ALBINO (Puisi Akrostik-79, #TMG365H, H.258)

Albino ialah kondisi yang disebabkan oleh kekurangan atau ketiadaan melanin di dalam tubuh.

Laki-laki karier menikah dengan perempuan albino menghasilkan keturunan 50% normal carier dan 50% albino

Berdasarkan jenis gen yang mengalami mutasi, albino ada tiga, yaitu albino okulokutaneus, albino ocular, dan albino terkait sindrom

Iris mata penderita albino dapat berwarna cokelat, biru terang, atau kemerahan. Warna rambut, alis dan bulu mata bisa berwarna cokelat, kuning, atau sangat putih. Warna kulitnya, bisa berwarna cokelat atau putih pucat.

Nama lain dari albino yaitu albinisme

Orang albino merupakan kelainan genetik, bersifat menurun dan tidak dapat disembuhkan, tetapi sejumlah tindakan dapat dilakukan agar tidak terjadi komplikasi.

Keterangan:

Penderita albino bisa dikenali dari warna rambut dan kulitnya yang terlihat putih atau pucat

Berdasarkan penelitian, albinisme terjadi pada 1 dari 20.000 kelahiran.

Melanin adalah pigmen yang dihasilkan tubuh untuk menentukan warna kulit, rambut, dan iris (selaput pelangi) mata.

Melanin juga berperan dalam perkembangan saraf optik yang memengaruhi fungsi penglihatan. Kekurangan melanin dapat menyebabkan kelainan warna rambut, kulit, dan iris mata, serta mengganggu penglihatan.

Semua tipe albino menyebabkan gangguan pada mata. Beberapa tanda dan gejalanya ialah:

1) Penurunan fungsi penglihatan akibat kelainan pada perkembangan retina,

2) Gerakan mata tidak terkendali (nistagmus)

3) Mata sensitif terhadap cahaya (fotofobia)

4) Mata juling (strabismus)

5) Rabun dekat (hipermetropi)

6) Mata silinder (astigmatisme)

7) Rabun jauh (miopi)

8) Kebutaan

Ada tiga macam Albino, yaitu:

1) Albino okulokutaneus: albino yang paling umum terjadi. Terjadi akibat mutasi pada salah satu dari 7 gen (OCA1 sampai OCA7). Mutasi pada gen ini menyebabkan penurunan produksi melanin di rambut, kulit, dan mata, serta menurunkan fungsi penglihatan. Albino okulokutaneus terjadi ketika masing-masing orang tua menurunkan satu salinan gen yang bermutasi kepada anaknya. Pola ini disebut dengan autosomal resesif. 2) Albino okular: terjadi akibat mutasi pada gen di kromosom X. Albino okular bisa terjadi jika seseorang memiliki ibu yang menderita mutasi pada gen tersebut. Pola penurunan penyakit ini disebut X-linked recessive. Hampir seluruh kasus albino okular terjadi pada laki-laki. Tipe ini lebih jarang terjadi dibandingkan albino okulokutaneus. 3) Albino terkait sindrom: Tipe ini dikaitkan dengan penyakit akibat faktor keturunan. Penyakit yang terkait dengan albino tipe ini adalah:

a) Sindrom Chediak-Higashi, yaitu sindrom yang disebabkan oleh mutasi pada gen LYST. Sindrom ini menyebabkan kelainan pada sel darah putih, sehingga meningkatkan risiko infeksi.

b) Sindrom Hermansky-Pudlak, yaitu sindrom yang terjadi akibat mutasi pada 1 dari 8 gen yang membentuk protein yang bertanggung jawab dalam pembentukan LROs (lysosome-related organelles). LROs juga diidentifikasi pada melanosit, keping darah, dan sel paru.

c) Kelainan pada LROs akan menyebabkan munculnya okulokutaneus albinisme. Selain bisa menyebabkan albinisme, sindrom ini juga bisa menyebabkan kelainan pada paru-paru, usus, dan gangguan perdarahan.

Langkah pengobatan dapat meredakan gejala dan mencegah kondisi buruk pada penderita:

1) Kacamata atau lensa kontak Untuk meningkatkan fungsi penglihatan dan mengurangi sensitivitas terhadap cahaya, pasien dapat menggunakan kacamata (lensa kontak). Dokter juga dapat melakukan operasi untuk mengatasi mata juling dan nistagmus.

2) Tabir surya Untuk mencegah kerusakan kulit, pasien akan diberikan tabir surya dengan kandungan SPF 30 atau lebih untuk digunakan secara rutin.

3) Pakaian tertutup Pasien juga disarankan memakai kacamata hitam dan mengenakan pakaian tertutup untuk melindungi mata dan kulit dari paparan sinar ultraviolet, terutama bila hendak beraktivitas di luar ruangan.

Lamongan, 28 September 2020 M / 10 Shafar 1442 H

#MenulisBagianDisiplinWaktu

#SalamSemangatBiologi

#SemangatMenujuDiamondGurusiana

#TantanganMenulis365HaridiGurusiana

Blog: supraptobiologi.com

Email: [email protected]

Daftar Rujukan

Aryulina, Diah et al. 2007. Biologi 3 SMA dan MA untuk Kelas XII. Jakarta: ESIS

Pratiwi, D.A. et al. 2018. Biologi Untuk SMA/MA Kelas XII Kurikulum 2013 Revisi Kelompok Peminatan MIPA. Jakarta: Erlangga.

https://www.alodokter.com/albinisme

https://s.id/OrangAlbino

https://s.id/LCarier_PAlbino

https://s.id/MeiosispadaAlbino