SUPRAPTO, S.Pd., M.Pd.

Penulis Buku: Belajar SET-SET WET dari NEGERI TIRAI BAMBU, adalah Seorang GURU BIOLOGI di SMAN 1 KEDUNGPRING, KAB. LAMONGAN, PROVINSI JAWA TIMUR 62272...

Selengkapnya
Navigasi Web
Pembelajaran Menghadapi  Era New Normal Pandemi COVID-19 TMG H.139
Sumber: Fliyer Webinar HPPBI

Pembelajaran Menghadapi Era New Normal Pandemi COVID-19 TMG H.139

Pembelajaran Menghadapi “Era New Normal” Pandemi COVID-19

#TantanganMenulis365HdiGurusiana (H.139)

Oleh: Suprapto, M.Pd.

Guru Biologi SMAN 1 kedungpring, Kab. Lamongan

Senin, 1 Juni 2020

Semangat pagi Ibu/Bapak pada hari Senin, 1 Juni 2020 bertepatan dengan hari kelahiran Pancasila. Alhamdulillaahi Robbil ‘Aalamiin. Allahumma Sholli ‘Alaa Sayyidina Muhammad. Alhamdulillah, pada hari minggu yang lalu, saya berkesempatan mengikuti acara: Webinar HPPBI Jatim dengan tema “Dinamika Pemanfaatan Multiaplikasi Pembelajaran Daring Di Masa Pandemi”. Untuk memperlancar kegiatan yang akan dilaksanakan, saya mendapatkan kiriman Channel Youtube Webinar dari narahubung acara, yaitu Bapak Trio Ageng Prayitno, M.Pd. (sekretaris HPPBI Wilayah Jawa Timur).

Saya sebagai peserta webinar, menafsirkan tidak ada grup WhatsApp dan mungkin panitia sudah menyeleksi peserta yang diberikan link zoom. Saya sebagai peserta otomatis tidak dapat mengakses Zoom Meeting, karena informasi yang saya terima melalui email: kuota peserta Zoom Meeting sudah penuh. Tidak mengurangi semangat saya untuk belajar kepada narasumber webinar, saya mengikuti acara melalui Channel Youtube Webinar HPPBI Jatim: https://youtu.be/Y-uO2iFk3b8. Narasumber webinar tersebut diantaranya adalah:

1. Bapak Prof. Dr. agr. Muhamad Amin, M.Si. (Guru Besar Biologi, FMIPA Universitas Negeri Malang, Ketua Dewan Pendidikan Kota Malang, President of IIBS Tazkia International Partnership).

Beliau adalah dosen saya ketika belajar di Pascasarjana, Universitas Negeri Malang. Beliau mengajar saya pada mata kuliah Biologi Sel Molekular dan Evolusi. Beliau mengambil tema: Best Practices Pembelajaran dan Pendidikan Menghadapi Era New Normal Pandemi SARS-CoV-2.

Pendidikan bagi anak/siswa adalah: suatu proses tentang apa yang dilihat, didengar, dirasakan, dialami detik demi detik, dari hari ke hari sepanjang tahun. Tujuan pendidikan nasional: mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

Pendidikan merupakan salah satu aspek penting bagi pembangunan bangsa. Pendidikan merupakan wadah yang tepat dalam upaya peningkatan sumberdaya manusia. Perlu adanya perencanaan dan penyelenggaraan Pendidikan untuk menghadapi perkembangan dan perubahan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Pada era globalisasi lulusan dalam negeri harus mampu berkompetisi secara global (think globally, act globally not only locally).

Mindset kita semua di era global (abad 21)

Di dalam abad 21 peran ilmu pengetahuan (scientific knowledge) menjadi semakin dominan dalam bermasyarakat global. Masyarakat yang perikehidupannya bertumpu pada ilmu pengetahuan: “masyarakat berbasis pengetahuan” (knowledge based society), perekonomiannya semakin menuju ke ekonomi berbasis pengetahuan (knowledge based economy), yaitu melalui kegiatan industri jasa maupun produksi yang berbasis pengetahuan (knowledge based industry). Kunci keberhasilan perikehidupan masyarakat global berbasis pengetahuan yang kompetitif tersebut:

1) Kecepatan (speed) dalam menanggapi dinamika dan perubahan keperluan masyarakat yang semakin cepat.

2) Fleksibilitas (customization) dalam memenuhi selera masyarakat yang semakin bervariasi.

3) Kepercayaan (trust) sebagai anggota masyarakat (global) yang berwatak unggul.

Syarat untuk berpartisipasi dalam masyarakat berbasis pengetahuan yang ekonominya berubah semakin cepat:

1) Mahir dalam mengumpulkan, memilah, memroses dan menginterpretasikan data dan informasi.

2) Mempunyai kemampuan konseptual, analitik (analisis), sintesis, komunikasi, keterampilan pengelolaan diri (self management) dan keterampilan pengelolaan antar personal (interpersonal management).

3) Menguasai dasar-dasar ilmu pengetahuan (basic academic knowledge) dan keterampilan berkarya.

4) Mau dan mampu belajar sepanjang hayat sebagai gaya hidup (learning culture menuju ke learning society).

