Supriyanto,M.Pd

Kasihilah penduduk bumi, niscaya penduduk langit mengasihimu...

Selengkapnya
Navigasi Web
BUDAYA LITERASI KOREA SELATAN
Penulis berada di salah satu fasilitas Dong Euy Librar, Busan Korea Selatan

BUDAYA LITERASI KOREA SELATAN

BUDAYA LITERASI KOREA SELATAN

Oleh: Supriyanto, M.Pd*

Setelah puas bermain dan bercengkerama dengan anak-anak Kindergarten, rombongan delegasi kami berjalan kaki menuju Perpustakaan Kampus Dong Eui University.

Cuaca cerah kota Busan hari ini tetap tak mampu mengusir rasa sangat dingin yang menerpa tubuh kami meski sudah mengenakan pakaian tebal ber lapis2. Suhu udara masih di kisaran 7 hingga 9 derajat Celcius.

Masuk area perpustakaan kami disambut Humas Perpustakaan yang sangat santun dan ramah. Beliau memandu kami menyusuri semua ruang dan menjelaskan berbagai fasilitas yang ada di perpustakaan kampus ini.

Meski perpustakaan ini milik kampus, tapi masyarakat umum di luar civitas akademika terap bisa mengakses semua vasilitas yang ada. Oleh karena itu, perpustakaan juga menyediakan ruang dan koleksi untuk usia anak-anak dan masyarakat umum.

Buku-buku yang dikoleksi peepustakaan ini ditata sedemikian rupa sehingga tampak rapi dan menarik. Perpustakaan selalu bersih dan tenang. Sangat kondusif untuk membaca dan belajar. Untuk judul-judul buku yg jumlah koleksinya banyak, disediakan rak khusus yg ada laci dibelakangnya yang mudah dibuka untuk menyimpan kelebihan koleksi sehingga yang tampak hanya 1 jilid dan bisa ditata full cover.

Koleksi mereka tidak hanya buku-buku berkualitas tapi juga koleksi digital dan audio visual. Ada ruang khusus untuk menyimpan berbagai koleksi video dan disediakan pula ruang mini teatre untuk menontonnya. Selain itu disediakan pula ruang khusus berisi 75 kursi lengkap dengan komputer yang terkoneksi dengan jaringan internet berkecepatan tinggi. Mahasiswa dan masyarakat bisa menggunakannya selama 2 jam/hari setelah memesannya terlebih dahulu secara online atau langsung datang dan memesan dg menggunakan id card yang ditempelkan ke mesin khusus. Pengguna masih boleh memperpanjang waktu jika kursi tersebut masih kosong/belum ada yg memesan utk waktu selanjutnya.

Perpustakaan ini juga berfungsi sebagai museum kampus. Berbagai peninggalan bersejarah tentang kampus dan kehidupan pendirinya, Mr. Kim Im Silk tersimpan rapi dan sangat terawat di sini. Sehingga pengunjung bisa mengetahui sejarah perkembangan kampus dari masa ke masa.

Setelah menelusuri 10 lantai perpustakaan Dong Eui University lengkap dengan semua koleksinya, kamipun melanjutkan eksplorasi ke Gupo Library. Salah satu dari 40 Public Library yang ada di Kota Busan ini. Secara keseluruhan di Korea Selaran telah berdiri lebih dari 1000 Public Library dan masih sedang terus dibangun dan diperbanyak oleh pemerintah.

Seperti juga Perpustakaan Dong Eui University, koleksi Gupo Library sangat lengkap dam beragam. Tidak hanya buku, melainkan juga berbagai koleksi digital, DVD, fasilitas ruang komputer yang terkoneksi dengan jaringan internet berkecapatan tinggi juga berbagai koleksi lainnya yang sangatbdibutuhkan oleh masyarakat Kota Busan.

Beberapa keistimewaan Gupo Library ini antara lain adalah disediakannya akses dan berbagai fasilitas untuk warga difabel, fasilitas untuk anak-anak usia dini hingga remaja, untuk pelajar dan mahasiswa, untuk masyarakat umum dan bahkan ada sudut khusus berisi fasilitas untuk para manula.

