PENCEMARAN (Puisi Akrostik-42)

#TantanganMenulis365HaridiGurusiana (H.219)

Pencemaran adalah masuknya atau dimasukkannya organisme, zat, energi atau komponen lain ke dalam suatu lingkungan sehingga menyebabkan fungsi dari lingkungan menjadi berkurang

Energi, komponen, dan atau zat yang menyebabkan pencemaran, disebut polutan

Nama salah satu jenis polutan adalah limbah

Character polutan yaitu apabila jumlahnya melebihi normal, berada pada waktu yang tidak tepat, dan berada di tempat yang tidak sesuai

Ekskresi, zat sisa atau buangan dari suatu aktifitas manusia yang fungsinya sudah berubah dari aslinya, disebut limbah

Macam pencemaran berdasarkan tempat terjadinya, yaitu pencemaran air, tanah, udara

Air yang tercemar feses manusia biasanya mengandung bakteri Escherichia coli, Entamoeba coli, dan Salmonella typhi

Ragam polutan udara yaitu karbon monoksida, karbon dioksida, klorofluorokarbon, nitrogen oksida, dan sulfur dioksida

Alternatif menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan dan reboisasi adalah tindakan mengurangi pencemaran

Norma dan regulasi harus ditegakkan untuk menjaga lingkungan agar tidak tercemar

Keterangan:

Pencemaran = polusi

Karbon monoksida terbentuk dari pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna, menyebabkan terhambatnya pengikatan oksigen oleh hemoglobin sehingga dapat menyebabkan kematian.

Karbon dioksida terbentuk dari respirasi makhluk hidup dan pembakaran sampah, berkontribusi pada pemanasan global dan perubahan iklim.

Klorofluorokarbon (CFC): gas yang banyak digunakan pada lemari es, air conditioner (AC), dan kaleng aerosol. Penyebab menipisnya lapisan ozon.

Nitrogen oksida (NO) dan Nitrogen dioksida (NO2) merupakan polutan yang diproduksi secara tidak langsung dari pembakaran ketika nitrogen dan oksigen dari udara bereaksi bersama. Bersumber dari mesin kendaraan dan pembangkit listrik. Berkontribusi terhadap pemanasan global dengan memproduksi senyawa gas rumah kaca yang melapisi ozon.

Sulfur dioksida terbentuk pembangkit listrik tenaga batubara, berkontribusi terhadap kabut asap, hujan asam, dan masalah kesehatan terutama penyakit paru-paru.

Semoga penulis dapat mengambil hikmah sebesar-besarnya dan sedalam-dalamnya dari peristiwa pencemaran. Aamiin Yaa Robbal ‘Aalamiin.

“Wain ta’udduu ni’matallaahi laa tuhshuuha” artinya: Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya (QS. Ibrahim: 34).

“Fabiayyi aalaai robbikumaa tukadzdzibaan”, artinya: Maka Nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. Ar-Rahman: 13, 16, 18, 21, 23, 25, 28, 30, 32, 34, 36, 38, 40, 42, 45, 47, 49, 51, 53, 55, 57, 59, 61, 63, 65, 67, 69, 71, 73, 75, 77)

Ayat dari surat Ar-Rahman yang diulang-ulang sebanyak 31 kali.

Lamongan, 20 Agustus 2020 M / 1 Muharram 1442 H

#MenulisBagianDisiplinWaktu

#SalamSemangatBiologi

#SemangatMenujuDiamondGurusiana

Blog: supraptobiologi.com

Email: [email protected]

Sumber Gambar:

https://s.id/Pencemaran_Udara