KETIKA JALAN LAYANG MENJADI PILIHAN (tagur hari ke 9)
Kuambil buluh sebatang
Kupotong sama panjang
Kuraut dan kutimbang dengan benang
Kujadikan layang-layang
Bermain...bermain...bermain layang-layang
Bermain kubawa ke tanah lapang
Hati gembira dan riang
Di atas adalah lagu anak-anak yang cukup dikenal ya? Syair lagi mengajarkan kita membuat layang-layang dan memberikan cerita kalau main layangan di lapangan itu mengasyikkan. Lantas bagaimana ceritanya kalau main layangannya di atas jalqn layang ya?
Fenomena bermain layangan di jalan layang, saya saksikan ketika bus TransJakarta jurusan Pasar Rebo-Blok M mulai menanjang ke Jalan Layang Kalibata setelah belok kiri dari pertigaan Dewi Sartika.
Bus melaju lambat sekali karena jumlah kendaraan yang melintas cukup banyak. Jalan layanh yang menurut saya agak unik karena lebar jalan di atas tidak sama dengan lebar jalan sebelum dan sesudahnya. Seolah jalan ini memiliki sayap di sisi kirinya. Sayap kiri ini cukup lebar kira-kira hampir 150 cm. Entah karena apa di sisi kanan sayap dibariskan batu-batu beton pemisah jalan seperti yang ada jalan tol. Yang belum pernah lewat jalan ini, pasti penasaran ya?
Yuk, kembali ke soal main layangan! Di sisi jalan layang banyak motor yang terparkir. Ada banyak orang yang asyik bermain layangan di sana. Semua laki-laki. Mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, bahkan ada yang tua juga. Ada yang ditemani kawan sebayanya, ada yang sendirian. Di sisi paling ujung bahkan ditemani perempuan. Entah istri atau kekasih hatinya. He...he...Lumayan rekreasi gratis menghabiskan akhir pekan.
Soal angin, pasti berlimpah ya. Layangan cukup ditarik-tarik dikit untuk bersahabat dengan angin dan terus dimabungkan tinggi. Sepertinya nggak perlu lari-lari ke bepakang cari angin. Yang ada bukan dapat angin malah dapat ciuman dari motor atau mobil yang melintas.
Kenapa ya mereka memilih bermain di atas jalan layang? Ah, mungkin karena nggak ada tanah lapang lagi. Setahu saya, di dekat jalan layang yang unik itu memang perumahan padat. Dugaan saya, tak ada lapangan, jalan layang pun jadilah. Lagi pula mungkin mereka mau memanfaatkan lahan kosong di atas jalan itu bermanfaat.
Fenomena ini cukup unik juga. Membayakan tidak ya buat yabg main? Paling tidak pulang harus banyak minum hangat atau kerikan untuk mengusir angin yang cukup banyak masuk ke perutnya. He...he.....
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
ulasan yang menginspirasi bu. Luar biasa
Keren. Salam Literasi
Keren. Salam Literasi