MOHON AMPUNAN

Oleh : Supiati

#tantangangurusiana

#harike_8

Temaram merah senja memanjakan mata membuncah angan menggapai impian pasti, menusuk kerelung hati mengingat akan janji-janji yang tak pernah kutepati,namun aku tahu pasti engkau tidak pernah tersakiti walau kadang berulang kali kukhianati. Lelah sudah ayunan langkah kadangpun berlari ku susuri jalan tak bertepi terus kulalui, semilir angin lembut menerpa tak kupeduli dan terus berlari mencari sesuatu yang tak pasti, hingga sampai suatu ketika kau menghentikanku dengan sapamu tak selembut angin, tapi gelombang setajam pedang yang menerjang begitu dahsyat dan deras hingga aku terlempar jauh di negeri tak berpenghuni.

Engkau sudah menegurku berulang kali, bahkan merengkuh, memeluk dan memanjakan dengan lembut dalam buaian rezeki. Aku tak sadar diri kuraup semuanya sendiri, bahkan aku tak peduli tuk berbagi dan memberi, dengan pongah kuberkata " usaha ku sendiri"

Kubangan lumpur menenggelamkan tubuhku, bagaikan telaga dosa yang tak habis kurenguk, netraku berkata "ini bala dan azab atas laknat yang diperbuat, ah ini hanya teguran saja"di sisi lain berkata seolah kau memang sang air yang menghidupkan sesuatu dan menumbuhkan segala sesuatu, sejuk dingin, membahana hingga palung jiwa.

Tuntunlah aku hingga mampu menghadirkanmu dalam segenap daya dan upayakan agar aku tidak pongah dan sombong. ingin terus kudekap erat bagai ombakmu deras mengalir dan tumpahkan rasa, membuncah semangat membahana bagai cahaya terbit memancar menaungi pengampunan penghapus dosa. Dalam butir bening kusimpan harap AmpunanMu sebelum kuberlalu.

Banda Aceh, 20 Mei 2020