5) Kunci dasar: generator dinamika pertumbuhan ekonomi berbasis pengetahuan, dari penguatan pendidikan dalam Ilmu Pengetahuan (Basic Sciences) yang merupakan basis dari technological dan scientific advancement dan membiasakan peserta didik melakukan kegiatan keilmuan (science) dimulai dari lingkungan sekitarnya (daily life). Artinya bekerja dan berpikir dengan menggunakan metode dan pendekatan ilmiah, baik urut secara induktif maupun deduktif, dan langkah maupun prosesnya, sesuai dengan tingkat keilmuan masing-masing.

Best practice guru Biologi dan IPA di Jatim

Beliau melakukan survey tentang pembelajaran dan pendidikan dengan daring: responden (guru Biologi dan IPA di Jawa Timur) Angket (selama 2 pekan). Guru SMA sebanyak 58 orang, Guru SMP 66 orang, dan 1 dosen PTS, Jumlah keseluruhan 125 (124 guru dan 1 dosen PTS).

Rangkuman hasil responden:

1) Apakah sebelum pemberlakuan kegiatan daring secara nasional ini, Bapak/Ibu sudah melakukan pembelajaran secara daring? (Sering = 10,4%, Kadang-kadang = 50,4%, dan Belum pernah = 39,2%);

2) Menurut Bapak/Ibu, apakah domain kognitif dapat dicapai dengan maksimal (Ya = 75%, Tidak = 25%);

3) Menurut Bapak/Ibu, apakah domain afektif dapat dicapai dengan maksimal (Ya = 87,1%, Tidak = 12,9%);

4) Menurut Bapak/Ibu, apakah domain psikomotorik dapat dicapai dengan maksimal (Ya = 83,1%, Tidak = 16,9%);

5) Kegiatan pembelajaran daring adalah kegiatan yang … (Terprogram = 56,6%, Tidak Terprogram = 43,4%), dan lainnya terlampir.

“New Normal”

Tinjauan virology (cabang biologi yang mempelajari tentang virus), penyebaran COVID-19 tidak bisa diputus karena proses mutasinya yang begitu cepat dapat menimbulkan varian baru virus ini. Hal ini menyebabkan kesulitan membuat vaksin maupun obat anti virus. Cara terbaik: pencegahan agar tidak terlalu banyak orang masuk rumah sakit hingga melebihi kapasitas akibat COVID-19 ini dan orang yang sakit dapat disembuhkan.

Masyarakat harus move on dengan mengubah mind set.

Tidak perlu berharap hilangnya virus Corona dengan putusnya mata rantai penularan 100 persen. Kita tidak bisa lagi hidup normal kembali seperti semula. Program kebijakan dalam menangani COVID-19 ini seperti social distancing, pembatasan sosial berskala besar (PSBB) maupun lockdown total sedikit terlambat. Target bukan memberantas virus, melainkan menekan jumlah orang yang terinfeksi bersamaan serendah mungkin.

Berdasarkan uraian diatas, siap atau tidak siap kita sebagai guru harus move on dengan mengubah mind set. Kita tidak bisa lagi hidup normal kembali seperti semula. Tetap semangat, mari kita ikhtiar dan doa bersama di bulan Syawal ini, semoga pandemi COVID-19 segera tuntas. Aamiin Yaa Robbal ‘Aalamiin.

Lamongan, 1 Juni 2020 M / 9 Syawal 1441 H

#TantanganMenulis365HdiGurusiana (H.139)

#MenulisBagianDisiplinWaktu

Blog: Supraptobio.gurusiana.id

Email: [email protected]

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap pak. Terimakasih infonya

01 Jun
Balas

Aamiin. Sama-sama. Terima kasih Bu Nelly atas SKSSnya. Wassalamu'alaikum.

01 Jun

Keren pak

01 Jun
Balas

Aamiin. Terima kasih Bapak Donni atas SKSSnya. Wassalamu'alaikum

01 Jun

Super.... Mantap

01 Jun
Balas

Aamiin. Terima kasih Bu Herny atas SKSSnya. Salam Kenal, Wassalamu'alaikum.

01 Jun

Terimakasih untuk artikel full gizi ini osk. Barokallah

02 Jun
Balas

Sami-sami. Terima kasih Bu Erwin senior Biologi atas SKSSnya. Wassalamu'alaikum.

04 Jun

Luar biasa. Terima kasih informasinya ya pak?

01 Jun
Balas

Aamiin. Sama-sama. Terima kasih Bu Niswati atas SKSSnya. Wassalamu'alaikum.

01 Jun

Informatif sekali pak

01 Jun
Balas

Aamiin. Terima kasih Bapak Bambang atas SKSSnya. Wassalamu'alaikum.

02 Jun

Menyesuai dengan kondisi maka mau tidak amu kita harus beradftasi, ke depan pembelajran daring harus kita terapkan. Untuk sekarang mungkin belum maksimal karena belum semua guru, siswa atau siap melaksanakannya terkendala faktor teknis.

01 Jun
Balas

Benar, Bapak. Apalagi saya yang didaerah tentu sangat berbeda dengan yang dikota. Namun harus tetap melangkah secara daring baik langsung maupun tidak langsung. Terima kasih atas SKSSnya. Salam Kenal, Wassalamu'alaikum.

01 Jun



search

New Post