Warga difabel dapat dengan mudah memasuki Gupo Library karena ada jalur khusus untuk mereka. Lantai yang dilewati pun didesain khusus demi kenyamanan warga difabel. Katalog dan petunjuk lantai dan arahpun ditulis dalam bentuk huruf braile shg warga tuna netra pun bisa menikmati berbagai fasilitas yang ada dengan nyaman.

Untuk anak-anak usia dini, TK dan SD Gupo library menydiakan ruang dan koleksi khusus berupa buku-buku dan video-video yang cocok untuk usia mereka. Gupo Library juga menyediakan ruang teatre yang bisa digunakan oleh anak-anak untuk memutar berbagai video yang mereka sukai. Setiap periode tertentu Gupo Library dan semua perpustakaan yang ada di Korsel juga mengadakan lomba menulis resume buku untuk anak-anak. Hadiahnya nerupa kupon belanja yang bisa dimanfaatkan oleh mereka dimana saja.

Pelajar dan mahasiswa juga disediakan berbagai buku dan koleksi sesuai dengan kebutuhan dan usia mereka. Semua koleksi bisa mereka cari dan pesan di katalog online. Untuk meminjam buku pun sudah disediakan mesin semacam ATM. Sehingg pengunjung bisa meminjam dan mengembalikan buku lewat mesin tersebut bahkan hingga malam hari sekalipun sampai jam 11 malam.

Untuk pengunjung yang sedang belajar demi persiapan ujian atau sedang mengerjakan tugas tertentu telah disediakan ruang khusus yang luas dan nyaman. Internetpun bisa dengan benas diakses oleh pengunjung melalui wifi gratis.

Gupo Library juga membuka layanan berupa Long Life Learning Centre. Disini dibuka berbagai kelas workshop dan seminar serta kelas-kelas motivasi. Pengunjung bisa berlatih melukis kaligrafi, merangkai bunga, membuat berbagi kerajinan dan sebagianya.

Di sudut Bibliotherapy bahkan Gupo Library menyediakan berbagai fasilitas untuk para warga manula melakukan terapi dengan membaca berbagai koleksi khusus sehingga mereka bisa mencegah atau bahkan sembuh dari penyakit pikun.

Selain itu, setiap tahun semua perpustakaan di Korea Selatan mengadakan gerakan membaca bersama. Pemerintah menetapkan 1 judul buku yang harus dibaca oleh warganya. Kemudian diadakan lomba mengarang resume dengan hadiah berupa kupon belanja yang sangat menggiurkan.

Dengan berbagai fasilitas yang ada ini membuat masyarakat dari berbagaj usia dan kalangan berbondong-bondong mengunjungi perpustakaan dan memanfaatkan berbagai koleksi dan program-programnya. Perpustakaan di Korea Selatan tidak pernah sepi pengunjung. Semua ini bisa mendongkrak minat baca masyarakatnya menjadi sangat tinggi. Bagaimana dengan Indonesia? Berikut ini implementasi program literasi di Kota Surabaya untuk meningkatkan minat baca siswa dan masyarakat.

*Penulis adalah Delegasi Pendidikan Kota Surabaya ke Busan Korea Selatan 2017. Penulis juga Kabid Humas dan Publikasi PP FKG IPS Nasional 2017-2021 juga Ketua Divisi Pendidikan dan Pelatihan JSIT Jatim 2017- 2021

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

I like itu. Inspiring. Barakallah. Pak Supri. Jangan lupa untuk berkunjung ke tulisan saya.

14 Feb
Balas

Terima kasih Bapak Mahfud Aly. Insya Allah sy mampir

14 Feb

Subhaanalloh, begitu lengkap dan ramahnya fasilitas perpustakaan yang ada, di Indonesia, seperti itu, apa sudah ada ya ? Mudah2han di Indonedia khususnys Surabaya muncul perpustakaan seperti di Busan, dgn dukungan anggaran yg akan di naikkan oleh legeslatif.

14 Feb
Balas

Injih Pak Yani. Semoga segera terwujud di Surabaya

14 Feb

Subhanallah...semoga Indonesia juga bisa meningkatkan gerakan literasi seperti di Korea terima kasih infonya pak

24 Oct
Balas



search

New Post