# Tagur hari ke-68

Mengenal Puisi Akrosupraviroli

Oleh : Surip Sriatun

Setelah menggagas puisi supraviroli kini kami berlima : Surip Sriatun, Prawiro Sudirjo, Siti Ropiah (Vivi), Rosalina, dan Lili Priyani yang disingkat menjadi Supraviroli mengembangkan puisi pendek kontemporer ini ke dalam bentuk akronimnya.

Dengan memakai filosofi Bumi Patriot (Bekasi) kami berharap dapat memompakan semangat 45 dalam setiap helaan nafas untuk memantik semangat berkarya. Atas dasar filosofi tersebut kami mengambil angka 45 sebagai dalil untuk jumlah suku kata dalam puisi Akrosupraviroli. Perumusannya dituangkan sebagai berikut ini.

Judul menjadi pedoman atau patokan dalam merangkai kata.

Hal ini, berdasarkan kajian akro yang berarti akronim atau singkatan yang dianggap sebagai sebuah kata.

Perhatikan contoh puisi berjudul SOTO KUDUS

Puisi ini terdiri atas 2 bait.

Bait pertama berstruktur:

1. Baris 1 : 4 suku kata

2. Baris 2 : 5 suka kata

3. Baris 3 : 4 suku kata

4. Baris 4 : 5 suku kata

Bait kedua berstruktur:

1. Baris 1 : 4 suku kata

2. Baris 2 : 5 suku kata

3. Baris 3 : 4 suku kata

4. Baris 4 : 5 suku kata

5. Baris 5 : 4 suku kata

Intinya adalah bersuku kata 45.

Rumusan judul harus 45.

Dengan ketentuan:

4 huruf untuk kata pertama

5 huruf untuk kata kedua

Misalnya:

Cabe Merah

Gula Pasir

Soto Kudus

Opak Ketan

Berikut ini contoh puisi akrosupraviroli

SOTO KUDUS

Sedap rasa

Oh aku suka

Tampilannya

Obati lapar

Kuah bening

Undang selera

Daging sapi

Uh merayuku

Seketika

Karawang, 29 Agustus 2020