Gadis di Tepi Sungai
Mom , Mom, Mom, salah seorang dari siswi asrama putri memanggilku dan berteriak Rani pergi lagi ke tepi sungai padahal hari sudah hujan lebat tadi malam dan air sungai sedang meluap .Dengan kecemasan yang luar biasa kusuruh dua orang temannya,Amanda dan Yohana untuk menjemput dan membujuknya pulang kembali keasrama . Mereka berlari untuk menyusul Rani dan akhirnya Rani berhasil dibujuk untuk bisa kembali keasrama. Rani kembali keasrama dengan wajah kuyu ,lesu dan matanya yang sendu,ada raut kesedihan dimatanya.Ku panggil rani ",Rani kesinilah nak.apa gerangan yang membuatmu selalu menyepi ditepi sungai setiap sorenya, lihatlah air sungai sangat besar nanti kamu bisa hanyut".Kupandang wajah kuyunya dan kutatap matanya,kutemukan kesedihan yang luar biasa.Dia berkata" Mom aku tidak punya siapa siapa,kenapa aku tidak punya ayah dan ibu,kawan –kawanku punya ayah ibu,kok aku begini,apa salahku mom, kenapa aku seperti ini mom". Dia berkata dengan air mata berlinang.aku tercekat mendengar pertanyaannya yang datang secara beruntun itu.Kupeluk dia dengan sangat erat,dan kubisikan padanya,"rani bisa menaggap mom sebagai ibu rani.Jangan bersedih rani kalau rani sedih ibu rani yang ada disana akan ikut sedih doakan kedua orang tua rani,dan buatlah mereka bangga diatas sana".
Rani merupakan seorang siswa yang tinggal di asrama. Dia yatim piatu,ibunya meninggal ketika dia masih kecil,kemudian dia dibawa oleh ayahnya kekampung dan tingga bersamal nenek,ibu dari ayahnya.Ketika berusia sembilan tahun ayahnya meninggal dunia. Sekarang hanyalah nenek menjadi sandaran hidupnya. Neneknya hanyalah seorang buruh serabutan.Ketika duduk bangku MTsN, dia tinggal dirumah seorang gurunya dan Ketika di Madrasah Aliyah, dia tinggal di asrama. Dimana pada waktu itu asrama dibiaya oleh pemerintah.Tapi waktu dia naik kelas XI pemerintah tidak lagi membiaya asrama, karena tidak ada lagi anggaran dari pemerintah daerah. Bagi seorang Rani, tentu hal tersebut menjadi sulit. Sementara orang tua tempat dirinya bersandar tiada lagi. Kepada siapa dia meminta uang asrama untuk biaya kehidupannya sehari-hari. Sejak hari itulah dia sering bermenung dan menangis. Pernah suatu hari, waktu kunjungan, aku keasrama dia sedang berteriak seperti orang kesurupan,s dia tidak bisa lagi menanggung beban yang sangat berat.Tiada tempat mengadu
Sejak aku nasehat, tidak ada lagi laporan dari kawan kawanya tentang rani.Waktu terus berjalan,aku sibuk dengan aktifitas sebagai guru,Kadang kadang ada rani menemuiku atau aku yang menemuinya.,tidak ada perbincangan yang penting diantara kami.Beberapa bulan berikutnya ujian nasional telah dilaksanakan dan anak-anak sudah mulau kuliah.Tiba-tiba seorang guru bahasa Arab memberitahu ak.Ustad Fatta mengatakan,Buk suri dua orang anak kita lulus di Mesir untuk kuliah.Siapa itu ustad tanyaku penasaran,Rani dan Manda buk.Alhamdullilah kataku rasa rasa tidak percaya,karena dalam beberapa bulan ini ,aku tidak pernah mendengar kabar darinya.Ustad suruh lah Rani dan Manda datang kesekolah untuk mengurus administrasi,keterangan sebagai sisa Madrasah.Keesok harinya Rani datang bersama Manda,kuucapkan selamat dan kupeluk dengan dia.Kami saling bertangisan,bapak dan ibuk guru yang menyaksikan juga turut menangis.Seorang anak yatim piatu,fakir dan miskin seorang perempuan lagi,bisa lulus kemesir mengalahkan 1500 peserta lainnya didalam tes.Allah Maha besar Dia menjawab segala doa doa hambanya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar