Sayu. Tak bisa dipungkiri, kantuk perlahan menghampiriku. Terlebih duduk di dekat AC seakan mempercepat mata terpejam. Pidato Bapak Kepala Dinas P dan K Kabupaten Sukoharjo perlahan menghilang dari ruang dengarku. Entah sudah berapa lama aku tertidur, aku tak tahu. Aku tersadar ketika sayup-sayup terdengar tawa kecil rekan rekan sebelahku. Perlahan kubuka mataku. Mengeja satu demi satu wajah-wajah sekitarku. Aku menemukan sebelahku tak terlihat wajahnya. Terjerembab di atas meja sama terpejamnya dengan ku tadi.

Perlahan, sayup-sayup pidato Pak Kadin kembali menyapaku. Kutoleh samping kanan ku. Senyum dan ekspresi wajahnya seakan mengejekku.

“Kapan dirimu tak tidur, saat yang lain terbayang kantuk pun tidak mas?” itu mungkin yang ada dalam benaknya.

Perlahan laki-laki disampingku yang tak dapat bernegosiasi dengan kantuknya itupun perlahan bangkit. Menegakkan tulang punggungnya, dan perlahan merogoh dan mengeluarkan permen dari sakunya. Empat bungkusan warna coklat, berukuran kelingking kananku disodorkannya padaku.

“Tamba ngantuk” ucapnya pelan, dengan logat Jawanya. Aku tak menjawab, sekedar ucap terima kasihpun tidak. Tak banyak kata, aku ambil satu, kubuka dan segera kukirim benda manis itu masuk rongga mulutku.

“Wah.. pasti ada fotoku peserta pelatihan tak kuasa menahan kantuk yang masuk ke WA ku” batinku.

Benar saja, ada beberapa foto yang masuk ke akun pribadi, juga group.

Penulis adalah peserta SAGUSABU Sukoharjo.