Ibu Suri

Seorang Guru yang tengah belajar berkisah melalui untaian aksara......

Selengkapnya
Navigasi Web
Resensi Novel : Eliana (Serial Anak-Anak Mamak)

Resensi Novel : Eliana (Serial Anak-Anak Mamak)

Resensi Novel : Eliana (Serial Anak-Anak Mamak)

#TantanganGurusiana

#TantanganMenulisHari_34

Judul Buku: Eliana (Serial Anak-Anak Mamak) Penulis: Tere Liye

Jumlah Halaman : 579 Penerbit: Repuplika Tahun Terbit: 2013

SINOPSIS :

Novel Eliana adalah salah satu dari tetralogi serial anak mamak. Novel ini menggambarkan bagaimana pendidikan karakter pada anak-anak ditanamkan dalam pola pengasuhan Mamak yang tegas dan bapak yang bijaksana.

Eliana anak pertama dalam keluar Bapak Syahdan dan Mamak Nurmas. Eliana digambarkan sebagai anak yang pemberani, tak gentar melakukan perlawanan meski yang dihadapinya adalah orang dewasa yang memiliki jabatan.

Sebagai anak pertama Eliana berusaha menjalankan tugasnnya sebagai seorang kakak. Dia membantu Mamak mengambil sebahagian urusan rumah, menjaga dan mengawasi ketiga adik-adiknya, Pukat, Burlian dan Amelia. Menjadi seorang kakak bukanlah hal yang mudah. Adik-adik yang memiliki seribu satu alasan jika diberi tugas. Bagaimana Pukat yang mangkir ketika disuruh membersihkan gudang, mencari tahu sebab kepanikan Burlian yang ternyata diakibatkan oleh surat berantai

Hingga suatu hari dia merasa bahwa posisinya sebagai seorang kakak adalah sebuah ketidk adilan, dia benci menjadi kakak sulung. Eliana akhirnya kabur dari rumah dan berhari –hari menginap di rumah Wak Yati. Dalam perlariannya itu akhirnya Eliana paham dia hanya tahu sepersekian dari kasih sayang dan pengorbanan Mamak kepada anak-anaknya.

Novel ini juga mengisahkan tentang persahabatan Eliana denganteman-temannya, Damdas. Anton, dan Hima. Mereka membentuk kelompok bernama Empat Buntal. Dikisahkan bagaimana engusir kelompok ini berjuang mengusir gerombolan penambang pasir yang merusak lingkungan.

Kelebihan

Gaya bahasa tereliya yang gampang dicerna membuat kita bisa segera memeahami dan larut dalam cerita. Kita bisa ikut merasakan ketegangan saat kelompok empat buntal menghadapi kelompok penambang pasir. Juga kita bisa merasakan keharuan ketika Eliyana sadar betapa besar kasih sayang Mamak saat dia kabur dari rumah.

Kekurangan

Pada novel ini Poin Of View adalah Aku, sebagai Eliana, tetapi pada adagan Eliana sedang Azan di Masjid sudut pandang berubah seolah penulis sendiri yang menceritakan

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post