GREGES (Tagur hari ke 34)
Bu Ayu merasakan kebahagiaan tak terkira. PKKS dan PKWKS, sebagai perhelatan rutin tahunan di sekolah usai dilaksanakan. Meskipun bukan beliau yang dinilai, tetapi setidaknya beliau sudah dapat berkontribusi untuk sekolah tercintanya.
Kini, saatnya Bu Ayu untuk memberikan perhatian penuh kepada sahabat tercintanya yang melaksanakan pesta pernikahan anaknya. Belia dipercaya untuk melayani tamu yang hadir.
"Ayo, Bapak dan Ibu, monggo dinikmati," ajak Bu Ayu kepada para tamu sambil menyodorkan nampan yang di atasnya tersaji dimsum panas di piring-piring kecil.
Setiap tamu mengambil 1 piring untuk langsung dinikmati. Wah, pestanya spesial. Para tamu sehabis salaman, cukup duduk manis menerima layanan antar hidangan.
Senampan dimsum habis dalam sekejam. Bu Ayu bergegas kembali ke dapur. Tangannya lincah mengisi 3 potong dimsum di setiap piring kecil. Dia langsung kembali menghampiri tamu yang lain. Luar biasa, badan gendutnya nggak menghalangi mobilitasnya melayani tamu. Beliau begitu lincah bergerak di antara para tamu yang sedang melepas maskernya karena ingin menikmati gurihnya dimsum yang dihidangkan.
Bu Ayu juga lincah memberikan tas berisi kotak nasi dan kue lengkap dengan cenderamata. Tak ada tamu yang terlewat dilayani. Peluh yang mengalir kalah oleh rasa bahagiannya melayani tamu-tamu sahabatnya.
***
"Mas, boyokku tolong diborehi minyak tawon ya. Sakit kuabeh," pinta Bu Ayu pada suaminya ketika beliau tak mampu juga terpejam padahal sudah hampir 1 jam di atas tempat tidur.
"Mari, Ibu Ratukuuuu," ledek suaminya sambil sigap ambil posisi untuk memijat menggunakan minyak tawon yang sufah ada di tangan kirinya.
"Awakmu panas, De?" tanya suami Bu Ayu ketika dia memijat pinggang Bu Ayu.
"Iyo, Mas," jawab Bu Ayu pelan. Ia mulai agak bisa memejamkan mata. Meski posisi sedang tengkurap, ia menikmati betul pijitan suaminya. Hangatnya minyak tawon cukup memberikan kenyamanan. Akhirnya Bu Ayu pun terlelap. Ia tertidur lelap.
***
Seperti biasa sebelum pukul 04.00, Bu Ayu terbangun. Heran, nyeri di sekujur tubuhnya masih dirasakan. Bahkan badannya greges. Ia menggigil. Ia membangunkan suaminya.
Suaminya menyodorkan paracetamol agar mengurangi rasa nyeri dan demamnya. Setelah itu, Ayu kembali tidur dan bangun agak kesiangan. Perhelatan yang menguras energinya menyisakan sakit di sekujur badannya. Kini, ia harus memberikan hak istirahat untuk tubuhnya untuk mengembalikan semua energi agar dapat bukar seperti sedia kala.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren bu, salam sukses
Keren bu, salam sukses
Keren bu, salam sukses
Keren bu, salam sukses
Keren bu, salam sukses
Keren bu, salam sukses
Keren bu, salam sukses
Keren bu, salam sukses
Keren bu, salam sukses
Keren bu, salam sukses
Keren cerpennya. Ayu yang lincah dan gesit dalam melayani tamu. Salam literasi.
Keren cerpennya. Ayu yang lincah dan gesit dalam melayani tamu. Salam literasi.