# Tagur hari ke-66

PERMISI

Oleh :Surip Sriatun

Pagi itu Seno seperti biasa berangkat pagi-pagi ke kampus naik bis. Namun kali ini entah kenapa Seno tidak kebagian tempat duduk. Semua tempat duduk telah terisi. Terpaksa Seno dengan beberapa penumpang lain berdiri di antara barisan tempat duduk.

Kini giliran kernet meminta ongkos naik bis. Seno mengulurkan uang pecahan 10 ribu , tarif yang sesuai untuk ke Kampung Rambutan. Penumpang yang lain juga dimintai ongkos satu per satu dari bagian belakang sampai bagian depan.

"Permisi mas", tiba-tiba terdengar suara kernet dari belakang Seno. Tanpa menoleh Seno langsung mengulurkan lagi uang 5 ribu kepada kernet. Tak lama kemudian kembali lagi kernet bilang ;"Permisi, mas", ditujukan ke Seno. Seno yang dari tadi diam kini angkat bicara. "Maaf mas kernet, sebenarnya berapa sih ongkos ke Kampung Rambutan? Apa masih kurang, tadi kukasih 10 ribu, lalu aku tambah 5 ribu jadi 15 ribu. Sekarang minta tambah lagi?", Seno sedikit emosi. "Maaf mas, saya kan bilang permisi mau lewat ke depan mas bukan minta tambah ongkos. Tapi mas malah ngasih duit, ya saya terima. Ini saya permisi mau ke depan mas, minta dikasih jalan. Maaf ya mas".

Karawang, 27 Agustus 2020