GURU PENGGERAK & SEMANGAT TAHUN BARU 1442 H

#TantanganMenulis365HaridiGurusiana (H.218)

Guru penggerak harus mau dan mampu berubah dari zona nyaman (comfort zone) untuk mendukung lima strategi mendikbud dalam meningkatkan nila PISA Indonesia sekaligus pembelajaran holistik. Mulailah bergerak dan menggerakkan, jika tidak Anda akan digerakkan. Berdasarkan informasi dari mas Hisyam (admin MediaGuru), pesanan buku antologi berjudul “Satu Derap Seribu Giat, Guru Penggerak Menjawab” sudah dikirim dari Surabaya pada tanggal 11 Agustus 2020. Logika berpikir saya, satu atau dua hari sudah sampai ke alamat tujuan yaitu Kedungpring, Lamongan. Saya berusaha menanyakannya ke agen JNE Kedungpring pada hari selasa, 18 Agustus 2020. Informasi yang saya terima dari petugas JNE Kedungpring: pesanan buku sudah sampai di gudang JNE Express Cabang Lamongan dan paketan buku akan dikirim langsung ke alamat tujuan tanpa melalui agen JNE Kedungpring. Saya berusaha menghubungi JNE Express Cabang Lamongan melalui telepon dan panggilan WhatsApp. Telepon tak terjawab, chatting WhatsApp hanya terbalas by system.

Ternyata pesanan buku sampai hari ini pukul 13.00 WIB belum sampai ke alamat tujuan. Hal ini menyebabkan kesabaran saya berkurang dan berinisiatif untuk menelusurinya. Alasan kuat untuk menelusurinya adalah besuk kamis tanggal merah, yaitu 1 Muharram atau tahun baru 1442 hijriyah. Hari jum’at cuti bersama, sabtu dan minggu kemungkinan libur. Maklum, belum banyak pengalaman dalam bidang pengiriman barang/paket. Saya mencari informasi alamat JNE Express Cabang Lamongan melalui Google. Rabu Pahing, 19 Agustus 2020 M yang bertepatan dengan 29 Dzulhijjah 1441 H pukul 14.30 WIB saya bergerak menuju ke JNE Lamongan yang berjarak sekitar 30 km dari rumah saya. Ternyata, yang saya tuju kurang tepat. Saya menuju ke kantornya. Petugas menyampaikan informasi, barangnya ada di gudang JNE, pak. Balik kanan. Saya bergerak menuju ke alamat yang JNE yang diberikan petugas kantor JNE. Setelah sampai di gudang JNE, ternyata antrinya luar biasa.

Cerita fakta: Buku Guru Penggerak, yang geraknya lambat untuk sampai ke alamat tujuan. Pemimpin Umum MediaGuru dan CEO Gurusiana, Bapak Mohammad Ihsan sering menyampaikan pesan: sabar dan banyak sedekah. Saya pun berusaha sabar untuk antri menanyakan paketan buku atas nama saya. Sampai pada antrian saya, petugas menanyakan nomor resi untuk dicek. Setelah dicek, saya diminta untuk bersabar menunggu, paketannya antri dicari. Alhamdulillah, setelah antri sekitar 1,5 jam, paketan buku antologi berjudul Satu Derap Seribu Giat, Guru Penggerak Menjawab telah saya terima. Saya berhipotesis, belum tentu satu pekan berikutnya buku saya terima jika tidak saya ambil sendiri ke gudang JNE Express Cabang Lamongan.

Semangat baru di Tahun Baru Hijriyah (1 Muharram 1442 H)

Buku antologi berjudul Satu Derap Seribu Giat, Guru Penggerak Menjawab adalah kumpulan artikel dari 123 pemenang lomba menulis MediaGuru. Bagi saya, ini adalah pertama kalinya nama saya ada diantara 123 pemenang. Alhamdulillah, artikel saya berdasarkan urutan abjad nama saya ada pada 103 dengan judul “Guru Penggerak dan Pembelajaran Holistik”. Guru penggerak harus mampu berkontribusi nyata dalam membentuk manusia secara holistik yang berkarakter. Semoga buku ini menambah semangat baru untuk berkarya terutama dalam bidang menulis. Saya mengharapkan barokah malam tahun baru 1 Muharram 1442 H dan hari-hari selanjutnya.

Alhamdulillah, penulis juga lolos sebagai salah satu dari 123 pemenang buku antologi berjudul Jurus Belajar Daring Antigaring. Saat ini sedang proses pencetakan. Semoga lancar dan buku segera terkirim ke alamat pemenang. Aamiin. Alhamdulillah, gaji ke-13 cair pada hari rabu, 19 Agustus 2020 M bertepatan dengan 29 Dzulhijjah 1441 H. Berusaha dan bergerak menjadi pelaku sejarah dalam bidang pendidikan. Mohon maaf lahir dan batin. Semoga penulis dapat mengambil hikmah sebesar-besarnya dan sedalam-dalamnya dari buku dan rezeki gaji ke-13 yang saya terima pada malam tahun baru hijriyah. Baarokallah. Aamiin Yaa Robbal ‘Aalamiin.

“Wain ta’udduu ni’matallaahi laa tuhshuuha” artinya: Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya (QS. Ibrahim: 34).

“Fabiayyi aalaai robbikumaa tukadzdzibaan”, artinya: Maka Nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. Ar-Rahman: 13, 16, 18, 21, 23, 25, 28, 30, 32, 34, 36, 38, 40, 42, 45, 47, 49, 51, 53, 55, 57, 59, 61, 63, 65, 67, 69, 71, 73, 75, 77)

Ayat dari surat Ar-Rahman yang diulang-ulang sebanyak 31 kali.

Lamongan, 19 Agustus 2020 M / 29 Dzulhijjah 1441 H

#MenulisBagianDisiplinWaktu

#SalamSemangatBiologi

#SemangatMenujuDiamondGurusiana

Blog: supraptobiologi.com

Email: [email protected]