BELAJAR DARI GURU KOREA MENANGANI SISWA BERMASALAH
*Jurnal Delegasi Pendidikan Sby-Busan Korsel*
*Seri 4*
*PENANGANAN SISWA BERMASALAH*
*Bagian Pertama: PERAN DEPARTEMEN KESEJAHTERAAN PENDIDIKAN*
Sementara kita tunda sejenak pembahasan Kurikulum dan FLS di Korea Selatan. Insya Allah di lain kesempatan akan kita lanjutkan lagi pembahasan di seri 3 tersebut untuk bagian2 selanjutnya yang masih panjang.
Sekarang perkenankan kami membahas tentang bagaimana Program Dinas Pendidikan Busan bersama sekolah berikit para guru, wali kelas dan guru BK nya dalam menangani anak2 yang bermasalah hingga bisa bersekolah dengan normal dan berprestasi optimal.
Program ini disemangati oleh filosofi *Ubuntu* yang ditunjukkan oleh semangat kebersamaan anak2 di Afrika dimana ketika seorang antropolog menawarkan sebuah permainan kepada anak-anak dari sebuah suku di Afrika. Dia menempatkan sekeranjang penuh buah di dekat sebuah pohon. Kemudian sang antropolog mengatakan kepada anak-anak bahwa anak pertama yang bisa berlari dan mendapatkan keranjang itu maka dialah yang akan mendapat buah-buah yang manis.
Ketika dia memerintahkan anak-anak kecil ini untuk berlari, ternyata semuanya kemudian bergandengan tangan dan lari bersama-sama menuju ke keranjang buah. Kemudian mereka duduk bersama dan menikmati hadiah itu bersama-sama juga.
Saat ditanya mengapa mereka berlari seperti itu padahal jika salah satu dari mereka memenangkan perlombaan maka dia bisa menikmati sekeranjang buah itu sendirian, mereka menjawab: UBUNTU.
"Bagaimana mungkin salah satu dari kami merasa bahagia saat yang lainnya merasa sedih?" kata mereka.
UBUNTU dalam budaya Xhosa artinya "Saya ada karena kami ada" atau "I am because we are".
Di Kota Busan dan Korea Selatan pada umumnya, Dinas Pendidikan memiliki suatu institusi di bawah naungam Divisi Pendidikan Pra Sekolah dan Sekolah Dasar yang secara khusus ditugaskan untuk menjamin kesejahteraan pendidikan yang secara khusus menangani siswa2 bermasalah. Nama institusi tersebut adalah Departemen Kesejahteraan Pendidikan.
Tugas utama Departemen tersebut adalah:
1. Mendukung siswa yang tidak memiliki lingkungan ekonomi, sosial dan budaya yang mampu mendukung pendidikan mereka, dengan (berbagai) program pendidikan, budaya dan kesejahteraan untuk mewujudkan kesempatan pendidikan yang setara bagi setiap orang (relaksasi kesenjangan pendidikan).
2. Memberi mereka dukungan kesejahteraan ke lingkungan / situasi masing-masing demi peningkatan prestasi pendidikan / akademik bagi siswa yang kurang beruntung.
Siapa saja siawa yang menjadi target garapan departemen ini? Inilah kriteria siswa2 yang akan mereka berikan dukungan dan bantuan kesejahteraan:
1. Siswa dari keluarga kurang mampu yg hidup di bawah garis kemiskinan/kebutuhan hidup dasar di Korea Selatan.
2. Siswa Yatim Piatu
3. Siswa dari keluarga single parent
4. Siswa dari keluarga multi kultural / orang tuanya berkebangsaan asing.
5. Siswa penyandang disabilitas.
Bagaimana Departemen ini menjalankan proyeknya? Inilah operasi yang mereka kerjakan dalam menjalankan proyeknya:
1. Mengidentifikasi dan mempertimbangkan karakteristik dan tuntutan scjools, masyarakat lokal dan peminta.
2. Memberantas unsur-unsur yang merugikan kemampuan adaptasi siswa terhadap kehidupan sekolah dengan memprioritaskan status / kondisi emosional dan mental mereka sehubungan dengan keseluruhan pengelolaan kurikulum dan kehidupan sekolah.
3. Program (aktivitas) pendidikan berdasarkan pendekatan proyek untuk
mendukung biaya umum dan biaya pendidikan.
4. Pendekatan individual, yaitu penguatan pengelolaan kasus bagi siswa sasaran yang memenuhi syarat sebagai penyisihan kesejahteraan pendidikan.
5. Melanjutkan proyek bekerja sama dengan masyarakat setempat.
Untuk menjalankan proyek dan program2 kesejahteraan pendidikan ini, Dinas Pendidikan Kota Busan telah memiliki 146 personil Petugas Kesejahteraan Pendidikan yang berada di bawah naungan Divisi Prasekolah dan SD. Mereka semua disebar ke 146 sekolah sasaran yang menjadi fokus proyek ini. Sedangkan tugas utama dari petugas kesejahteraan pendidikan sekolah adalah sebagai berikut:
1. Mendukung kemampuan adaptasi siswa terhadap kehidupan sekolah mereka.
2. Melakukan diagnosa terhadap akar penyebab masalah yang dihadapi siswa sasaran dan mencarikan solusinya.
3. Melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan penyediaan sarana sosial yang tersedia di wilayah setempat.
