Oleh SUPIANTO SDN Kembang 1 Bondowoso

Tantangan Hari Ke-24

#TantanganGurusiana

Cuplikan cerita episode 4

1. Kakek: “Kamu belum bisa mengendalikan tenaga dalammu Radid.”

2. Ki Olak Taon: “Kita coba lagi anakku.”

Radid mencoba melakukan gerakan gerakan yang sudah diajarkan.

*******************

3. Radid: (Melakukan gerakan seperti pertama) “Hyaat… Hyaat …Hyaaaaat…” (Radid mengarahkan pukulannya pada pohon besar, Pohon itupun tumbang dan hancur.)

4. Ki Olak Taon: “Aneh… Aneh mengapa bisa begini.”

5. Kakek: “Jurus Tapak Rupa menjadi pemusnah. Seharusnya dia hanya melumpuhkan.”

6. Ki Olak Taon: Kamu gagal anakku. Kamu harus terus mengasahnya. Sampai berhasil.”

7. Kakek: “Kamu beruntung dapat menguasai jurus ini walau belum sempurna. Tidak mengapa masih banyak waktu. Yang penting kamu selamat.”

8. Ki Olak Taon: Radid gunakan jurus ini ketika terpaksa saja. Teruslah asah dalam perjalananmu hingga sempurna.”

9. Radid: “Terima kasih ayah.”

10. Kakek: “Radid cucuku janganlah kesombongan menghiasi dirimu, karena kesombongan akan membawamu pada kehancuran. Tebarlah kebaikan dimana saja berada Sehingga ketentraman selalu terjaga.”

11. Ki Olak Taon: “Selamat jalan anakku doaku selalu bersamamu!”

12. Radid: “Pesan Ayah dan kakek akan selalu Radid ingat. Sembah Radid untuk ayah dan kakek. Radid berangkat.” (Radid bersalaman pada keduanya.)

(Radid menyusuri jalan sesuai kata hatinya dengan penuh ceria. Senyum bahagia sambil memandang keindahan alam hatinya penuh suka. Tiba-tiba Radid mendengar ada percakapan disuatu tempat. Radid mencoba mendekati datangnya suara tersebut.)

13. Mahesa:“Mau lari kemana kamu. Keujung duniapun akan kucari dirimu.!”

14. Nyi Laras: “Dari pada mengabdi pada dirimu, Lelaki yang tidak pernah menghargai wanita. Lelaki yang hanya menuruti hawa nafsu belaka.mati berkalang tanah lebih aku sukai.

15. Mahesa: “Ikutlah denganku akan kuberikan semua kepadamu asalkan kau mau bersamaku.”

16. ,Nyi Laras: Harga diriku tidak sebatas kenikmatan dunia belaka. Diriku tiada harga dihadapanmu kecuali hanya sebagai hewan tunggangan untuk melampiaskan hawa nafsumu.”

17. Mahesa: Kamu tidak mau diberi belas kasih jangan jadikan kemarahanku semakin memuncak.”

18. Nyi Laras: “Tolong biarkan saya berkelana terbang bagai burung. Bebas kesana kemari menuruti kata hati.”

19. Mahesa: Haa… Haa… Aku Mahesa Macan Caruban tidak akan pernah meloloskan permintaanmu tentang itu.”

20. Radid: Rupanya Pendekar sakti berjulukan Macan Caruban yang sangat terkenal di dunia persilatan yang ber ada di hadapanku.”

21. Nyi Laras (Tiba- tiba Nyi Laras menyerang Mahesa dengan membabi buta). “Hyaat … Hyaaat… (Pedang Nyi Laras terus menyambar kesana kemari. Namun Dengan mudah Mahesa menghindarinya, karena nyi Laras memang bukan tandingan Mahesa yang sudah malang melintang di dunia persilatan. Akhirnya sebuah pukulan telak dari Mahesa mengenai dadanya. Nyi Laraspun jatuh tersungkur.)” Bunuh… Bunuh… saja aku.”

22. Mahesa: “Tidak usah kau minta aku pasti menghabisimu.”( Mahesa mengeluarkan jurus pamungkasnya ingin menghabisi Nyi Laras.) “Hyaaat…”

23. Radid: (Meloncat menahan jurus Mahesa) “Hyaat” (Bunyi bergelegar terdengar ketika dua kekuatan bertemu. Mahesa kaget akibatnya.)

Apa yang terjadi setelah dua kekuatan beradu? Bagaimana pertarungan Mahesa Macan Caruban melawan Radid? Ikuti kisahnya terus di Pendekar Gua Loces.

#Bersambung Episode 6