah mengetahui Ayahnya meninggal? Ikuti kisahnya pada episode berikutnya.
#Bersambung Episode 13
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar