Oleh SUPIANTO SDN Kembang 1 Bondowoso

Tantangan Hari Ke-9

#TantanganGurusiana

Setiap yang bernyawa di alam maya pada ini pasti akan mati. Sesungguhnya setiap manusia dalam hidupnya, melangkah hari demi hari, bulan demi bulan dan tahun demi tahun menuju pada suatu tempat yang dinamakan kematian. Hendaklah manusia itu sadar bahwa dirinya semakin lama semakin mendekat menuju kematian.

Ada manusia yang sudah sakit lama namun dia belum meninggal juga. Sementara ada manusia yang tidak sakit, tiba-tiba meninggal. Ada manusia yang meninggal dengan usia tua, ada pula yang meninggal usia masih belia, bahkan ada yang meninggal masih bayi serta ada juga yang meninggal masih dalam kandungan. Hal ini menunjukkan bahwa yang namanya kematian itu tidak memiliki syarat kecuali sudah habis waktunya.

Pada hari selasa penulis mendapat kabar bahwa telah meninggal seorang bayi ketika baru lahir. Kesedihan mendalam terlihat pada raut muka orang tuanya. Air mata menetes tiada terasa, wajah muram gundah gulana. Senyuman yang dipaksakan menyambut para tamu yang bertakziah kerumahnya.

Rasa sedih merupakan naluri setiap manusia apa bila tertimpa musibah apalagi musibah kematian. Namun meratapi dengan menangis menjerit-jerit sampai lupa diri, apa lagi sampai memukul-mukul diri adalah perbuatan tercela yang harus dihindari. Karena semua merupakan kehendak Allah. Allahlah yang melakukan semua ini, karena semua miliknya semata. Inna lillahi wa inna ilaiihi rajiun beginilah ucapan yang harus dilakukan sesuai bimbingan syariat.

Kabar gembira bagi orang tua yang ditinggal mati oleh putra-putrinya ketika masih bayi/ belum balig. Mereka pasti menjadi penghuni surga yang nikmatnya tiada tara, sementara para penyelawat belum tentu posisinya, surga atau neraka. Bayi tersebut akan menjadi tameng bagi kedua orang tuanya dari siksa neraka kelak. Bayi tersebut akan menarik kedua orang tuanya menuju surga. Maka tersenyumlah wahai para orang tua yang ditinggal mati anak-anaknya ketika masih bayi/ belum balig. Surge menantimu Insya Allah.