HATI SENANG, IMUN TERJAGA, SELAMAT DARI COVID-19 (H.112)
HATI SENANG, IMUN TERJAGA, SELAMAT DARI COVID-19
#TantanganMenulis365HdiGurusiana (H.112)
Oleh: Suprapto, M.Pd.
Guru Biologi SMAN 1 Kedungpring, Kab. Lamongan
Berdasarkan Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 2 Tahun 2O2O dan Nomor 3 Tahun 2O2O tentang Pencegahan dan Penanganan Corona Virus Disease (Covid-19) tanggal 9 Maret 2020, maka diberlakukan kebijakan stay at home. Kebijakan tersebut bertujuan untuk “Bersama Melawan COVID-19”. Selama masa pandemi COVID-19, semua warga Negara Kesatuan Republik Indonesia diharapkan mengikuti protokoler kesehatan standar WHO. Protokoler tersebut diantaranya: stay at home, social/physical distancing, memakai masker, dan mencuci tangan memakai sabun.
Kondisi normal, guru berinteraksi langsung dengan siswa dalam proses pembelajaran (cara tatap). Siap atau tidak siap, guru dan siswa harus stay at home dan melakukan pembelajaran dari rumah sehingga berlaku Work From Home dan Learning From Home. Lalu bagaimana langkah guru untuk melaksanakan pembelajaran? Tidak ada satupun model pembelajaran yang ideal yang dapat diterapkan untuk semua siswa di daerah yang berbeda. Kondisi siswa dan daerah di tanah air sangat beragam, diantaranya pemerataan akses internet dan kondisi ekonomi masyarakat. Jika menggunakan kaca mata interaksi langsung antar guru dan siswa, maka lebih ideal menggunakan aplikasi zoom, webex dan sebagainya. Tetapi pertanyaannya, apakah siswa mampu berinteraksi langsung (online) dengan sekitar 15 guru mata pelajaran?
Masa pandemi COVID-19, pembelajaran harus menyenangkan semua pihak. Pihak yang dimaksud adalah guru, siswa, dan orang tua. Mengapa harus menyenangkan semua pihak? karena “dengan hati senang, imun terjaga, selamat dari COVID-19”. Beban materi tidak memberatkan siswa, kuota/paket internet tidak memberatkan ekonomi orang tua. Pembelajaran yang saya maksud adalah dengan menggunakan model pembelajaran Reading, Questioning, and Answering (RQA).
Model pembelajaran Reading, Questioning, and Answering (RQA) dikembangkan oleh Bapak Prof. Dr. Aloysius Duran Corebima, M.Pd tahun 2008. Langkah-langkah pembelajaran, meliputi: 1) Reading (membaca): Siswa diberikan waktu untuk membaca materi pada sub bab tertentu/artikel/bacaan. Contoh: Carilah dan bacalah blog: supraptobio.gurusiana.id. Bukti fisik membaca, siswa harus membuat rangkuman tentang materi/bacaan yang sudah dipahaminya. Rangkuman boleh diketik atau tulis tangan sesuai dengan kondisi siswa; 2) Questioning (menyusun pertanyaan), siswa diharapkan menyusun 2-4 pertanyaan tergantung kompleksitas materi/sub bab; 3) Answering (Menjawab pertanyaan), siswa menjawab pertanyaan yang telah disusun pada langkah kedua tersebut.
Kegiatan pembelajaran tersebut, saya sampaikan melalui grup kelas, ada yang menggunakan Telegram, ada yang WhatsApp. Pengumpulan tugas hasil belajar dikirim melalui Telegram atau WhatsApp pribadi, tidak di grup. Hal ini bertujuan agar siswa tertentu tidak dapat mengetahui hasil tugas temannya. Saya memberikan waktu longgar dalam pengumpulan tugas, yaitu jatuh tempo sesuai jadwal pembelajaran hari itu pada pukul 11.59 WIB. Hal ini memberikan kelonggaran kepada siswa yang akses internetnya agak lemah. Semoga dapat menjadi alternatif pembelajaran yang menyenangkan hati.
Pandemi COVID-19, sesungguhnya adalah 1) ujian bagi guru dan sekolah, apakah mereka dapat lulus beradaptasi menjadi sekolah yang mampu mengaplikasikan distance dan online learning. Apakah sekolah mampu mengaplikasikan “Learning Management System (LMS)” secara kelembagaan, bukan guru secara personal; 2) ujian bagi orang tua, apakah mereka dapat menjadi pendidik dan menjadikan rumahnya sebagai salah satu sentral pendidikan, dan 3) ujian bagi siswa, apakah mereka mampu menjadi self learner (belajar mandiri). Pandemi COVID-19 mengingatkan motto Ki Hajar Dewantoro yang berbunyi: “Jadikan setiap tempat sebagai sekolah, dan jadikan setiap orang sebagai guru”. Selamat Hari Pendidikan Nasional 2020 bagi guru, siswa, dan orang tua. Marilah kita belajar bersama dari COVID-19.
Kita harus positif thinking dan yakin bahwa ujian COVID-19 adalah satu paket dengan keimanan. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? (QS. Al ‘Ankabut: 2); Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya (QS. Al Baqarah: 286). “Bersama Kita Lawan COVID-19”, semoga segera tuntas dan kita dapat mengambil hikmah sebesar-besarnya dari pandemi COVID-19. Aamiin Yaa Robbal ‘Aalamiin.
Daftar Rujukan
Al Qur’an Digital Versi 2.0. 2004. Website: http://www.alquran-digital.com. E-mail: [email protected].
Corebima, A.D. 2009. Pengalaman Berupaya Menjadi Guru Profesional. Pidato Pengukuhan Guru Besar Bidang Genetika. FMIPA. Malang: Universitas Negeri Malang
Lamongan, 5 Mei 2020
#MenulisBagianDisiplinWaktu
#DiRumahAja
Blog: supraptobio.gurusiana.id
Email: [email protected]
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantab pak. Semoga juara.
Alhamdulillah, dapat kunjungan dari senior saya. Doa yang sama untuk Panjenengan. Aamiin
Terima kasih Ibu Suri El Halimy atas SKSSnya. Saya tidak menuliskan hikmahnya, karena untuk lomba dibatasi pada 600 karakter. Wassalamu'alaikum.
Disamping ujian banyak hikmah dibalik pandemi ini ...