4. Bekerjasama dengan orang tua siswa dan para guru.
Berikut ini contoh kasus yang telah ditangani oleh Departemen Kesejahteraan Pendidikan di Kota Busan.
Ada seorang siswa, sebut saja namanya Momo yang sebenarnya cerdas dan berprestasi. Namun beberapa hari terlihat murung dan menyendiri. Tak berapa lama kemudian dia sering datang terlambat masuk sekolah. Minggu berikutnya dia malah sering tidak masuk sekolah.
Wali yang terus memantau perkembangan Momo mulai melihat ada yang tidak beres. Beliau mencoba menelepon nomor HP Momo. Namun sayang tidak ada jawaban. Beliau juga berusaha menghubungi nomor telepon orang tua Momo. Syangnya juga tak terjawab.
Dua pekanpun berlalu tanpa kabar tentang Momo. Selama itu wali kelas terus berupaya mencari kabar dan mencoba menghubungi Momo. Namun tetap tanpa hasil apapun.
Akhirnya sang wali kelas yang baik hati ini segera menghubungi petugas kesejahteraan pendidikan yang bertugas di sekolahnya. Beliau menceritakan semua hal tentang Momo. Sang petugas mencatat semuanya dengan teliti. Kemudian segera dilakukan diagnosa awal dan melakukan home visit.
Dari hasil home visit diketahui bahwa keluarga Momo sudah sebulan hidup tanpa listrik di apartemennya. Tak lama kemjdian mereka terusir dan harus meninggalkan apartemennya karena tidak mampu membayar uang sewa.
Kini Momo dan ayahnya tinggal di motel yang agak jauh dari sekolah. Ibunya telah lama meninggal. Dia tinggal bersama seorang ayah yang sakit2an dan suka minum alkohol. Ayahnyapun sering melakukan pemukulan terhadap Momo.
Informasi yang diperoleh ini segera ditindaklanjuti dengan gerak cepat. Petugas Kesejahteraan Pendidikan mengadakan rapat bersama tim nya yang mengundang berbagai instansi terkait. Diantaranya adalah pihak dinas pendidikan, pihak sekolah, wali kelas, dinas sosial, badan rehabilitasi pecandu alkohol, psikolog dan para sukarelawan.
Mereka semua berkolaborasi untuk membantu mencarikan solusi buat Momo dan ayahnya dengan tujuan agar mereka bisa kembali hidup normal dan Momo bisa sekolah lagi hingga meraih prestasi optimal. Para sukarelawan secara bergantian setiap pagi menjemput Momo di motelnya dan mengantarnya pergi ke sekolah. Dinas Kesejahteraan menghubungi berbagai pihak termasuk beberapa perusahaan yang berkenan memberikan donasi (CSR) sebesar 1 juta Won untuk memperbaiki perekonomian keluarga Momo. Ayahnya ditangani pihak Badan Rehabilitasi pecandu alkohol. Psikolong melakukan terapi mental kepada Momo dan ayahnya sehingga mereka bisa kembali hidup normal dan harmonis lagi.
Demikianlah operasi proyek kesejahteraan pendidikan telah dilaksanakan dengan baik sehingga Momo bisa kembali sekolah dengan normal dan bisa berprestasi optimal. Teman teman nya di sekolah dan para guru serta semua civitas akademika yang ada di sekolah bisa kembali menerima kehadiran Momo dengan penuh rasa persahabatan.
Bagaimana dengan Surabaya dan Indonesia pada umumnya? Adakah badan atau institusi semacam ini? Kalau belum ada, perlukah kiranya kita membentuknya? Bagaimana menurut anda?
Bersambung ke Bagian Kedua, Insya Allah..
*Supriyanto, M.Pd (Delegasi Pendidikan Kota Surabaya di Busan Korea Selatan 2017)
Asrama Mahasiswa Dong Eui University Lt.10 Busan Korsel
Sabtu, 2 Desember 2017 Pukul 07.00 Waktu Busan
SUPRIYANTO, M.Pd*
*Penulis adalah Delegasi Pendidikan Kota Surabaya ke Busan Korea Selatan tahun 2017 dan Ke Liverpool Inggris tahun 2019.
*Penulis juga merupakan Ketua Bidang Humas dan Publikasi PP FKG IPS Nasional 2017-2021 dan Kepala Divisi Lembaga Pendidikan dan Pelatihan JSIT Jatim.

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantab Maspri, sangat informatif dan bermanfaat, Barokallah
Sangat menginspirasi
Mantap pak Pri....
Masih belajar, Pak. Mohon bimbingannya....
Injih Bu Dyah. Matur nuwu atas supportnya. Yang penting nulis dulu... masalah selanjutnya pasti dibimbing tim Media Guru hehehe.... #ngarep.com
Makasih Bu Eti Bidadari. Siap. Aamiin
Materi bagus Pak, tinggal disesuaikan format penulisannya mau nulis dg bentuk apa.. kayak e cocok dg bentuk kolom ya.. ehhh.. aps iya ya.. hehehe.. aku juga masih bingung...
Injih Bu Dyah. Matur nuwun atas supportnya. Yang penting nulis dulu... masalah selanjutnya pasti dibimbing tim Media Guru hehehe.... #ngarep.com
Tulisannya Pak Pri mantap, informatif. Bagi ilmunya y pak. Semoga pak pri sukses selalu
Makasih Bu Eti Bidadari. Siap. Aamiin