Literasi Al Quran dan Pustaka Salsabila pada Webinar XX MediaGuru

(#TMG365H, H.285)

Hari ini, Ahad, 25 Oktober 2020 adalah hari yang bersejarah bagi saya dan tentu secara tidak langsung bagi keluarga saya. Mengapa? Karena saya memperoleh kesempatan menyampaikan praktik baik keluarga saya dalam webinar XX MediaGuru yang bertema "Literasi Keluarga". Saya memandang webinar ini adalah ajang belajar (menuntut ilmu, berbagi) dan silaturrohim bagi saya dan narasumber yang lain. Ketika kita berniat belajar, insyaa Allah bernilai ibadah. Ketika kita berniat silaturrohim, insyaa Allah bernilai ibadah.

Alhamdulillah, saya diberi kesempatan oleh moderator bunda Nuraeni untuk mempresentasikan praktik baik saya pada urutan yang pertama. Sebelum acara dimulai, saya berdoa semoga listrik tetap nyala, sinyal internet lancar, saya dan teman-teman narasumber juga lancar dalam menyampaikan presentasinya. Judul yang saya angkat pada webinar XX literasi keluarga ialah “Literasi Al Qur’an dan Pustaka salsabila”.

Berikut ini uraian singkat yang dapat saya sampaikan: Latar belakang praktik baik yang saya paparkan sebagai berikut: Saya memilih pohon pulai (Alstonia scholaris L.R. Br.) sebagai filosofi atau simbol gerakan literasi keluarga. Pulai (Alstonia scholaris L. R. Br.) sangat resisten dari hama dan adaptif sepanjang musim. Oksigen yang diproduksi oleh pohon pulai semakin bertambah banyak setiap tahunnya. Flavonoid bermanfaat sebagai anti viral, anti alergik, anti inflamasi, anti tumor dan antioksidan sebagai sistem pertahanan tubuh manusia. Gerakan literasi keluarga juga harus resisten dari virus dan kontinu sepanjang musim, energi tersedia karena respirasi lancar.

Literasi adalah kemampuan membaca dan memahami alam semesta (biosfer) dan kemampuan untuk memahami kebutuhan hidup yang berkualitas di abad ke-21. Literasi keluarga ialah literasi yang diperjuangkan melalui keluarga agar tercapai hidup yang adaptif di abad ke-21, sakinah, mawaddah, warohmah dan barokah.

Allah SWT berfirman yang artinya: …”Niscaya Allah SWT akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat” (QS. Al Mujadalah: 11). Rasulullah Muhammad SAW bersabda yang artinya “sebaik-baik kamu ialah orang yang mempelajari Al Qur’an dan mengajarkannya” (HR. Bukhari).

Memperhatikan potensi anak saya terhadap literasi bahasa, terutama bahasa arab dan bahasa inggris. Potensi ini mulai nampak ketika anaknya kelas II akhir sudah mengkhatamkan Al Quran secara mandiri di rumah. Kelas IV resmi khatam melalui mengaji di Taman Pendidikan Al Qur’an At Taubah. Kelas IV MIN 1 Lamongan sudah berani mengikuti lomba tartil Quran di madrasahnya dan memperoleh juara 1. Ketika kelas VI mewakili MIN 1 Lamongan untuk mengikuti lomba tartil tingkat SD/MI se-kecamatan Kedungpring. Alhamdulillah, juara 1. Selanjutnya, mewakili MIN 1 Lamongan untuk mengikuti lomba tahfidzul Quran tingkat SD/MI se-Kabupaten Lamongan. Alhamdulillah, belum berhasil menjadi juara. Namun saya menyadari bahwa anak saya hanya seorang anak guru Biologi keturunan petani, bukan anak kyai atau ustadz. Pemenang lomba tahfidz berasal dari MI yang berbasis pondok pesantren, sementara anak saya hanya belajar di rumah, TPQ dan belum pernah mondok.

Strategi gerakan literasi yang saya lakukan, yaitu:

1) Pohon pulai sebagai filosofi/simbol gerakan literasi

2) Literasi Al Quran, dan

3) Pustaka Salsabila. Langkah-langkah: 1) Membuat WAG “Squad Family” untuk komunikasi dan kolaborasi. 2) Istikamah membaca Al Quranul Karim agar tumbuh menjadi budaya, dilakukan pada waktu ba’da Maghrib pukul 18.00 – 18.40 WIB dan ba’da Subuh pukul 04.45 – 05.30 WIB. Waktunya dapat maju atau mundur menyesuaikan waktu sholat fardlu. 3) Menambah referensi (bahan bacaan), Minimal membeli satu (1) buku/bulan, dan minimal menghasilkan karya berupa buku satu (1) tahun sekali.

Hasil yang diperoleh, yaitu

1) Anak secara sadar istikamah membaca Al Quran, setiap satu bulan mampu mengkhatamkan Al Quran

2) Anak hafal 3 Juz, yaitu juz 30 pada waktu lulus kelas VI, juz 1 pada waktu kelas VII, dan juz 2 pada waktu kelas VIII. Saat ini, anak saya yang bernama Salwa Avisa Yumna Salsabila Suprapto kelas VIII MTs Negeri 4 Jombang dan mondok di pondok pesantren Al Madienah, Denanyar, Jombang, Jawa Timur.

3) Anak Juara 1 Lomba Tartil, pada waktu kelas IV dan kelas VI

4) Wisudawan Terbaik MIN 1 Lamongan Tahun 2019

5) One Day One Juz (program satu hari satu juz), insyaa Allah khatam sebulan sekali

6) Budaya Literasi Al Quran

7) Optimalisasi Pustaka Salsabila. Salsabila artinya, mata air di Surga. Semoga perpustakaan keluarga yang saya beri nama Pustaka Salsabila ini bermanfaat sepanjang masa, dan pahalanya mengalir bagai mata air di surga, yang tentunya tak pernah surut. Aamiin.

Dampak Literasi Keluarga

1) Semakin mencintai dan memahami Al Quran

2) Keakraban keluarga meningkat

3) Silaturrohim meningkatkan rezeki dan barokah. Insyaa Allah.

Marilah kita renungkan hadits berikut: “Bacalah Al Quran”. Karena ia pada hari kiamat nanti akan datang untuk memberikan syafaat kepada para pembacanya (HR. Muslim). Semoga menginspirasi. Aamiin.

Saya mengucapkan terima kasih kepada CEO MediaGuru Bapak Mohammad Ihsan, pimpinan redaksi MediaGuru bapak Eko Prasetyo, bunda Nuraeni, bunda Sri Subekti, bunda Wiwik Puspitasari, Bapak Febri Suprapto, Bapak Andi Muhammad Yasin, Bapak Fadibah Setiawan, Bapak Syaiful Rahman, dan tim MediaGuru yang tak dapat saya sebutkan satu persatu.

Terima kasih juga saya ucapkan kepada keempat narasumber webinar XX MediaGuru yaitu Bapak Yusrin, Bapak Berri Prima, Bapak Bambang Heru Istiyanto, dan bu Elma Susanti dan 118 pemenang buku antologi literasi keluarga serta sahabat webinar nusantara.

Terima kasih dan mohon maaf.

Lamongan, 25 Oktober 2020 M / 8 Robi’ul Awwal 1442 H

#MenulisBagianDisiplinWaktu

#SalamSemangatBiologi

#SemangatMencapaiGurusiana365

#TantanganMenulis365HaridiGurusiana

Blog: supraptobiologi.com

Email: [email protected]