Ada pemandangan tak enak dilihat di salah satu kebun sekolah. Tempat yang seharusnya bersih, kok malah banyak sampah-sampah rumah tangga. Ada aneka plastik, limbah sayuran, pecahan kulit telur, bahkan daster bolng dan kain robek. Hem, ini mah bukan limbah anak sekolahan. Tapi limbah rumah tangga.

Siapa ya yang berani menodai kebun nanhijau, asri, dan bersih. Harus diusut nih siapa pelakunya. Maka investigasi ala caraka pun dilakukan dengan melihat bangunan di sekitar tumpukan sampah. Sebelah sini, rasanya nggak mungkin. Di sana, juga nggak mungkin. Akhirnya disimpulkan rumah yang memiliki akses jendela di bagian atas. Indikasinya, karena banyak sampah yang nyangkut di ranting-ranting daun bagian atas. Kalau dibuangnya dari bawah, tuh sampah tidak akan terbang ke atas.

Sampah kan hasil limbah rumah tangga. Oleh karena itu harus dikelola pembuangannya. Jangan sampai sampah yang dihasilkan mencemari lingkungan rumah apalagi sampai mencemari lingkungan lain, terlebih sekolah dekat rumah tinggalmu. Belajarlah bertanggung jawab pada lingkungan.

Dengan membuang sampah di tempat lain, memang rumahmu bebas dari sampah. Tapi ingat, catatan dosamu malah jadi kotor. Dari satu sampah yang kamu lempar sembarangan, ada berkali.lipat catatan dosamu. CCTV sekolah memang tidak akan menanggap aksi culasmu. Namun, CCTV malaikat pasti paling canggih merekam kejahatanmu.

Jika ada niat melakukan buang sampah sembarangan,; coba ingatlah apa kata hatimu yang selalu bisikkan peringatan padamu, "Eitss, buanglah sampah di tempatmu!"