Suri El Halimy

Suri El Halimy adalah nama pena dari Suriati. Lahir di Tanjung Tiram, Batubara Sumatera Utara. Pendidik di MAN 2 Model Medan ini menyukai seni, bahasa d...

Selengkapnya
Navigasi Web
AKHIRNYA DIA HADIR
Sumber Gambar: Farmasi UII

AKHIRNYA DIA HADIR

#TantanganMenulisGurusiana

#HariKeEmpatRatusDelapanBelas(418)

AKHIRNYA DIA HADIR

Oleh: Suri El Halimy

Hadirnya pandemi covid-19 di Indonesia membuatku cemas. Ketakutan yang berlebihan membuatku tidak berani kemana-mana. Untuk belanja kebutuhan sehari-hari aku hanya mengandalkan warung dekat rumah. Itupun belanjanya seminggu sekali.

Di penghujung Ramadhan tahun ini aku keluar berburu diskon untuk membeli pakaian baru karena stok yang ada sudah mulai menunjukkan tanda-tanda tak layak pakai. Aku belanja ditemani anak gadisku ke Mall Centre Point pada tanggal 29 April 2021. Saat diparkiran aku sempat juga mengutarakan kekhawatiranku pada anakku.Tapi dia bilang tidak apa-apa, sambil menunjuk area parkir. Saat itu parkiran cukup sunyi yang menandakan pastilah di dalam tidak banyak pengunjung.

Kami mulai memasuki satu persatu toko-toko yang spesial menjual pakaian. Karena waktu sudah menunjukkan pukul dua siang kami memutuskan untuk sholat di musholla dalam pusat perbelanjaan. Saat itu sebenarnya kekhawatiranku memuncak karena kami harus masuk ke toilet untuk buang air kecil dan sekalian berwudhuk.

Pada hari sabtu tanggal 1 Mei badanku mulai meriang. Kepala pening, mata sakit. dan sedikit flu tapi batuk tidak ada sama sekali. Tapi aku masih bisa beraktifitas.

Besoknya aku mulai demam. Aku berinisiatif pergi ke dokter. Ternyata suhu tubuhku tidak terlalu tinggi. Hanya 37,5 derajat. Selama dua hari demam aku tidak merasa kedinginan. Hanya tidak enak badan saja. Cuma agak aneh setelah mengkonsumsi obat harusnya aku berangsur pulih tapi aku merasakan badan lemas dan lemasnya tidak hilang sampai tiga hari. Anehnya lagi selera makanku tidak berkurang. Biasanya kalau aku demam pasti aku tidak selera makan.

Rabu malam, 5 Mei 2021 anak perempuanku memberitahu bahwa dia kehilangan indra penciuman. Saat itu aku langsung was-was jangan-jangan kami positif covid. Aku baru sadar selama dua hari aku merasa apapun yang aku makan kok ngak enak. Tapi aku belum ngeh kalau aku kehilangan indra penciuman. Saat itu juga kuberitahu pada putriku besok kami harus tes swab.

Kami pergi ke lokasi tes swab. Lima belas menit setelah tes swab antigen hasilnya keluar. Positif! Perasaanku kacau. Sangat sedih dan kecewa. Selama ini prokes betul-betul kujaga. Benar-benar ngak nyangka. Tapi Alhamdulillah anakku negatif walaupun gejalanya hampir sama dengan yang kualami. Saat itu aku sempat tidak terima. Aku ingin meyakinkan diri bahwa aku negatif karena mungkin saja tes swabnya keliru. Aku minta aku di swab lagi tapi swab PCR. Petugas memberitahu hasilnya akan dikirimkan melalui WA pada malam harinya. Mereka menyarankan supaya aku isolasi mandiri selama 14 hari kalau nanti hasilnya juga positif.

Dalam rentang waktu menunggu hasil keluar aku berdoa semoga hasilnya negatif. Ternyata hasilnya masih positif. Akhirnya Akupun pasrah dan ikhlas menerimanya.

Selama isoman aku tidak ada demam dan pilek sama sekali. Hanya batuk saja. Badan sedikit lemas mungkin saturasi oksigenku turun. Saat itu aku tidak mengerti kalau ada istilah saturasi oksigen dsb. Tapi tetap ada rasa khawatir kalau-kalau aku akan mengalami gejala berat seperti sesak nafas. Setiap hari aku membuka channel youtube Dr.Pot. Penjelasannya sederhana dan bikin adem. Saran-sarannya selalu kuikuti.

Disamping itu aku juga sadar aku harus meningkatkan.imun dengan cara selalu berpikiran positif dan menciptakan suasana hati yang selalu happy. Channel youtube bertema canda seperti lawakan setiap hari kutonton. Ternyata bikin suasana hati benar-benar happy.

Sehabis isoman aku tes swab lagi. Alhamdulillah hasilnya negatif. Tapi setelah itu aku mengalami long covid selama sekitar dua bulan. Batuk tidak sembuh-sembuh. Batuk ringan tapi cukup mengganggu.. Aku rutin ke dokter tapi tetap tidak sembuh juga. Akhirnya aku malas pergi ke dokter. Berselang seminggu tidak menkonsumsi obat lagi, akhirnya batukku hilang. Mungkin ini imbas dari minum air rebusan jahe yang rutin ku minum setiap hari sejak isoman.

Sekarang kecemasanku terhadap covid banyak berkurang. Yang penting aku tetap taat prokes. Semoga pandemi cepat berlalu.

Medan, 15 September 2021

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap ulasannya Bunda, semangat dan berfikir positif selalu untuk meningkatkan imun , semoga sehat selalu, salam sukses selalu

16 Sep
Balas

Terimakasih Pak Pur.

17 Sep

Mantap ulasannya Bunda, semangat dan berfikir positif selalu untuk meningkatkan imun , semoga sehat selalu, salam sukses selalu

16 Sep
Balas



search

New Post