Buku? Lembar-lembar kertas bertulis itu salah satu jawabnya. Aku sudah punya beberapa. Apakah itu hasil karyaku? Bukan. Hanya beberapa saja yang aku kenal penulisnya. Selebihnya, hanya tau dari fan page atau akun face book nya. Ingin rasanya dapat menerbitkan buku. Tapi keinginan itu hanya sebatas itu. Hanya sebatas angan, yang entah kapan itu bisa terwujud. Kenapa sampe sekarang aku belum menulis buku. Akupun tak tahu persis kenapa. Tak bisa nulis? Bisa. Tak bisa office? Bisa. Tak bisa membaca buku orang lain? itu juga bisa.

Buku adalah kumpulan dari tulisan-tulisan kita. Menulis, selesai. Nulis lagi selesai. Dan begitu seterusnya. Selesai, bukukan. Sesederhana itu sebenarnya menulis menurutku. Tapi kenapa sampai hari belum ada satu pun buku yang aku tulis? Sesekali, aku tulis apa yang special dari bagian hariku. Itupun tak sampai salesai. Hanya sekedar sebagai pengingat, bahwa hari itu aku punya cerita yang sayang jika terkubur sia-sia. Terpendam oleh waktu tertumpuk usiaku. Ingatan pun semakin berkurang.

Perlahan aku mulai mengerti kenapa aku belum menulis buku. Aku belum mengerti dunia penerbitan buku. Kedua belum menemukan mentor yang bisa membimbing hingga terbit sebuah buku. Selanjutnya akupun belum tahu siapa yang bersedia mengedit tulisanku. Selain itu jikapun tulisan ku jadi siapa pula yang memberi saran. Aku berusaha mencari komunitas menulis, tapi belum ketemu. Tak punya motivasi yang kuat untuk itu. Terakhir tak bisa konsisten dengan keinginan awal bisa menerbitkan buku. Belum konsisten menyisihkan waktu untuk menulis. Itu saja bagiku alasan kenapa sampai sekarang belum menulis buku.