SUPKARWATI

Supkarwati. Boleh dipanggil Wati, Sup, Ucup. Lahir di Jakarta tanggal 25 Juni 1971. Pendidikan yang pernah ditempuh SD Bhayangkari 2 Jakarta, SMP Negeri 141 Jak...

Selengkapnya
Navigasi Web
BATANG ANGGREK BERDAUN BAWANG
Batang Anggrek

BATANG ANGGREK BERDAUN BAWANG

Masih ingatkah dengan lagu Broery Pesolima yang berjudul "Buah Semangka Berdaun Sirih"? Kalau Anda kelahiran 60-an atau 70-an pasti paham.

Nah kisah saya ini saya berikan judul yang nggak masuk akal seperti judul lagu Broery yaitu Batang Anggrek Berdaun Bawang. Ada apa nih sebenarnya? Simak ya!

Kisahnya berawal dari satu kegiatan pelatihan dadakan yang diadakan di sekolah. Pesertanya sebagian besar adalah orang tua peserta didik yang tergabung di grup WOTK. Pelatihan tentang anggrek yang dadakan kayak tahu bulat justru cukup keren karena dihadiri Bapak Camat Pasar Rebo dan istrinya. Kebetulan beliau di salah satu programnya adalah ingin menjadikan Kecamatan Pasar Rebo sebagai Kampung Anggrek

Sudah lama saya ingin sekali belajar soal anggrek meskipun belum pernah membeli sebatang pohn pun. Kalau diberi sudah pernah tetapi belum pernah menghasilkan bunga. Oleh karena itu, saat pelatihan, saya ambil posisi paling dekat dengan narasumber. Di dalam kegiatan, peserta diberikan kesempatan memecah batang dari beberapa tanaman yang disediakan untuk ditanam di media yang disediakan.

Sampai rumah, besoknya saya langsung membeli pot dan media tanam. Batang pohon anggrek yang saya bawa saya pindahkan di pot dan media tanam baru. Saya pun memecah batang-batang angrek yang saya miliki di rumah menjadi beberapa pot.

Sebelumnya, saya sudah sering mempelajari seputar cara memelihara anggrek dari kanal youtube. Semua cara yang sederhana dan bahannya ada di rumah saya lakukan. Dari mulai menyiram dengan air beras yang diinapkan, memberikan kulit pisang yang sudah dikeringkan, sampai memberikan irisan bawang.

Betapa senangnya, ketika 2 minggu kemudian, terlihat ada tunas hijau baru di bawah batang angrek saya. Tunasnya bertambah tinggu. Semakin bahagialah saya karena merasa berhasil. Setiap hari, pagi dan sore saya lihat. Sampai di suatu hari saya angkot potnya. Saya perhatikan daunnya.

"Kok beda ya?" Pikir saya dalam hati. Penasaran saya pegang daun mungil itu. Lah kok tetangkat! Saat iitulah saya lihat ada kulit bawang yang ikut. Ya ampun ternyatab sebuah tunas daun bawang Pas kan judul yang saya berikan?

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post