suprapti

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

GURU ANGGUN BERKEBAYA

Kebaya merupakan pakaian tradisional khas Jawa.Pakaian ini biasanya hanya dikenakan oleh masyarakat Yoyakarta dan Jawa Tengah. Bentuk dan desain yang unik ini menjadi kekhasan dari pakaian tradisional lainnya.Ada yang desainnya menggunakan kutubaru maupun yang model tangkepan.Keduannya sama sama kebaya warisan budaya.

Untuk melestarikan kebaya, setiap Kamis pahing maupun hari tertentu di Daerah Istimewa Yogyakarta pegawai putri diharuskan mengenakannya.Peraturan inipun dituangkan dalam sebuah Pergub dengan tujuan agar keberadaan kebaya tetap terjaga. Selain itu, digunakan juga sebagai ciri khas daerah istimewa ini.

Dihari tertentu yang mengharuskan pegawai berkebaya, saya pun tak ingin ketinggalan mengenakan kebaya. Kupilih warna kesukaanku, ungu muda. Menurutku warna ungu menggambarkan kesenduan dan keanggunan pemakainya. Warna yang tidak begitu mencolok dengan hiasan renda- renda disetiap tepinya menambah elegan penampilan.Untuk bawahan saya padukan dengan kain warna dasar putih. Kain motif batik khas ini asli dari Daerah Istimewa Yogyakarta. Orang Jogja menyebutnya kain sido mukti ( menjadi mulya). Wuih saya pun berharap semoga bisa menjadi orang yang mulya sejahtera dengan mengenakan kain tersebut.

Bukan saya bermaksud pamer dengan kebaya miliku. Namun tak ada salahnya juga lho kalau saya turut menjadi bagian dari pelestari budaya bangsa. Sudah selayaknya saya sebagai guru menjadi agen penerus budaya yang adi luhung ini.Kalau bukan kita, siapa yang mau menjaga kelestariannya. Jangan sampai menunggu budaya bangsa kita diklaim oleh bangsa lain. Jika sudah demikian kita beramai - ramai untuk memperhatikan dan memelihara keberadaannya.

Jujur saja sebenarya , bagi saya mengenakan pakaian kebaya ini ribet lho. Mengapa? karena modelnya tidak biasa. Kain yang dipakai harus memenuhi ketentuan. Kain harus dilipit dengan besaran lebar dua jari. Bagian ujung bawah mengecil. Hal inilah yang membuat saya ribet. Untuk berjalan kurang bebas. Hanya langkah - langkah kecil yang dapat saya lakukan untuk berjalan.Mungkin inilah harapan nenek moyang agar para wanita yang berkebaya terlihat lemah gemulai dan elegan.Dengan demikian akan terlihat penampilan pribadi yang begitu anggun dan mempesona.Dengan kebaya serasa hidup dijamannya Kartini. Dengan kebaya saya merasa lebih anggun tetapi bukan asli gunung lho.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Selamat bu Suprapti malah kulo ketinggalan niki panjenengan sdh hebat . sekali lagi selamat injh

16 Sep
Balas

mari belajar bersama bunda sri mulyani

16 Sep



search

New Post